Open Journal Systems
FALSE HADITH NARRATIVES ON SOCIAL MEDIA FROM THE PERSPECTIVE OF MUHAMMAD NĀSHIRUDDĪN AL-ALBĀNĪ
Abstract
Perkembangan hadis Nabi sering kali terkait dengan upaya pemalsuan. Oleh karena itu, para ulama melakukan penelitian mendalam untuk memastikan keaslian hadis-hadis tersebut. Hadis Maudhu’ dianggap sebagai yang paling merugikan di antara hadis-hadis yang tidak otentik, karena merupakan hasil manipulasi dan penciptaan yang salah, yang kemudian salah dikaitkan dengan Nabi Muhammad Saw. Seiring berjalannya waktu, hadis disebarkan melalui berbagai platform media sosial, termasuk hadis-hadis palsu yang ikut tersebar melalui platform tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk memeriksa narasi hadis palsu di media sosial dengan menggunakan pendekatan yang diberikan oleh Nāṣiruddīn al-Albānī. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menerapkan teknik analisis isi untuk mengidentifikasi kriteria yang digunakan al-Albānī dalam kitabnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa narasi hadis palsu di media sosial memiliki berbagai variasi, seringkali berkaitan dengan keutamaan hari atau bulan tertentu, pemerian pahala dan dosa yang besar terkait amalan yang tidak wajib, atau hal-hal terkait Mu’amalah. Al-Albānī, sebagai pengkaji hadis yang terkenal dengan penelitian dan penilaian kualitas hadis, memiliki kriteria khusus dalam menentukan hadis palsu. Beberapa tanda yang diungkapkan oleh al-Albānī terhadap hadis palsu termasuk karakteristik sanadnya, seperti perawi yang mengaku berdusta, dianggap pendusta oleh ulama, menyembunyikan cacat hadis, dianggap Munkar dan meriwayatkan dari satu jalur, serta perawi yang tidak dikenali. Sedangkan tanda-tanda dalam matan hadis termasuk makna yang aneh, bertentangan dengan dalil yang lebih ṣaḥīḥ(hadis, akal sehat, atau fakta sejarah), serta memberikan pahala atau dosa yang berlebihan.
Keywords
References
Al-Albani, M. N. (1991). Dha’if Sunan Al-Tirmidzi. Al-Maktaba Al-Islami.
Al-Albani, M. N. (1992). Silsilah al-Ahadits al-Dha’ifah wa Al-Maudhu’ah. Maktabah Al-Ma’arif.
Al-Asqalani, I. H. (1986). Taqrib al-Tahdzib (M. Awwamah, Ed.). Dar al-Rasyid.
Al-Bukhārī, M. bin ‘Ismāīl. (1993). Shahīh al-Bukhāri (M. D. Al-Bugha, Ed.; 5th ed., Vol. 5). Dar Ibnu Katsir.
Al-Iraqi, Ibn as-Subki, al-Z. (1987). Takhrij Ahadits Ihya Ulumuddin. Dar al-’Ashimah Linnasyr.
Almaki, S. H., Silong, A. D., Idris, K., & Wahat, N. W. A. (2016). Understanding of the meaning of leadership from the perspective of muslim women academic leaders. Journal of Educational and Social Research, 6(2), 225.
Al-Maqdisi, A. G. (2016). Al-Kamal fi Asma Al-Rijal (S. bin M. Ali Nu’man, Ed.). Al-Hay’ah Al-’Amah.
al-Nahhas, I. (2009). al-Jami’ li ’Ulum al-Imam Ahmad. Dar al-Falah lilbahts al-’Alami wa Tahqiq al-Turats.
Al-’Uqaili, M. bin ’Amr. (1984). al-Dhu’afa al-Kabir (A. M. A. Qal’aji, Ed.; 1st ed.). Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.
Anam, M. C., Saiin, D., & Arifin, M. (2022). The History of False Hadiths: Sejarah Periwayatan Hadist Palsu. Al-Fatih: Jurnal Studi Islam, 10(01).
Ayub, S. I., & Ahmad, M. (2022). نقد ِسند میں شیخ ناصر الدین البانی کا معیار (ایک تحقیقی و تجزیاتی مطالعہ): Sheikh Nasiruddin Albani’s criterion in hadith criticism: a research and analytical study. Rushd Journal, 3(2), 1–15.
Daffa, M. (2022). ANALYSIS OF HADITH UNDERSTANDING OF SOCIAL MEDIA PHENOMENA AS A COMMUNICATION TOOL IN THE DIGITAL ERA. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, 8(1), 104–116.
Erika & Mujiburrahman. (2022). THE KNOWLEDGE MANAGEMENT IN HADITH CODIFICATION. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, 8(1).
Fauzi, N. S. B. N., Hoque, M., & Abd Kadir, K. (2022). Spreading Hadith Maudhu’Via Information And Communication Technology: Reasons And Suggestions. Journal Of Hadith Studies, 160–167.
Ghifari, M. (2023). Strategi Efektif Dalam Mencegah Penyebaran Hadis Palsu di Media Sosial. The International Journal of Pegon: Islam Nusantara Civilization, 9(01), 103–122.
Hatim, I. A. (1952). Al-Jarh wa Al-Ta’dil. Dar Ihya al-Turats.
Ibn Qayyim. (2019). al-Manar al-Munif fi al-Shahih wa al-Dha’if (Y. bin ’Abdullah Al-Tsamali, Ed.). Dar ibn Hazm.
Ibnu Katsir, I. bin U. (2003). Al-Bidayah wa An-Nihayah (A. bin A. M. At-Turki, Ed.). Daral-HijrLitthaba’ah wa al-Nasyr.
Ibnul Jauzi, A. bin A. (1966). Al-Maudhu’at. al-Maktabah as-Salafiyyah.
Ibrahim, A. (2021). ḤADĪTH SCHOLARS’EFFORTS IN FACING FABRICATION OF ḤADĪTH. Journal of Integrated Sciences, 2(1).
Ibrahim, N. K., Samsuri, S., & Abu, M. S. (2017). Design and Frameworks with Experiment for A Basic Guide of Theoretical Isnad Al-hadith Authenticity Examination. International Journal On Islamic Applications In Computer Science And Technology, 5(3).
Ibrahim, N. R. A.-Z. (2020). THE FABRICATED HADITHS RAISED BY IBN AL-JAWZI: A CRITICAL RHETORICAL STUDY OF THEIR IMPACT THROUGH SOCIAL NETWORKS. PalArch’s Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 17(6), 9008–9016.
Istianah, I. (2018). Kritik Terhadap Penisbatan Riwayat Hadis: Studi atas Hadis-Hadis Palsu. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, 4 (1), 77-100.
Jamil, K. H. B. (2022). Who Moved My Sanad? - Another History of Isnād in the Transmission and Conveyance of Ḥadīth and Sunnah. Journal of Qur’an and Hadith Studies, 11(1).
Kamaruddin, P. H. (2009). Metode Kritik Hadis. Hikmah.
Khon, H. A. M. (2022). Takhrij dan Metode Memahami Hadis. Amzah.
Majid, A. M. A. (2018). DISKURSUS TENTANG TIPOLOGI HADIS DALAM KEHIDUPAN MASYARAKAT (Studi Analisis terhadap Keberadaan Hadits Maudhuâ€TM). Jurnal Ilmiah Al-Mu Ashirah: Media Kajian Al-Qur’an Dan Al-Hadits Multi Perspektif, 14(2), 114–123.
Maulana, L. (2017). Kitab Suci dan Hoax: Pandangan Alquran dalam Menyikapi Berita Bohong. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 2(2), 209–222.
Mughlatay, ’Alauddin. (2011). Ikmal tahdzib Al-Kamal fi Asma Al-Rijal (M. Utsman, Ed.). Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.
Muslim. (1955a). Shahih Muslim (M. F. A. Baqi, Ed.). Mathba’ah Isa al-Bab al-Halabi.
Muslim. (1955b). Shahih Muslim (M. F. A. Baqi, Ed.). Mathba’ah Isa al-Bab al-Halabi.
Nadhiran, H. (2014). Kritik Sanad Hadis: Tela’ah Metodologis. Jurnal Ilmu Agama: Mengkaji Doktrin, Pemikiran, Dan Fenomena Agama, 15(1), 91–109.
Pahrudin, A. (2016). The Rules and Criteria in Recognizing of Fabricated Hadiths: on Ibn Qayyim Through His Book Manarul Munif. Al-Zahra: Journal for Islamic and Arabic Studies, 13(1).
Rahim, M. R., & Syafri, M. (2022). Albani Inconsistency in Assessing The Quality of Rawi Hadith in The Book Irwā’Al-Galīl. Al-Bukhari: Jurnal Ilmu Hadis, 5(1), 1–20.
Sahrani, S., & Jamaludin, A. (2015). Ulumul Hadits Untuk Mahasiswa UIN/IAIN/STAIN/PTAIS.
Shahid, M. S. (2022). خاندان بنو لہب کے محدثین کا تذکرہ: سندِ حدیث میں موجود نسبت اللھبی کے حوالہ سے: A Study of the Muhadditheen of the Banu Lahab Family: Regarding the Al-Lahabi Chain in Sanad al-Hadith. Al-Wifaq, 5(1), 299–313.
Sulistyawan, A. Y., & Pinilih, S. A. G. (2019). The Reality of Spreading Hoaxes on Social Media: A Sociolegal Approach. 2nd International Conference on Indonesian Legal Studies (ICILS 2019), 113–117.
Syukrillah, M. (2019). Metode Al-Albani Dalam Uji Validitas Hadis Riwayat Mudallis (Kritik atas Kritik Kamaruddin Amin). Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, 3(2), 149–162.
Tama, F. R., & Sibaroni, Y. (2023). Fake News (Hoaxes) Detection on Twitter Social Media Content through Convolutional Neural Network (CNN) Method. JINAV: Journal of Information and Visualization, 4(1), 70–78.
Umma Farida. (2020). MUḤAMMAD NAṢR AL-DÎN AL-ALBÂNÎ AND HIS METHOD OF CORRECTING AND WEAKENING THE HADITH: A CRITICAL READING. Jurnal Studi Ilmu-Ilmu Al-Qur’an Dan Hadis, 21(2), 411–430.
Usman, A. H., & Wazir, R. (2018). The fabricated hadith: Islamic ethics and guidelines of hadith dispersion in social media. Turkish Online Journal Of Design Art And Communication, 8, 804–808.
Wahyudi, R. (2020). Kedudukan Perawi Majhūl dalam Perspektif Abu Hātim Ar-Rāzi. DIRAYAH: Jurnal Ilmu Hadis, 1(1), 14–28.
Yulanda, A. (2020). Kajian Hadis-hadis Palsu yang Populer oleh Ustadz Adi Hidayat. Islam Transformatif: Journal of Islamic Studies, 4(1), 36–45.
DOI: 10.21043/riwayah.v9i1.25725
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.