PERAN KELUARGA, SEKOLAH, DAN MASYARAKAT DALAM PEMBENTUKAN KARAKTER BERKUALITAS
Abstract
Pendidikan karakter merupakan langkah sangat penting dan strategis dalam membangun kembali jati diri bangsa dan menggalang pembentukan masyarakat Indonesia baru. Pendekatan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan. Hasil kajian ini menunjukkan bahwa membentuk siswa yang berkarakter bukan suatu upaya mudah dan cepat. Hal tersebut memerlukan upaya terus menerus dan refleksi mendalam untuk membuat rentetan (Moral Choice) keputusan moral yang harus ditindaklanjuti dengan aksi nyata, sehingga menjadi hal yang praktis dan reflektif. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua itu menjadi (custom) kebiasaan dan membentuk watak atau tabiat seseorang. Karakter pendidikan harus melibatkan berbagai pihak, di keluarga dan rumah tangga, lingkungan sekolah, dan masyarakat. Hal ini merupakan langkah utama yang harus dilakukan ialah menyambung kembali hubungan dan jaringan pendidikan yang nyaris putus diantara ketiga lingkungan pendidikan tersebut. Pembentukan sifat dan karakter pendidikan tidak akan pernah berhasil selama diantara ketiga lingkungan pendidikan tidak ada keharmonisan dan kesinambungan. Melihat kenyataan ini, membentuk karakter siswa yang berkualitas diperlukan pengaruh yang kuat dari keluarga, sekolah, dan mayarakat.
Kata kunci: peran keluarga, sekolah, masyarakat, karakter
ROLE OF THE FAMILY, SCHOOL AND SOCIETY IN CREATING A QUALITY CHARACTER. Character education is a very important and strategic step in the rebuilding of national identity and mobilize the formation of new Indonesian society. This study uses library research. The result of this study is that forming character of students is not an easy and quick effort. It requires continuous effort and deep reflection to make a series of Moral Choice (moral judgment) that must be followed up with concrete action, so that it becomes practical and reflective. The necessary amount of time to make it into a custom (habit) and establish a character or a person’s character. Character education should involve various stakeholders, in the family and household, school, and community. This is a major step that must be done is to reconnect the relationship and educational networks that breaking point between the third educational environment. The formation of the nature and character education will never succeed as long as the third among the educational environment there is no harmony and continuity.
Keywords: The role of family, school, community, character
Full Text:
PDFReferences
Arsyad, S.A. 2010. Character Education, Disajikan Pada Sarsehan Nasional Pendidikan Karakter. Dikti Kementerian Pendidikan Nasional di Hotel Murcure Pontianak, Tanggal 17 April 2010.
Aunurrahman. 2009. Eksistensi dan Arah Pendidikan Nilai. Pontianak: STAIN Pontianak Press.
Azra, Azyumardi, 2003 (cetakan 2, 2006), Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi. Jakarta: Penerbit Kompas.
Azra, Azyumardi, 1999a, “Membangun Kembali Karakter Bangsa: Peran dan Tantangan Perguruan Tinggi”, makalah disampaikan pada Dies Natalis ke-50 Universitas Gadjah Mada, 13 Nopember
Azra, Azyumardi, 1999b, “Pembinaan Pendidikan Akhlak Didik pada Era Reformasi”, pokok-pokok pikiran untuk Seminar tentang Pendidikan Anak dalam Indonesia Baru, Direktorat Pembinaan Pendidikan Islam pada Sekolah Umum, Depag RI, Jakarta, 2
Nopember 1999.
Ayu S. Sadewo. 2009. Mudahnya Mendidik Anak Beda Karakter dan Bakat, Beda Perlakukan. Jakarta: Penebar Swadaya.
Aziz Hamka Abdul. 2011. Pendidikan Karater berpusat pada Hati. Jakarta: Almawardi Prima
Bagir, Zainal Abidin dkk. 2005. Integrasi Ilmu dan Agama, Interpretasi dan Aksi. Bandung: Mizan Pustaka
Fraenkel, Jack R. 1977. How to Teach about Values: An Analytical Approach, Englewood, NJ: Prentice Hall.
Ibn Miskawaih. 1992. Filsafat Akhlak. Bandung: Mizan.
Keosoema, Doni. 2009. Pendidikan Karakter. Jakarta: Grasindo
Keosoema, Doni 2007. Pendidikan Karakter, strategi mendidik anak di zaman gobal. Jakarta: Grasindo
Keosoema, Doni. 2009. Pendidikan Karakter di zaman keblinger. Jakarta: Grasindo
Keosoema, Doni. 2010. Pendidikan Karakter Integral. Kompas, 11 Februari 2010
Kirschenbaum, Howard & Sydney B. Simon. 1974. Values and Futures Movement in Education, dalam Alvin Toffler (ed.), Learning for Tomorrow: The Role of the Future in Education, New York: Random House.
M. Anis Matta, 2006. Membentuk Karakter Cinta Islam, Jakarta: al- I’tishom Cahaya Umat.
Mulyana Rahmat. 2004. Mengartikulasikan Pendidikan Nilai, Bandung; Alfabeta.
Mulyo, Karso. 2009. Membangun Karakter Bangsa melalui Pembelajaran kontektual. Tersedia, online: http//mitrawacanawrc.com.
Munir Abdullah. 2010. Pendidikan Kalakter. Yogyakarta: Pedagogia.
Nata Abuddin, dkk. 2002. Integrasi Ilmu Agama dan Ilmu Umum. Jakarta; Raja Grafindo Persada
Sulhan, Najib. 2010. Pendidikan Berbasis Karakter. Surabaya: Jape Press Media Utama ( Jawa Pos Grup).
Q-Anees Bambang, Hambali Adang. 2008. Pendidikan Kalakter Berbasis Al-Quran. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.
Sadulloh Uyoh 2003. Pengantar Filsafat Pendidikan, Bandung; Alfabeta. Shihab, M. Quraish. 1996.
Wawasan al-Qur’an: Tafsir Maudhu`I atas
Pelbagai Persoalan Umat. Bandung: Mizan.
Sauri, S. 2006. Pendidikan Berbahasa Santun. Bandung: Genesindo
Suwito. 2004. Filsafat Pendidikan Etika Ibnu Miskawaih, Yogyakarta, Belukar
Soebahar Abd Halim. 2002. Wawasan Baru Pendidikan Islam.Kalam Mulia. Jakarta
Supriyatno, Triyo 2009. Pendidikan Karakter di Sekolah. Tersedia, online, http://kahmiuin.blogspot.com.
Phillips, C. Thomas. 2000. Family as the School of Love. Makalah pada National Conference on Character Building, Jakarta, 25-26
Nopember, 2000.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/edukasia.v8i2.757
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed By: