Open Journal Systems
Pemicu Kerenggangan Sosial antara Jamaah Tarekat Syahadatain dengan Nahdliyin di Demak Jawa Tengah
Abstract
This article was written to describe the trigger factors of social estrangement between the followers of the ayahadatian dan nahdliyin in Banteng Mati Village, Mijen District, Demak Regency, Central Java. The writer uses interviews and observations with a qualitative descriptive approach to get the description of the trigger factors of social estrangement between those comunities. Asy-Syahadatain was founded in the early of 19th century by Sayyed Umar bin Ismail. Its arrived in Banteng Mati, when the village was headed by H. Yasin in 1947, as a member. The social estrangement happen as a result of each group who feels right with thir opinion the others aren’t right, the tarekat syahadatain is not muktabarah because the missing link of murshids sanad is only from the Prophet SAW directly to Syarif Hidayatullah (Sunan Gunung Djati) and Habib Umar (declarator), some practice of worship is different in daily prayers from nahdliyin, syahadatain tawasul early in the morning outloud from the mosque their fanaticism towards the Murshid Syahadatain Syahadatain believing to observe Islam kaffah because the Tarekat Syahadatain sworn in oath of the Prophet SAW.
Keywords
References
AA’dam, S. (2008). Tarekat Shiddiqiyah di Indonesia. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Alfandi, M. (2013). Prasangka: Potensi pemicu Konflik Internal Umat Islam. Walisongo: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan, 21(1).
Amar, I. A. (1980). Sekitar Masalah Thariqat (Naqsyabandiyah). Kudus: Menara Kudus.
Fakhruddin. (2018). Eksistensi Syahadat dan Shalawat dalam Perspektif Tarekat Asy-Syahadatain. Jurnal Yaqzhan Analisis Filsafat, Agama, dan Kemanusiaan, 4(2).
Firdaus, M. Y. (2014). Konflik Agama di Indonesia: Problem dan Solusi Pemecahannya. Subtantia, 16(2).
Hakim, L., Fatimah, S., & Farah, N. (2017). Aktualisasi Syahadat dalam Kehidupan Sehari-Hari Jamaah asy-Syahadatain di Ponpes Nurul Huda Munjul Cirebon. Jurnal Yaqzhan Analisis Filsafat, Agama, dan Kemanusiaan, 3(1).
Huda, S. (2008). Tasawuf Kultural Fenomena Shalawat Wahidiyah. Yogyakarta: LKIS.
Ihsan, A. M., Maulana, F. Y., & Ghozali, I. (2014). Toriqoh Assyahadatain di Desa Bantengmati Kecamatan Mijen Kabupaten Demak.
Istifadah, I., Muthi’ah, A., & Hasyim, A. F. (2016). Living Sunnah Jama’ah Al-Syahadatain (Studi Kasus di PondokPesantren Nurul Huda Munjul Kuningan. Diya Al-Afkar Jurnal Studi Al-Qur’an dan al-Hadits, 4(2).
Kahmad, D. (2002). Tarekat dalam Islam Spiritualitas Masyarakat Modern. Bandung: Pustaka Setia.
Masyhuri, A. (2011). Jejak Sufi Membangun Moral Berbasis Spiritual. Kediri: Lirboyo Press.
Mulkhan, A. M. (2000). Neo-sufisme dan Pudarnya Fundamentalisme di Pedesaan. Yogyakarta: UII Press.
Nufus, H. (2013). Perkembangan dan Peranan Sosial Jamaah asy-Syahadatain di Desa Munjul Kecamatan Astanajapura, Kabupaten Cirebon. IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Nuroniyah, W. (2014). Tradisi Pesantren dan Konstruksi Nilai Kearifan Lokal di Pondok Pesantren Pesantren Nurul Huda Munjul Astanajapura Cirebon. Holistik, 15(02).
Pusat Bahasa, D. R. (2008). Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa Depdiknas.
Rahma, L. (2016). Kebertahanan Tarekat Asy-Syahadatain di Cirebon Jawa Barat (1947 - 2001). Universitas Negeri Jakarta.
Rohman, A. (2011). Persepsi Kelompok Syahadatain terhadap Nilai-Nilai Toleransi di Kabupaten Banyumas. Jurnal “Analisa,” XVII(02).
Rosyid, M. (2014). Keselarasan Hidup Beda Agama dan Aliran : Interaksi Nahdliyin, Kristiani, Buddhis dan Ahmadi di Kudus. Fikrah, 2(1).
Rosyid, M. (2018a). Mengidentifikasi Kemuktabarahan Tarekat Syahadatain. Ulul Albab, 19(1).
Rosyid, M. (2018b). Potret Organisasi Tarekat Indonesia dan Dinamikanya. Religia Jurnal Ilmu-ilmu Keislaman, 21(1).
Rosyid, M. (2018c). Tarekat Asy-Syahadatain: Sejarah. Aktifitas, dan Ajarannya. Journal of Islamic Studies and Humanities, 3(2).
Saifuddin, Z. (2011). Tarekat Syadziliyah dalam Perspektif Perilaku Perubahan Sosial. Yogyakarta: Teras.
Shodiq, J. (2005). Pertemuan antara Tarekat dan NU (Studi Hubungan Tarekat dan NU dalam Konteks Komunikasi Politik 1955-2004). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Siregar, S. (2018). Pola Pemahaman Keagamaan Masyarakat Simpang Empat Pasaman Barat (Studi terhadap Aliran Haqqul Yaqin Tarekat Naqsabandiyah). Fitrah Jurnal Kajian Ilmu-Ilmu Keislaman, 4(1).
Siswayanti, N. (2018). Mengenal Masjid Nahdliyin dalam Peranan Masjid Jami Kajen. Jurnal Bimas Islam, 11(02).
Suwito. (2011). Eko-sufisme Konsep, Strategi, dan Dampak. Purwokerto: STAIN Purwokerto Press.
Syafiq, A. M. (2002). Dinamika Intelektual Islam Pada Abad Kegelapan. Surabaya: LPAM.
W Ernst, C. (2003). Sambhala Guide to Sufism. Terj Anwar, Arif. Ajaran dan Amaliah Tasawwuf. Yogyakarta: Pustaka Sufi.
Zainuddin. (2013). Solusi Mencegah Konflk Antar Umat Beragama.
DOI: 10.21043/esoterik.v6i1.7091