Sedekah Bumi : Model Kebersyukuran dan Resiliensi Komunitas pada Masyarakat Pesisir Utara Jawa Tengah
Abstract
Sedekah bumi merupakan salah satu tradisi tahunan masyarakat petani di pesisir utara Jawa Tengah yang dilaksanakan setelah panen raya, tepatnya di bulan Dzulqo’dah pada hari weton Kliwon. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui model kebersyukuran dan resiliensi komunitas pada masyarakat Rembang. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan pendekatan fenomenologi melalui wawancara mendalam, observasi dan studi pustaka. Untuk mengantisipasi adanya distorsi data dalam pengumpulan data, dilakukan crosscek data melalui pencocokan hasil interview antar informan dan antara hasil observasi dan kajian pustaka dengan hasil interview. Dari pengkroscekan data, dilanjutkan dengan menganalisis data mana yang memiliki keakuratan yang paling tinggi. Selain itu, analisis juga menggunakan teori resiliensi dan kebersyukuran perspektif psikologi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa perayaan sedekah bumi dapat menjadi model untuk meningkatkan kebersyukuran dan resiliensi komunitas. Upacara sedekah bumi memicu peningkatan keyakinan spiritualitas dan kepasrahan kepada Tuhan, kebersyukuran dan resiliensi komunitas. Sedekah bumi merupakan strategi yang dilakukan oleh masyarakat untuk mengantisipasi dan beradaptasi dalam menghadapi trauma, kesulitan, tragedy, ancaman dan semua hal yang menimbulkan stress. Sedekah bumi juga dilakukan sebagai ungkapam syukur masyarakat kepada Tuhan. Bersyukur adalah ungkapan terima kasih setelah seseorang memperoleh kebaikan yang dianggap berharga dan bersifat altruistik.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Buku
Dasanti, W. 2014. Mengenal Perayaan Tradisional. Jakarta: CV. Pamularsih.
Fajrie, Mahfudloh. 2016. Budaya Masyarakat Pesisir Wedung Jawa Tengah Dalam
Melihat Gaya Komunikasi dan Tradisi Pesisiran. Wonosobo: CV. Mangka Bumi Media.
Koentjaraningrat. 1984. Kebudayaan Jawa. Jakarta: Balai Pustaka.
Jurnal
Arinda, R., & Yani, I. (2014). Sedekah bumi (Nyadran) sebagai konvensi tradisi Jawa
dan Islam masyarakat Sraturejo Bojonegoro. El-Harakah, 16(1), 100-110.
Afifah, E. N. (2015). Korelasi konsep syukur dalam budaya Jawa dan ajaran Islam
(studi kasus sedekah bumi di Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Kabupaten
Pati) (Doctoral dissertation, UIN Walisongo).
Huda, M. T. (2017). Harmoni Sosial dalam Tradisi Sedekah Bumi Masyarakat Desa
Pancur Bojonegoro. Religió: Jurnal Studi Agama-agama, 7(2), 267-296.
Huda, N. (2016). Makna tradisi sedekah bumi dan laut (studi kasus di Desa
Betahwalang Kecamatan Bonang Kabupaten Demak) (Doctoral dissertation, UIN
Walisongo).
Hidayatulloh, F. S. (2015). Sedekah Bumi Dusun Cisampih Cilacap. EL HARAKAH
Jurnal Budaya Islam, 15(1), 1-17.
Miftahudin, A. (2016). Penanaman Nilai Syukur dalam Tradisi Sedekah Bumi di
Dusun Kalitanjung Desa Tambaknegara Rawalo Banyumas (Doctoral dissertation, IAIN
Purwokerto).
Mustikasari, J. (2016). Pengembangan pendidikan karakter dalam masyarakat melalui
budaya untuk menguatkan sikap spiritual dan sikap sosial. Jurnal Global Citizen: Jurnal
Ilmiah Kajian Pendidikan Kewarganegaraan, 1(1).
NIAMULLOH, N. (2015). Perspektif Hukum Islam Terhadap Sedekah Bumi Di
Kelurahan Bapangan Kecamatan Jepara Kabupaten Jepara (Studi Fenomenologis) (Doctoral
dissertation, Unisnu).
Nugroho, H. (2018). Dimensi teologi dalam ritual sedekah bumi masyarakat
Made. Islamika Inside: Jurnal Keislaman Dan Humaniora, 4(1), 24-49.
Oktoviana, A. L. (2011). Kethoprak Sebagai Media Interaksi Simbolis Dalam Tradisi
Ritual Sedekah Bumi Di Dukuh Rumbut Malang Desa Kabongan Kidul Kecamatan Rembang
Kabupaten Rembang (Doctoral dissertation, Universitas Negeri Semarang).
Putra, A. E. (2013). Tasawuf sebagai terapi atas problem spiritual masyarakat
modern. Al-Adyan: Jurnal Studi Lintas Agama, 8(1), 45-57.
Suryani, S. D. (2014). Tayub as a Symbolic Interaction Medium in Sedekah Bumi
Ritual in Pati Regency. Harmonia: Journal Of Arts Research And Education, 14(2), 97-106.
Wahyu, R. (2016). Makna Simbolik Tradisi Sedekah Bumi Legenanan pada
masyarakat Desa Kalirejo Kecamatan Talun Kabupaten Pekalongan (Doctoral dissertation,
Universitas Negeri Semarang).
Widodo, dkk, Kamus Ilmiah Populer; dilengkapi EYD dan Pembentukan Istilah
Yogyakarta: Absolut, 2002.
Wawancara
Suhardi. (Warga Desa), wawancara oleh Mukhammad Syafi’i. Desa Waru. Tanggal
Oktober 2020.
Zamroni, S.E. (Sekretaris Desa), wawancara oleh Mukhammad Syafi’i. Desa Waru.
Tanggal 9 Oktober 2020
Nurbaiti, Desyana Shoima (Karang Taruna), wawancara oleh Mizano Liongga
Alhassan. Desa Raci. Tanggal 29 Agustus 2020.
Nasuka (Warga Desa), wawancara oleh Mizano Liongga Alhassan. Desa Waru.
Tanggal 8 Oktober 2020.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/jp.v15i1.9075
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 JURNAL PENELITIAN
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Indexed by:
JURNAL PENELITIAN by Research Center of IAIN Kudus, Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.