Open Journal Systems

KAJIAN HADIS AHL AL-SUNNAH DI PESANTREN: Studi Kitab Hujjah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah Karya Kyai Ali Ma’sum Krapyak

Jamalul Muttaqin, Moch. Dimas Maulana

Abstract

Kajian hadis tidak bisa dilepaskan dari amaliah kehidupan masyarakat sehari-hari. Tradisi keagamaan semuanya dibangun melalui fondasi sumber kedua dalam agama Islam yaitu hadis. Saat ini kajian-kajian hadis di pesantren nyaris mendapatkan perhatian yang kurang menarik untuk dibahas, bahkan kajian hadis di pesantren menempati posisi yang kesekian dibandingkan dengan kajian-kajian keilmuan lainnya, seperti fiqih, akhlaq, atau tafsir. Oleh karena itu, pelbagai karya ulama kontemporer Indonesia dalam bidang hadis yang lahir dari buah rahim pesantren sangat minim sekali. Dengan menggunakan metode deskriptif-analitis, artikel ini secara khusus akan membahas tentang kitab Hujjah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah, karya ulama besar Kyai Ali Maksum, Krapyak Yogyakarta. Kitab ini hadir untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Nahdliyyin dengan argumen-argumen yang menjadi landasan praktek keagamaan. Karya yang lahir dari pesantren ini sebagai bentuk komitmen untuk melawan wacana bid’ah dan pemahaman Islam yang sangat inklusif dan kaku menyikapi tradisi yang berkembang di masyarakat. Artikel ini juga mengkaji perdebatan hadis-hadis ahl al-sunnah wa al-jama’ah dalam kitab ini, terutama yang menjadi hujjah-hujjah kelompok ini yang kerap digunakan sebagai legitimasi atas amaliah kelompok sunni seperti ziarah kubur, tahlilan, dan penentuan awal bulan puasa antara ru’yah dan hisab. Penelitian ini menghasilkan penolakan dan pengokohan terhadap tuduhan bid’ah yang dinarasikan terhadap kelompok ahl al-sunnah wa al-jama’ah.

 

[The Discourse of Ahl al-Sunnah’s Hadith in Pesantren: The Study of the Book Hujja Ahl al-Sunna wa al-Jama'a by Kyai Ali Ma'sum Krapyak. The discourse of hadith cannot be separated from the practice of everyday people's lives. All religious traditions are built on the foundation of the second source in Islam, hadith. At present, the studies of hadith in Islamic boarding schools almost get less interesting attention to discuss, even the study of hadith in pesantren occupies the umpteenth position compared to other scientific studies, such as Islamic law, ethics, or tafseer. Therefore, the various works of contemporary Indonesian scholars in the field of hadith that were born from the womb of pesantren are very minimal. This article will specifically discuss the book Hujja Ahl al-Sunna wa al-Jama'a, the work of the great scholar Kyai Ali Maksum, Krapyak Yogyakarta. This book existed to meet the needs of the Nahdliyyin community with arguments that form the basis of religious practice. One of them examines the debate about the traditions of ahl al-sunna wa al-jama'a, especially those that become the arguments of the ahl al-sunna wa al-jama'a group, which often lead to discourses on the practice of sunni groups such as the grave pilgrimage, tahlilan, and the determination of the beginning of the fasting month between ru’ya and hisab. The work that was born from pesantren is a form of commitment to fighting bid'a discourses and a very inclusive and rigid understanding of Islam in addressing the traditions that develop in society. This research resulted in rejection and confirmation of the allegations of heresy narrated against the ahl al-sunna wa al-jama'a group.]

Keywords


Hadith; bid’a; Hujja Ahl al-Sunna wa al-Jama’a; Kyai Ali Maksum; Pesantren

References


Abbas, S. (1987). I’tiqad Ahli al-Sunnah wa al-Jama’ah. Jakarta: Pustaka Tarbiyah.

Amiruddin, M. (2020). Literasi Hadis dalam Khazanah Kitab Kuning Pesantren. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 6(1), 55-70. doi: 10.21043/riwayah.v6i1.6862

Asy’ari, M. H. (1967). Risalah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah fi Hadith al-Mawta wa Asyrat al-Sa’ah wa Bayan Mafhum al-Sunnah wa al-Bid’ah. Jombang: Maktabah al-Turats al-Islami.

Athoillah, A. (2019). KH. Ali Maksum Ulama, Pesantren, dan NU. Yogyakarta: LKiS.

Azimabadi, A. T. M. S. al-H. (1975). ‘Aun al-Ma’bud Syarh Sunan Abi Dawud. al-Maktabah al-Salafiyah.

Azra, A. (2003). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII; Akar Pembaruan Islam Di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Bruinessen, M. V. (1999). Kitab Kuning, Pesantren dan Tarekat. Bandung: Mizan.

Dhofier, Z. (1994). Tradisi Pesantren Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES.

Fachruddin, F. (2006). Agama dan Pendidikan Demokrasi: Pengalaman Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama. Jakarta: Pustaka Alvabet.

Federspiel, H. M. (2002). Hadith Literature in Twentieth Century Indonesia. Oriente Moderno, 21(82), 115-124.

Haidar, M. A. (1994). Nahdatul Ulama dan Islam di Indonesia: Pendekatan Fikih dalam Politik. Jakarta: Gramedia Pustaka.

Hakkari, A. ibn A. ibn Y. al-. (2009). Hadiyyatul Ihya’ li al-Amwat wa Ma Yashilu ilaihim min al-Naf’ wa al-Tsawab ‘ala Mamar al-Awqat. Amman: al-Dar al-Atsariyah.

Ibn Ibrahim, A. (2009). Al-Nafahat al-Nasamat fi Wushul Ihda’ al-Tsawab li al-Amwat. Amman: al-Dar al-Atsariyah.

Idlibi, S. ibn A. al-. (1983). Manhaj Naqd al-Matn ‘inda ‘Ulum‘ al-Hadits al-Nabawi. Beirut: Dar al-Afaq al-Jadidah.

Khallal, A. ibn M. al-. (1989). al-Sunnah, Riyadh: Dar al-Rayah.

Khallal, A. ibn M. al-. (1992). Min Fadhail Surah al-Ikhlash wa Ma li Qari’iha. Kairo: Maktabah al-Layyinah.

Kodir, A. A. (2016). Sejaran Bid’ah: Ashhab al-Hadith dan Dominasi Wacana Islam Autentik pada Tiga Abad Pertama Hijriyah. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya,1(2), 211-226.

Ma’shum, S. (1998). Karisma Ulama: Kehidupan Ringkas 26 Tokoh NU. Bandung: Mizan.

Maksum, A. (1983). Hujjah Ahl al-Sunnah wa al-Jama’ah.

Mukhdlor, Z. (1989). K.H. Ali Ma’shum: Perjuangan dan Pemikirannya. Yogyakarta: Multi Karya Grafika.

Mustolehudin, & Muawanah, S. (2018). Pemikiran Pendidikan K.H. Ali Maksum Krapyak Yogyakarta. Edukasi: Jurnal Penelitian Pendidikan Agama dan Keagamaan, 16(1), 18-34.

Nazaruddin. (2017). Bid’ah Perspektif Para Ulama. Al-Mabhats: Jurnal Penelitian Sosial Agama, 2(2), 155-175.

Noer, D. (1996). Gerakan Modern Islam di Indonesia 1900-1942. Jakarta: LP3ES.

Nurdin, N. (2017). Prof. Dr. KH. Ali Mustafa Yaqub, MA. Muhaddith Nusantara Bertaraf Internasional. Selangor: Hadis Research Institute (INHAD).

Nurudin. (2013). Pemikiran dan Gerakan Pembaruan K.H. Ammar Faqih di Gresik Tahun 1902-1965. Mozaik, 13(1), 57-63.

Putra, A. (2016). Pemikiran Hadis KH. M. Hasyim Asy’ari dan Kontribusinya Terhadap Kajian Hadis di Indonesia. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 1(1), 46-55.

Rahman, F. (1984). Membuka Pintu Ijtihad. Bandung: Penerbit Pustaka.

Salamah, F. (2019). Pergumulan Ortodoksi Islam dan Budaya Jawa Menurut KH. Ali Maksum. Al-Mazahib, 7(1), 53-72.

Shaqiri, M. A. (1994). Al-Sunan wa al-Mubtada’at. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiah.

Suryadilaga, M. A. (2007). Metodologi Syarah Hadis dari Klasik Hingga Kontemporer. Yogyakarta: Kalimedia.

Suryadilaga, M. A. (2009). Model-Model Living Hadis Pondok Pesantren Krapyak Yogyakarta. Al-Qalam, 26(3), 367-383.

Tirmidzi, A. I. M. ibn S. (1987). Sunan al-Tirmidzi. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/riwayah.v6i2.7541

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.