Suluk Wujil: Model of Normatif-Spiritual Management in Islamic Education
Abstract
The present study offers an analytical review of the content of Suluk Wujil, entitled "Normative-Spiritual Management of Islamic Education." An understanding of the values espoused in Suluk Wujil can contribute to the advancement of pragmatic science in real-life contexts, particularly in the field of Islamic education, which must continue to innovate and identify itself. The objective of this article is to make a contribution to the field of spiritual normative management science in an era of accelerated progress and heightened complexity. This qualitative descriptive research aims to elucidate the mystical concept of Sunan Bonang and reconstruct the cultural mindset that provides the background. The findings of this study indicate that Suluk Wujil encompasses normative spiritual values that can be integrated into conventional management systems, specifically those related to planning, leading, organizing, and controlling. These four management systems can be compared with the spiritual values contained in Suluk Wujil Sunan Bonang, which reads, "al Hayatu bila Nafsin, an Nadloru bila 'Ainin, as Sam'u bila Udlunin dan al Qadaru bila 'A'dloi." In general, the meaning of spiritual normative management will be more effective and efficient in building an organizational climate that is comfortable and focused on achieving goals.
Suluk Wujil: Model Manajemen Normatif-Spiritual dalam Pendidikan Islam. Penelitian ini menawarkan tinjauan analitis terhadap isi Suluk Wujil, yang berjudul “Manajemen Normatif-Spiritual Pendidikan Islam.” Pemahaman tentang nilai-nilai yang dianut dalam Suluk Wujil dapat memberikan kontribusi bagi kemajuan ilmu pengetahuan pragmatis dalam konteks kehidupan nyata, khususnya di bidang pendidikan Islam, yang harus terus berinovasi dan mengidentifikasikan dirinya. Tujuan dari artikel ini adalah untuk memberikan kontribusi pada bidang ilmu manajemen normatif spiritual di era yang semakin cepat dan kompleks. Penelitian deskriptif kualitatif ini bertujuan untuk menjelaskan konsep mistik Sunan Bonang dan merekonstruksi pola pikir budaya yang melatarbelakanginya. Temuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Suluk Wujil mencakup nilai-nilai spiritual normatif yang dapat diintegrasikan ke dalam sistem manajemen konvensional, khususnya yang terkait dengan perencanaan, kepemimpinan, pengorganisasian, dan pengendalian. Keempat sistem manajemen tersebut dapat dibandingkan dengan nilai-nilai spiritual yang terkandung dalam Suluk Wujil Sunan Bonang, yang berbunyi, “al Hayatu bila Nafsin, an Nadloru bila ‘Ainin, as Sam'u bila Udlunin dan al Qadaru bila ’A'dloi.” Secara umum, makna manajemen normatif spiritual akan lebih efektif dan efisien dalam membangun iklim organisasi yang nyaman dan fokus pada pencapaian tujuan.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Ahmad Yusuf. (2021). Mode Integrated Total Quality Management DI Sekolah Berbasisi Pesantren. TADBIR : Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 9(2), 182–201.
Apriana, R. (2015). Nilai Religiusitas Serat Suluk Wujil Dalam Serat Suluk Warni-Warni Karya Hamengkubuwana V. Jurnal Program Studi Pendidikan Bahasa Dan Sastra Jawa_Universitas Muhammadiyah Purworejo, 7(4), 23–33.
Arief, M. (2010). Spiritual Manajemen: Sebuah Refleksi Dari Pengembangan Ilmu manajemen. Jurnal Ekonomi Modernisasi, 6(2), 173–195. http://ejournal.ukanjuruhan.ac.id
Anshory, Muhammad Isa. (2021). Ajaran Sunan Bonang Tentang Musyahadah. Mambaul Ulum. Vol. 17. No. 1. 13-23.https://dot.org/10.54090/mu.9.
Apdareyna. P. Etika Belajar Murid Perspektif Sunan Bonang (Kajian Pustaka Serat Suluk Wujil). 2021.
Arifudin. Moh. & Zahara Sholeha, Fatma. (2021). Planning (Perencanaan) Dalam Manajemen Dalam Pendidikan Islam. Ma'alim: Jurnal Pendidikan Islam. Vol. 2. No. 2. p. 146-159
Budi (Laduna ID). (2022). Biografi Sunan Bonang (Raden Makdum Ibrahim.
Bungin, B. (2012). Penelitian Kualitatif; Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Kencana.
Connaway, L. S., & R.Powell, R. (2010). Basic Research Methods for Librarians (5th ed.). Greenwood Publishing Group.
Farobi, Z. (2018). Sejarah Walisongo; Sejarah Penyebaran Islam di Nusantara. Mueeza.
Fahmi, Djarat, A., & Nasution, H.B. (2022). The Enfluence of the Doctrine of a Mursyid (Cose Study of Suluk Di Mudi Biruen Aceh), Budaspest International Research and Critics Institute, 5(1), Doi: https: //doi.org/10.33258/birci.v5i1.4445.
Febriyanti, Amelia, ang Lutfiah Ayundasari (2021). Strategi Sunan Bonang Melalui Media Seni Dalam Penyebaran Dakwah Islam. Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-ilmu Sosial. Vol. 1. No. 6, https://doi.org/10.17977/um063vli62021p688-694.
Feny Rira, F. ( 2022). Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: PT. Global Ekskutif Teknologi.
Fitri Wulandari, Feri Tirtoni. (2021). Manajemen Pendidikan. Sidoarjo: UMSIDAPress.
George Wranke, (2021). Gadamer Hermeneutika, Tradisi, dan Akal Budi. Yogyakarta: IRCiSoD.
Ibdalsyah, (Juni 2023). Manajemen Strategi Dakwah Walisongo di Wilayah Pulau Jawa. Jurnal Manajemen. Vol. 14, Issue 2, Page. 290-304. https://dx.doi.org/10.32832/jm-unika.v14i2.715
Ismail, Feiby. (2021), Manajemen Pendidikan Islam. Bandung CV. Media Sains Indonesia.
Junaedi, I. W. R., & Waruwu, D. (2020). Economic Transformation: The New Spiritual Leadership Model In Blimbingsari Village Jembrana Bali. International Journal of Economics Development Research, I(1), 19–35.
Khumaidiyah. Laily (2021). Pemikiran Pendidikan Islam Sunan Giti dan Sunan Bonang: AnalisisDeskriptif dan Teks Wacana. An-N afah Jurnal Pendidikan dan Keislaman. Vo;.1. No.2 pp. 62-69.
Maraya, Arti & Dadan Rusmana. (2022). Nila-nilai Edukasi Dalam Kitab Suluk Wujil Karya Sunan Bonang. Tarbawi. Journal on Islamic Education. Vol. 6. No. (2). 98-121.
Melani, A.D.,Rasyidah, L,.& Putra, D.R. (2021). Analisis Makna Dalam Geguritan Iki Gurite Sepi Karya Surtikanti. Haluan Sastra Budaya, 5(2), 125-139. Doi: https://doi.org/10.31314/hsb.v5i2.52452.
Nisrina Habibah, Rudi Irawanto dan Dhara Alim. (2022). The Semiotic of Charles Sanders Peirce on the Illustrated Book. JoLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 2(12),1737–1755 pISSN 2797-0736 eISSN 2797-4480 DOI: http://doi.org/ 10.17977/um064v2i12
Nopi Sari and Nur Arifah Hanafiah. (2022). Manajemen Pendidikan Dalam Upaya Pembentukan Karakter. IEMJ: Islamic Education Managemen Journal 1, no. 2
Puspitasari, D.R. (2021). Nilai Sosial Dala Budaya Dalam Film Titik (Kajian Semiotika Charles Sanderes Peirce). Jurna Semiotika, 15(1), 2579-8146. Doi: https://dx.doi.org/10.30813/s:jk.v15i1.2494.
Pitri, Alisyah,. Hapzi Ali & Kasful Anwar. (2022). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendidikam Islam: Paradigma, Berfikir Kesisteman Dan Kebijakan Pemerintah (Literature Review Manajemen Pendidikan. JIHHP. Jurnal Ilmu Hukum Humaniora dan Politik. Vol. 2, Issue. 1. Doi: https://doi.org/10.38035/jihhp.v2i11.
Raffles, T. S. (1830). The History of Java. J. Murray.
Ukhrowiyah, F., & Kurniawati, F. (2021). Analisis Semiotik Riffatere Pada Syair Lagu Man Ana Karya Al-Imam Al Ha-bib Umar Muhdhor Bin Abdurrahman Assegaf. Halaman Sastra Budaya, 5(2), 140-162. Doi: https://doi.org/10.20961/hsb.v5i2.47238.
Wirman, Mestra. (2023). Konsep Wahdat Al-Wujud Dalam Tasawuf Sunan Bonang. KACA (Karunia Cahaya Allah). Jurnal Dialogis Ushuluddin. Vol. 13. No. 2. 149-168. Doi: https://doi.org/10.36781/kaca.v13i2.464.
Yusuf, A. (2021). Sunan Bonang dan Ajaran Sufistiknya Dalam Pendidikan Islam. In M. M. Wijaya (Ed.), Jejak Pemikiran Pendidikan Ulama Nusantara (pp. 183–200). CV. Asna Pustaka.
Zulikha, Dadan Rusmana, (2023). Spiritualitas Islam Dalam Suluk Wujil Karya Sunan Bonang Berdasarkan Kajian Semiotik. Jurnal Haluan Sastra Budaya, Vol. 7 (2), 0852-0933.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/quality.v12i2.28335
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2024 QUALITY
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Quality Journal by Pascasarjana IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.