IMPLIKASI BUDAYA SEKOLAH TERHADAP PERI KEHIDUPAN AKADEMIS

Isti Nurhayati

Abstract


Kajian penelitian  ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara utuh bagaimana sebuah lembaga pendidikan terbuka SMP Alternatif Qoriyah Thoyyibah Salatiga dalam membangun budaya sekolah. Sebuah institusi yang dapat berdiri berdasarkan dukungan lingkungan dan mampu memberikan kontribusi kepada warganya dimana anak-anak mereka mendapatkan pendidikan yang murah, dekat, namun berkualitas.  Beberapa rumusan masalah yang akan dijawab diantaranya (1)  Bagaimanakah penyelenggaraan pendidikan SMP Terbuka Qoriyah Thoyyibah  Salatiga dalam membangun budaya sekolahnya?  (2)  Bagaimanakah  dampak budaya sekolah tersebut terhadap kehidupan akademisnya? (3) Gejala budaya manakah yang berdampak terhadap pembentukan sistem  kehidupan  akademis yang  kondusif ?   Penelitian    ini menggunakan jenis penelitian   deskriptif   kualitatif   dengan pendekatan etnografi. Metode etnografi adalah metode penelitian kualitatif yang mengkaji perilaku manusia dalam setting alamiah dengan fokus interpretasi budaya terhadap perilaku  manusia. Hal ini dpandang tepat menggingat setting sekolah merupakan komunitas budaya atau merupakan komunitas masyarakat yang terdiri dari berbagai macam responden.

kata kunci: pendidikan, budaya, sistem akademis

THE IMPLICATION OF SCHOOL CULTURE TO ACADEMIC LIFE VALUE. This research study aims to obtain a full description about how an educational  institution  opened in SMP Alternatif Qoriyah Thoyyibah Salatiga to build a school culture. An institution can be established under the support of the environment and able to contribute to its citizens where their children get a cheap, close education and have high quality. The statements of the problem were: (1) How was the provision of SMP Alternatif Qoriyah Thoyyibah Salatiga in building a school culture? (2) What was the cultural impact of the school on academic  life? (3) Which  cultural symptoms that affect the establishment of a conducive  academic  life? This  research used descriptive qualitative  research with an ethnographic approach. It was a qualitative research method that examines human  natural attitudes focusing on the culture interpretation toward the human’s behavior. It is appropriate  since The school setting is cultural  community  which includes various respondents.

keywords: education, culture, academic systems


Full Text:

PDF

References


Anderman, Eric M & Maher Martin L. 1994. Motivation and Schooling in The Middle Grades Review of Education Research. Vol 64, No.2, pp. 287 - 309.

Ballard, Brigid & Clanchy, John. 1984. Study Abroad: A Manual for Asian Students. Selangor Darul Ehsan: Longman Malaysia SUN. BHD.

Biggs, John B. 1985. “The Role of Metalearning Study Process”, British

Journal of Educational Psychology, 55,185-212.

Bandura, A. 1976. Social Learning Theory. Englewood Cliffs, N.J.: Prentice - Hall.

Bredekamp. Sue. 1987. Developmentally Appropriate Practice it? Early Childhood Program Serving Children Front Birth Trough Age 8. Washington: NAEYC.

Chaplin, C.P. 1989. Kamus Lengkap Psikologi. Terjemahan Kartini

Kartono. Jakarta: Rajawali Pers.

Davies, Ivor K. 1986. Pengelolaan Belajar. Tcrcinahan Sudiro Sudirjo

Jakarta: CV Rajawali.

Departemen Pedidikan Nasional. 2002. Pendekatan Kontekstual (Contextual Teaching and Learning (CTL). Direktorat Jendral Pendidikan Dasar dan Menengah. Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama.

Elida Prayitno. 1989. Motivasi Dalanz Belajar. Jakarta: Dikjen Dikti

Depdikbud.

Gagne, RM. 1970. The Conditions of Learning. New York: Holt, Renchart and Winston.

Gagne, Robert M, Driscoll, Marcy Perkins. 1989. Ewnstials of

Learning for Instruction. New Jersey: Prentice Hall.

Good, Thomas L., Brophy, Jere E. 1990. Educational Psychology, A Realistic Approach. New York: Longman.

Gredler, Margaret E. Bell. 1991. Belajar dan Membelajarkan.

Diterjemahkan oleh Munandir. Seri Pustaka Teknologi

Pendidikan No. 11. Jakarta: Rajawali.

Lorsbach, A. & ‘robin, K. 1992. “Constructivisni as a Referent for Science Teaching”. NARST Research Matters - To The Science Teacher No..

Nyoman S. Degeng. 2000. “Konstruktivistik - Sebuah Tawaran Petnbelqjaran Masa Depan”. Makalah kuliah perdana Pascasarjana UNS Surakarta.

Paul Suparno. 1997. Fisafat Konstruktivispne dalain Pendidikan.

Pustaka Filsafat. Yogyakarta: Kanisius.

Peaget, J. 1971. Psychology and Epistemology. New York: The Viking

Press.

Hall, Calvin S.& Linddney, Gardner,.1981.Theories of Personality.

New York: John Wiley and Sons.

Hidi, Suzanne & Harackiewicz, Judith M. 2000.” Motivating The Academically Unmotivated”.A Critical Issue for The 21stCentury. Vol 70, No.2, pp. 151-179.

Hidi, Suzanne. 1990.” Interest and Its Contribution as a Mental Resource for Learning” Review of Education Research. , Vol 60, No.4, pp.

-571.

Joyce, Bruce & Weil, Marsha. 1994. Models of Teaching. Second Edition.

London: Prentice-Hall International, Inc.

Kuncaraningrat. 1990. Pengantar Units Antropologi. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Merril, M. David, Whitchell, David G. 1994. Instructional Design

Theory. New Jersey: Prentice Hall.

Muhibbin Syah. 1997. Psikologi Pendidikan: Suatu Pendekatan Baru.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya, Rosda Group.

Moh. Surya. 1982. Psikologi Pendidikan. Cetakan Ketiga. Bandung: FIPIKIP.

Mudjiono. 1992. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Dirjcn

Pendidikan

Reigeluth, Charles M. 1983. Instructional-Design 77ieories And Models: Ar? Overview of Their Current Status. London: Lawrence Erlbaum Associates Publishers.

Sardinian, A.M. 1994. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajeir: Pedontan Guru dan Colon Guru. Jakarta: fyl’Raja Grafindo Persada.

Skinner, B.F. 1969. 77ie Technology of 77 teaching. New York: W.W.

Norton.

Shapiro, B, 1994. MiatChildren Bring to Light: A Constructivist Perspective on Children’s Learning in Science. Ny: Teachers College Press. Spraedley, James P. 1997. Metode Etnografi. Yogyakarta: PT Tiara Wacana Yogya.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kilantitatif

Kualitalif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Von Glasersfeld, E. 1992. “Questions and Answers ABOUT Radical Constructivisin. In M. Pearsall (Ed.)”. Relevant Research. Scope, Squence, and Coordinalion of Secondary School Science. (Vol. 11, 169 -182). Washington DC: NSTA.

Siti Rahayu Haditono. 1979. Achievement Motivation, Parents Educational Level And Child Rearing Practice in Four Occupational Groups, Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada,

Woolfolk, Anita E. & Nicolich, Lorranie McCune. 1989. Educational

Psychology for Teacher. New Jersey: Prentice Hall.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/edukasia.v11i1.808

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Indexed By:

http://journal.stainkudus.ac.id/indexing/19.jpg http://journal.stainkudus.ac.id/indexing/4.jpg http://journal.stainkudus.ac.id/indexing/17.jpg http://journal.stainkudus.ac.id/indexing/5.jpghttp://journal.stainkudus.ac.id/indexing/21.jpg   

 

Edukasia: Jurnal Penelitian Pendidikan Islam published by Islamic Religious Education Study Program, Tarbiyah Faculty of IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.