Open Journal Systems

AKTUALISASI HADIS MANISNYA IMAN DALAM KONSEP MAHABBAH ILAHIYAH

Uswatun Chasanah, Muh Amiruddin

Abstract

Mahabbah merupakan pangkal semua tingkatan (maqam) spiritual dan segenap keadaan jiwa (ahwal). Selainnya adalah keinginan, kerinduan, rasa takut, dan rela. Salah satu fenomena sosial sehingga dilakukannya penelitian ini adalah tingkat bunuh diri yang semakin bertambah karena krisis spiritual dan kurangnya pemahaman terhadap cinta kepada Allah (mahabbah ilahiyah). Artikel ini menggunakan metode maudhu’i dengan menggunakan pendekatan multidisipliner, yakni pendekatan historis untuk mengetahui peristiwa dan kondisi Nabi saat menyampaikan hadis, pendekatan filosofis untuk menyingkap hakikat makna hadis-hadis yang terkait, serta pendekatan sufistik untuk menggali pandangan tasawuf mengenai mahabbah ilahiyah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa mencintai Allah dan Rasul-Nya, mencintai seseorang karena Allah, serti benci kepada kekufuran maka akan didapatkan manisnya iman. Tiga hal tersebut merupakan konsep mahabbah ilahiyah yang menjadikan Allah sebagai tujuan hidup yang diikuti dengan dengan ketaqwaan. Mahabbah ilahiyah ada dalam ranah pribadi seseorang jika ia mencintai Allah dengan membersihkan hati dan perbuatannya. Sedangkan dalam ranah sosial, seseorang yang mencintai Allah akan berbuat baik kepada sesame yang dibuktikan dengan sikap sosialnya yang baik dalam berinteraksi.

[Actualization of The Sweet Hadith of Faith in The Concept of Mahabbah Ilahiah. Mahabbah is the base of all spiritual levels (maqam) and all states of the soul (ahwal). Apart from that are desire, longing, fear, and willingness. One of the social phenomena that led to this research is the increasing suicide rate due to the spiritual crisis and lack of understanding of love for Allah (mahabbah ilahiyya). This article uses the maudhu'i method using a multidisciplinary approach, namely a historical approach to find out the events and conditions of the Prophet when he delivered hadith, a philosophical approach to reveal the nature of the meanings of the related traditions, and a Sufistic approach to explore Sufism's views on the divine mahabbah. The results of this study indicate that loving Allah and His Messenger, loving someone for the sake of Allah, as well as hating kufr, will get the sweetness of faith. These three things are the concept of the divine mahabbah which makes God the goal of life followed by piety. The divine mahabbah is in a person's personal realm if he loves Allah by purifying his heart and actions. Whereas in the social realm, someone who loves Allah will do good to others as evidenced by his good social attitude in interacting.]

Keywords


manisnya iman; mahabbah Ilahiyah; spiritual

References


Amin, M. R. (2002). Pencerahan Spiritual, Sukses Membangun Hidup Damai & Bahagia. Jakarta: Al-Mawardi Prima.

Amiruddin, M. (2020). Literasi Hadis dalam Khazanah Kitab Kuning Pesantren. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 6(1), 55-70. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v6i1.6862

Anshori, M. A. (2003). Dzikir Demi Kedamaian Jiwa: Solusi Tasawuf Atas Problem Manusia Modern. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Asfari, M. S., & Sukatno, O. (2018). Mahabbah Cinta Mengarungi Samudera Cinta Rabi’ah Al-Adawiyah. Yogyakarta: Pustaka Hati.

Asqalani, A. bin A. bin H. A.al-F. al-. (n.d.). Fath al-Bari. Beirut: Dar al-Fikr.

Bakry, M. M. (2018). Maqamat, Ahwal dan Konsep Mahabbah Ilahiyah Rabi‘Ah al-‘Adawiyah (Suatu Kajian Tasawuf). Al Asas, 2(1), 76-101.

Bukhari, M. bin I. bin I. (n.d.). Shahih Bukhari. Haleb: Maktaba al-Matbuat al-Islamiyyah.

Bukhari, M. bin I. bin I. bin al-M. bin B. al-. (2009). Sahih al-Bukhari. Lidwa Pustaka i-Software Kitab 9 Imam.

Farida, U. (2020). Perkembangan Hadis di Indonesia pada Abad Ke-19 M: Telaah Terhadap Pemikiran Mahfuzh at-Tirmasi dalam Kitabnya Manhaj Dzawin-Nazhar. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 6(1), 141-158. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v6i1.6860

Faza, A. M. D., & Harahap, R. (2020). Mahabbah Menurut Sufisme dan Cinta Kasih Menurut Bible. Studia Sosia Religia, 3(2), 70-82.

Ghazali, A H. al-. (2019). Ringkasan Ihya’ ’Ulumuddin. Surabaya: Mutiara Ilmu.

Ibn Aththar. (2013). Syarah Hadits Arba’in An-Nawawiyyah. Solo: Tinta Medina.

Ismaila, M. (2019). Resepsi Hadis Anjuran Tersenyum dan Aplikasinya dalam Emoticon Senyum pada Sosial Media. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 5(1), 49-66. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v5i1.4937

Jalili, I., & Ulfa, F. (2010). Mensucikan Hati. Surabaya: Pustaka Media.

Jarror, H. A. (1989). Bercinta Dan Bersaudara Karena Allah. Jakarta: Gema Insani Press.

Mahmudi, Y., & Dimyathi, S. (2014). Tarbiyah Cinta Imam Al-Ghazali. Jakarta: Qultum Media.

Muhtador, M. (2018). Sejarah Perkembangan Metode dan Pendekatan Syarah Hadis. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(2), 259-272. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i2.3130

Mulyana, Y. (2017). Konsep Mahabbah Imam Al-Tustari (200-283 H), Syifa Al-Qulub, 1.2.

Munji, A. (2020). Ahmad Ziyauddin Gumushanevi dan Tradisi Studi Hadis di Tekke Abad Ke-19 Turki. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 6(2), 173-190. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v6i2.8428

Muslim, M. bin al-H. A. al-H. al-Q. al-N. (2009). Sahih Muslim. Lidwa Pustaka i-Software Kitab 9 Imam.

Nasa’i, A. A. A. bin S. bin A. bin B. bin S. bin D. al-. (n.d.). Sunan al-Nasai. Haleb: Maktaba al-Matbuat al-Islamiyyah.

Nurudin, M. (2016). Aktualisasi Pemahaman Hadis Hukum dalam Kehidupan Global. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 1(1), 39-60. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v1i1.1227

Nurudin, M. (2018). Signifikansi Pemahaman Kontekstual pada Era Global (Analisis Hadis Ijtima'i). Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(2), 225-240. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i2.3134

Nurudin, M. (2019). Meningkatkan Nilai Religiusitas Jama’ah Masjid Melalui Pemahaman Kitab Hadis: Kajian Kitab Syarah Hadis “Al-Wafy” pada Jama’ah Masjid Sumberjati Karangbener. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 5(1), 125-142. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v5i1.5126

Prastyo, A. T. (2008). Nilai-Nilai Ma’rifatullah Dalam Pendidikan Agama Islam (Telaah Atas Karya Muchtar Adam Dan Fadlulah Muh. Said : “Ma’rifatullah Membangun Kecerdasan Spiritual, Intelektual, Emosional, Sosial, Dan Akhlakul Karimah”). Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Qusyairi, A. Q. A. K. H. al-. (1998). Al-Risalah Qusyairiyah: Sumber Kajian Ilmu Tasawuf. Jakarta: Pustaka Amani.

Rahmawati, F. (2013). Rabi’ah al-Adawiyah. Jakarta: Al-Maghfiroh.

Shofaussamawati, S. (2018). Iman dan Kehidupan Sosial. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(2), 211-224. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i2.3133

Solihin, M. & Anwar, R. (2014). Ilmu Tasawuf. Bandung: CV Pustaka Setia.

Suryadilaga, M. (2017). Profil Prodi Ilmu Hadis di Era Globalisasi Teknologi Informasi. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(1), 114-131. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i1.1502

Wahyudi, A. (2013). Materi Kultum Penyejuk Hati. Solo: Tinta Medina.

Wati, M. (2019). Mahabbah dan Ma’rifah dalam Tasawuf Dzunnun Al-Misri, Refleksi, 19(2), 221-240.

Yamani, M. T. (2015). Memahami Al-Qur’an dengan Metode Tafsir Maudhu’i. J-PAI: Jurnal Pendidikan Agama Islam, 1(2), 272-292.

Yunus, M. (1990). Kamus Arab-Indonesia. Jakarta: Hidakarya Agung.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/riwayah.v7i2.8526

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.