Open Journal Systems

POLARISASI SUFISTIK DAN HADIS PADA POPULARITAS IHYA’ ‘ULUMUDDIN DI NUSANTARA

In'amul Hasan, Ahmad Ahnaf Rafif

Abstract

Imam al-Ghazali sebagai pengarang kitab Ihya’ ‘Ulumuddin memiliki latar belakang hidup yang beragam. Ia pernah menjadi filsuf (ahlu al-ra’yi) yang kemudian beralih menjadi seorang sufi pada masa tuanya. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan karangan beliau yang menjadi masterpiece, yaitu kitab Ihya’ ‘Ulumuddin. Kitab ini menjadi populer di Nusantara dan dijadikan sebagai rujukan utama panduan hidup seorang muslim. Namun, dibalik kepopuleran kitab ini, banyak ulama hadis yang memberikan komentar yang kontroversial terhadap hadis yang dimuat dalam kitab ini. Walaupun komentar tersebut banyak berdatangan ke kitab ini, Kepopuleran kitab Ihya’ ‘Ulumuddin tidak lusuh di Nusantara, bahkan bisa bertahan hingga saat ini. Hal itu dapat terlihat pada saat Musabaqah Qira‘ah al-Kutub (MQK), kitab ini dijadikan kitab yang diperlombakan pada cabang akhlak tingkat ulya. Adapun tulisan ini membahas seluk-beluk serta alasan kitab ini tetap eksis dan dapat dipertahankan, terutama di Nusantara. Dengan pendekatan historis, atau lebih spesifiknya tentang sejarah masuknya Islam ke Nusantara yang diiringi dengan interpretasi sufi dan muhaddisin terhadap hadis-hadis yang ada dalam kitab ini, tulisan ini mengarah kepada sebab kepopuleran kitab ini di Nusantara. Di antara hasil penelitian ini adalah: (1) Masuknya Islam ke Nusantara dipelopori oleh ulama-ulama tasawuf, bukan ulama hadis, (2) kitab Ihya’ ‘Ulumuddin dipopulerkan oleh ulama-ulama taswauf yang berorientasi kepada syari’at (neo-sufisme), (3) komentar-komentar kontroversial yang berdatangan kepada kitab ini karena interpretasi ahli hadis (muhaddisin) yang terlalu ketat, serta (4) perbedaan interpretasi antara muhaddisin dan kaum sufi terhadap otentisitas hadis.

Keywords


Hadis, Historis, Ihya’ Ulumuddin, Imam al-Ghazali, Sufi

References


Abdullah, H. (n.d.). Perkembangan Ilmu Tasawuf dan Tokoh-Tokohnya Di Nusantara. Surabaya: al-Ikhlas.

Afzainizam, M. (2018). Menyoal Otentisitas Hadis dalam Kitab Ihya’ Ulum al-Din. Jakarta: FDI-UIN Syarif Hidayatullah.

Azra, A. (2007). Jaringan Ulama Timur Tengah dan Kepulauan Nusantara Abad XVII & XVIII; Akar Pembaruan Islam di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Choironi, M. A. N. (2018, April 15). Ini Cara al-Iraqi Verifikasi Hadits di Kitab Ihya’ Ulumiddn. Diambil dari https://islam.nu.or.id/post/read/88787/ini-cara-al-iraqi-verifikasi-hadits-di-kitab-ihya-ulumiddin

Daudy, A. (1983). Allah dan Manusia dalam Konsepsi Nururddin ar-Raniri. Jakarta: Rajawali Press.

Fathurahman, O. (2012). The Roots of The Writing Tradition of Hadith Works in Nusantara: Hidāyāt al-Ḥabīb by Nūr al-Dīn al-Rānīrī. Studia Islamika, 19(2), 47–76.

Gazali, A. H. (2005). Ihya’ Ulum al-Din. Beirut: Dar Ibn Hazm.

Hamka. (2017). Perkembangan dan Pemurnian Tasawuf. Jakarta: Republika.

Iraqi, Z. (1995). al-Mugni ‘an Haml al-Asfar. Riyadh: Maktabah Dar Thabariyah.

Ismail, M. S. (1995). Kaedah Kesahihan Sanad Hadis-Telaah Kritis Dan Tinjauan Dengan Pendekatan Ilmu Sejarah. Jakarta: Bulan Bintang.

Ismail, S. (1995). Hadits Nabi Menurut Pembela Pengingkar dan Pemalsunya. Jakarta: Gema Insani Press.

Majid, A. (2015). Karakterisktik Pemikiran Islam Nuruddin ar-Raniry. Substantia, 17(2), 179–190.

Nawawi, I. (2009). Dasar-Dasar Ilmu Hadis. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Nisa, K. (2016). Al-Ghazali: Ihya’ Ulum al-Din dan Pembacanya. Jurnal Ummul Qura, 8(2), 1–15.

Nur, E. Y. (2014). Menggali Tasawuf yang Hakiki. Yogyakarta: SUKA Press.

Rizal, I. F. (1996). Pemikiran Sufi di Bawah Bayang-Bayang Fatamorgana. Jakarta: Amzah.

Siba‘i, M. (1991). Sunnah dan Peranannya dalam Penetapan Hukum Islam. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Soleh, A. K. (2010). Mencermati Epistemologi Sufi (Irfan). Jurnal Ulumuna, 14(2), 227–248. doi: 10.20414/ujis.v14i2.216

Sya’roni, U. (2008). Otentisitas Hadis Menurut Ahli Hadis dan Kaum Sufi. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Thahhan, M. (n.d.). Taisir Mushthalah al-Hadis. Surabaya: al-Haramain.

Ula, M. (2016). Simbolisme Bahasa Sufi: Kajian Hermenutika terhadap Puisi Hamzah Fansuri. Religia, 19(2), 26–41. doi: 10.22373/jiif.v13i1.575

Zulkifli, M. (2013). Metode Ahli Sufi dalam Menentukan Otentisitas Hadis Menurut Muhaddisin. UIN Sultan Syarif Kasim.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/riwayah.v6i1.6615

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.