Open Journal Systems

LIVING HADIS PADA TRADISI KENDURI DI KAMPUNG MEE ADAN ACEH

Yuna Ulfah Maulina

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap sebuah praktik tradisi kenduri di Kampung Mee Adan, Kecamatan Mutiara Timur, Kabupaten Pidie, Aceh dengan tiga rumusan masalah berikut: Pertama, bagaimanakah gambaran seputar pelaksanaan tradisi kenduri di Kampung Mee Adan? Kedua, apakah motivasi masyarakat mengadakan acara kenduri serta pengaruhnya dalam keberagamaan masyarakat Kampung Mee Adan? Ketiga, bagaimana tradisi kenduri di Kampung Mee Adan ini bisa dipandang sebagai sebuah fenomena living hadis? Metode yang digunakan untuk menggali dan mengumpulkan data dalam penelitian ini dengan menggunakan tiga metode yaitu metode dokumentasi, wawancara, dan observasi. Sementara untuk menganalisis data, penulis memayungi dengan dua teori yaitu teori fungsional Emile Durkheim dan teori living hadis Alfatih Suryadilaga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: Pertama, pelaksanaan kenduri di Kampung Mee Adan merupakan sebuah praktik yang sudah turun-temurun yang mengandung nilai-nilai keagamaan ritual pelaksanaannya, Kedua, tradisi kenduri ini memiliki dua pengaruh besar bagi masyakat Mee Adan yaitu pengaruh terhadap individu dan pengaruh terhadap sosial di antaranya terbentuknya keikhlasan dalam berbagi, menumbuhkan rasa cinta kepada Rasulullah dan mempererat silaturrahmi dan solidaritas antar masyarakat. Ketiga, fenomena dalam tradisi kenduri masyarakat Mee Adan ini merupakan sebuah praktik living hadis dalam mengimplementasikan hadis-hadis anjuran bersedekah yang dijadikan oleh masyarakat Kampung Mee Adan sebagai sebuah resepsi terhadap hadis-hadis tersebut.

 

[Kenduri Tradition in Mee Adan Village Aceh: Study of Living Hadith. This study aims to reveal a traditional practice of kenduri in Mee Adan Village, Mutiara Timur District, Pidie District, Aceh with the following three problem formulations: First, how is the description of the implementation of the kenduri tradition in Mee Adan Village? Second, what is the motivation of the community to hold a feast event? and its influence on the diversity of the people of Kampung Mee Adan? Third, how can the kenduri tradition in Kampung Mee Adan be seen as a phenomenon of living hadith? The method used to explore and collect data in this study using three methods, namely the documentation, interview, and observation methods. Meanwhile, to analyze the data, the writer used two theories, namely Emile Durkheim's functional theory and Alfatih Suryadilaga's theory of living hadith. The results showed that: First, the implementation of kenduri in Mee Adan Village is a practice that has been passed down from generation to generation which contains the religious values of the ritual implementation. Second, this kenduri tradition has two major influences for the Mee Adan community, namely the influence on the individual and the influence on the social, including the formation of sincerity in sharing, fostering a love for the Prophet, and strengthening friendship and solidarity between communities. Third, this phenomenon in the tradition of the Mee Adan feast is a practice of living hadiths in implementing the hadiths of almsgiving that are used by the people of Mee Adan Village as reception of these hadiths.]

Keywords


Aceh; Feast; Living Hadith; Mee Adan

References


Amin, W. R. (2017). Kupatan, Tradisi untuk Melestarikan Ajaran Bersedekah, Memperkuat Tali Silaturahmi, dan Memuliakan Tamu. Al-A’raf: Jurnal Pemikiran Islam dan Filsafat, 14(2), 267-282.

Beni. (2014). Sedekah dalam Perspektif Hadis. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah.

Dalimunthe, R. P. (2020). 100 Kesalahan dalam Sedekah. Jakarta: Agromedia.

Dasim, S. M. (2015). Implementasi Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Sains di Sekolah Dasar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fatonah, D. (2020). Tradisi Maulid Arba’in di Kampung Arab al Munawwar, Palembang. Jurnal Living Hadis, 5(1), 1-16. doi: 10.14421/livinghadis.2020.2167

Gunawan, I. (2013). Metode Penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasanah, H. (2016). Teknik-Teknik Observasi (Sebuah Alternatif Metode Pengumpulan Data Kualitatif Ilmu-ilmu Sosial). At-Taqaddum, 8(1), 21-46. doi: 10.21580/at.v8i1.1163

Hasbullah, Toyo, & Pawi, A. A. A. (2017). Ritual Tolak Bala pada Masyarakat Melayu (Kajian pada Masyarakat Petalangan Kecamatan Pangkalan Kuras Kabupaten Pelalawan). Jurnal Ushuluddin, 25(1), 83-100.

Irsad, M. (2019). Resepsi Eksegesis Umat Islam Terhadap Budaya Sedekah (Studi Living Hadits di Masjid Sulthoni Wotgeleh, Sleman, Yogyakarta). Sosial Budaya, 16(1), 74-81.

Kholil, A. (2009). Agama dan Ritual Slametan: Deskripsi-Antropologis Keberagamaan Masyarakat Jawa. El-Harakah, 11(1), 84-98.

Kholil, A. (2010). Seblang dan Kenduri Masyarakat Desa Olehsari: Relasi Ideal antara Islam dan Budaya Jawa di Banyuwangi. El-Harakah, 12(2), 131-153.

Khosyiah, F. (2018). Living Hadis dalam Kegiatan Peringatan Maulid Nabi di Pesantren Sunan Ampel Jombang. Jurnal Living Hadis, 3(1), 23-45. doi: 10.14421/livinghadis.2017.1363

Mustaghfirah, A. A. (2020). Living Hadis dalam Ziarah dan Bersih Kubur di Desa Majapura, Purbalingga. Living Islam: Journal of Islamic Discourses, 3(1), 47-64. doi: 10.14421/lijid.v3i1.2197

Muttaqin, A. (2016). “Barzanji Bugis” dalam Peringatan Maulid: Studi Living Hadis di Masyarakat Bugis, Soppeng, Sul-Sel. Jurnal Living Hadis, 1(1), 129-150. doi: 10.14421/livinghadis.2016.1071

Nasution, S. (2017). Tradisi Kenduri Sko dan Memandikan Benda-Benda Pusaka dalam Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus di Kelurahan Dusun Baru Kota Sungai Penuh). 17(2), 75-96.

Novianti, I., & Aniqoh, L. (2019). Kearifan Lokal dalam Tradisi Jembaran di Pondok Pesantren Al Falah Somalangu Kebumen. IBDA` : Jurnal Kajian Islam dan Budaya, 17(2), 345–363. doi: 10.24090/ibda.v17i2.3219

Pals, D. L. (2018). Seven Theories of Religion. Yogyakarta: IRCiSoD.

Pemerintah Aceh. (2014). Rancangan Qanun Jinayah Aceh Tahun 2014 tentang Hukum Jinayah.

Purwadi. (2005). Upacara Tradisional Jawa: Menggali Untaian Kearifan Lokal. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Qudsy, S. Z. (2016). Living Hadis: Genealogi, Teori, dan Aplikasi. Jurnal Living Hadis, 1(1), 177-196. doi: 10.14421/livinghadis.2016.1073

Rafi, M. (2019). Living Hadis: Tradisi Sedekah Nasi Bungkus Hari Jum’at oleh Komunitas Sijum Amuntai. Jurnal Living Hadis, 4(1), 133-158.

Rahman, Z. bin A. (2018). Jenayah Pemerkosaan dalam Qanun Jenayah Aceh Nomor 6 Tahun 2014 dan Enakmen Kanun Jenayah Syariah Kelantan II 1993: Studi Komperatif Terhadap Undang-Undang Pemerkosaan di Aceh (Indonesia) dan Kelantan (Malaysia). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim.

Tradisi. (2016). KBBI Daring. Diambil 20 Maret 2020, dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/tradisi

Zuhri, H. (2018). Living Islam Apa dan Mau ke Mana?. Living Islam: Journal of Islamic Discourses, 1(1), 1-30. doi: 10.14421/lijid.v1i1.1530

Zuhri, S., & Dewi, S. K. (2018). Living Hadis. Yogyakarta: Q-Media.

Amiruddin. (2020, Maret 21). Personal Interview.

Anisah. (2020, Maret 20). Personal Interview.

Ruhana. (2020, Maret 21). Personal Interview.

Wahid, A. (2020, Maret 19). Personal Interview.

Yusuf. (2020, Maret 20). Personal Interview.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/riwayah.v6i2.7327

How To Cite This :

Refbacks