Open Journal Systems

EXPLORATION OF LIVING HADITH IN THE MAPPADENDANG TRADITION: Spiritual Development Through Tazkiyah al-Nafs

Zulkifli Zulkifli, Nur Wahyu Ningsih

Abstract

The mappadendang tradition carried out by the Bugis community in Katteong village and several other areas are intended as an implementation of gratitude to Allah SWT for the harvest they get. In addition to the implementation of gratitude (tazkiyatun nafs), in the mappadendang tradition there are also strong values of unity and cooperation from the community. In exposing the values contained in the mappadendang tradition, this study uses a qualitative method with an analytical descriptive approach. This research tries to examine the mappadendang tradition by using the study of living hadith. The questions to be answered in this research are how the mappadendang tradition builds closeness to God through tazkiyatun as in the form of gratitude, and whether the mappadendang tradition is true in its Islamic values or does it include deviations committed by Islamic society. The findings in this study indicate that the mappadendang tradition is pure as a form of gratitude to Allah SWT, in which in every process and implementation nothing is found that deviates from Islam (does not conflict with the Koran and hadith or violates community habits). but every process and implementation cannot be separated from the value of unity and cooperation, to create harmony between communities. From that, it is important to do this research so that people carry out the mappadendang tradition which has been passed down from generation not only to attend and carry it out but also to understand the values contained therein.

[Tradisi mappadendang yang dilakukan oleh masyarakat Bugis di desa Katteong dan beberapa daerah lainnya ditujukan sebagai implementasi rasa syukur kepada Allah SWT atas hasil panen yang didapat. Selain implementasi rasa syukur (tazkiyatun nafs), di dalam tradisi mappadendang juga ditemukan nilai-nilai  persatuan dan gotong royong yang kuat dari masyarakat. Dalam mengekspos nilai-nilai yang terkandung pada tradisi mappadendang, penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif analitis. Penelitian ini mencoba untuk mengkaji tradisi mappadendang dengan menggunakan kajian living hadis. Adapun persoalan yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana tradisi mappadendang membangun kedekatan dengan Tuhan melalui upaya tazkiyatun nafs dalam bentuk syukur, dan apakah tradisi mappadendang benar di dalamnya adalah nilai-nilai keislaman ataukah justru termasuk penyimpangan yang dilakukan oleh masyarakat Islam. Temuan dalam penelitian ini, menunjukkan bahwa tradisi mappadendang murni sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT, yang dalam setiap proses dan pelaksanaannya tidak didapati sesuatu yang menyimpang dari Islam (tidak bertentangan dengan al-Qur’an dan hadis atau menyalahi kebiasaan masyarakat). melainkan setiap proses dan pelaksanaannya tidak lepas dari nilai persatuan dan kerjasama, sehingga terciptanya keharmonisan antara masyarakat. Dari itu penelitian ini penting untuk dilakukan agar masyarakat melaksanakan tradisi mappadendang yang sudah dilakukan turun temurun oleh nenek moyang tidak hanya sebatas menghadiri dan melaksanakan, melainkan juga bisa memahami nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.]

Keywords


Tradition Mappadendang, Spiritual, Tazkiyatun Nafs, Living Hadis

References


Ahmad bin Muhammad bin Hambal bin Hallan bin Asad as-Syaibani, A. A. (2001). Musnad Imam Ahmad bin Hambal (Cet. 1). Mu’assasah al-Risalah.

Faiz, A., Yandri, H., Kadafi, A., Mulyani, R. R., Nofrita, N., & Juliawati, D. (2019). Pendekatan Tazkiyatun An-Nafs untuk membantu mengurangi emosi negatif klien. Counsellia: Jurnal Bimbingan Dan Konseling, 9(1), Article 1. https://doi.org/10.25273/counsellia.v9i1.4300

Ghofar, A., Abubakar, U., & Azhar, M. (2018). Tazkiyatun Nafs as A Strength Base of Teacher Personality Competency. IJISH (International Journal of Islamic Studies and Humanities), 1(2), 128–140.

Gustiana, G., Najamuddin, N., & Jumadi, J. (2019). Tradisi Adat Mappadendang Di Desa Pationgi Kecamatan Patimpeng 1983-2016.

Khotib, K., & Mubin, M. U. (2019). Tazkiyah Al-Nafs Melalui Pendekatan Tasawuf Dan Fikih Dalam Membangun Kesalehan Sosial Dan Relegiositas Masyarakat. IBDA: Jurnal Kajian Islam Dan Budaya, 17(2), 193–213.

Kus Risti, Y. (2021). The Sufis Moral Values On “Al-Minah Al-Saniyah” And Its Implication On Character Education.

Mappaoddang, A. (2020). Makna Simbol pada Rangkaian Tradisi Maddoa’di Desa Samaenre’Kabupaten Pinrang.

Mutmainah, M. (2021). Metode Muhasabah: Analisis Pendekatan Psikologi Sufistik Perspektif Al–Ghazali:(Konsep Pendidikan Ruhaniyah Melalui Tazkiyatun Nafs). Syaikhuna: Jurnal Pendidikan Dan Pranata Islam, 12(1), 41–51.

Nur, A. (2020). Mysticism Of Mappadendang Tradition In Allamungeng Village, Bone Regency. Jurnal Khittah, Vol. 1 No. 1.

Patonangi, A. M. (2022). Village Government Policies In Efforts To Preserve Mappadendang Harvest Party In Binuang Village, Balusu District, Barru District. Meraja journal, 5(3), 209–235.

Rakhmat, P., & Maria Fatimah, J. (2016). Makna Pesan Simbolik Non Verbal Tradisi Mappadendang di Kabupaten Pinrang. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 5 No.2. https://doi.org/10.31947/kjik.v5i2.1911

Saleh, A. D. (2021). Budaya Mappadendang Dalam Perspektif Nilai Pendidikan Islam (Studi Adat Bugis).

Saleh, A. D. (2023). Budaya Mappadendang Dalam Perspektif Nilai Pendidikan Islam (Studi Adat Bugis). https://doi.org/10.31219/osf.io/u7kx5

Saputri, F. N. A., Jannah, H., & Abdollah, A. (2023). The Soppeng District Society Point Of View Towards Mappadendang Tradition. Karya Ilmiah Mahasiswa (KIMA), 2(1), Article 1.

Suhra, S. (2020). Nilai-Nilai Pendidikan Islam dalam Permainan Tradisional Bugis Mappadendang. Al-Ulum, 20(2), Article 2. https://doi.org/10.30603/au.v20i2.1742

Sujati, B. (2019). Tradisi Budaya Masyarakat Islam di Tatar Sunda (Jawa Barat). Ishlah: Jurnal Ilmu Ushuluddin, Adab Dan Dakwah, 1(1), Article 1. https://doi.org/10.32939/ishlah.v1i1.29

Syandri, S., Bakry, K., & Al Farisi, S. (2020). Adat Mappasikarawa pada Perkawinan Masyarakat Bugis Perspektif Hukum Islam (Studi Kasus Desa Kaballangan Kabupaten Pinrang). BUSTANUL FUQAHA: Jurnal Bidang Hukum Islam, 1(4), 611–626.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/riwayah.v10i1.24319

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.