Open Journal Systems

MARRIAGE PRACTICUM IN SCHOOL FROM THE PERSPECTIVE OF HADITH STUDIES

Rahmat Nugroho, Radifa Isnain Nafila, Nasrulloh Nasrulloh

Abstract

The Implementation of Fiqh Learning in View of its Practice: Marriage Practicum in Schools as a Learning Material Appears to Require Further Examination, as there are Hadiths that explain the significance of divorce, marriage, and reconciliation, even when conducted in jest and not in earnest. Based on this objective, the researcher utilized a qualitative descriptive methodology. The data collection technique employed was a literature review (library research) with a Hadith study approach that focused on relevant subjects. This study aimed to examine how the marriage practicum is implemented in schools, the Hadith study related to it, and the Islamic legal perspectives. The findings of this study indicate that the marriage practicum occurring in schools involves a simulation of marriage conducted by students. The analysis of these Hadiths reveals their weak authenticity (Dhaif). Despite their weakness (Dhaif), historical accounts suggest that the companions of the Prophet Muhammad practiced the matan of these Hadiths. From an Islamic legal perspective, the simulated marriages conducted by students in schools are not valid due to the absence of a crucial requirement, namely the presence of a guardian (wali). A plausible solution, apart from direct simulation, lies in organizing educational sessions through various institutions, both from the Office of Religious Affairs (KUA) and other relevant bodies. For practical assessments in Islamic jurisprudence classes in schools, these could be redirected towards alternate simulations, such as practical exercises involving the ritual of bathing and shrouding the deceased, the pilgrimage rituals of Hajj and Umrah, religious observances such as Salah (prayer), purification rituals like Tayammum and Wudu (ablution).

[Implementasi dari pembelajaran fikih dilihat dari praktiknya. Praktikum pernikahan di sekolah sebagai bahan pembelajaran nampaknya perlu dikaji lebih mendalam, sebab terdapat hadis yang menjelaskan bahwa peristiwa menalak, menikahkan dan rujuk hukumnya berlaku meskipun dilakukan secara gurauan dan tidak sungguh-sungguh. Berdasarkan objektif ini peneliti menggunakan metodologi deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah metode telaah pustaka (library research) dengan pendekatan kajian hadis yang objeknya relevan dengan pembahasan masalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana penerapan praktikum pernikahan di sekolah? bagaimana kajian hadisnya? Bagaimana keterangan hadis dan perspektif hukum Islam? Hasil dari kajian ini menunjukkan bahwa praktikum pernikahan yang terjadi di sekolah merupakan simulasi pernikahan yang dilakukan oleh para siswa. Hasil kajian hadis ini menunjukkan bahwa hadis ini Dhoif. Meskipun hadis ini Dhoif, namun dalam praktiknya para sahabat mengamalkan kandungan hadis tersebut. Dalam perspektif hukum Islam, simulasi pernikahan yang dilakukan oleh para siswa di sekolahan tidaklah sah. Karena di dalamnya terdapat syarat yang belum terpenuhi yaitu keberadaan wali. Solusi yang dapat diambil selain melakukan simulasi langsung adalah dengan mengadakan penyuluhan melalui berbagai lembaga baik dari KUA (Kantor Urusan Agama) maupun dari berbagai badan yang terkait. Untuk ujian praktik pada pelajaran fikih di sekolah bisa dialihkan pada simulasi yang lain seperti praktik proses memandikan dan mengafani jenazah, praktik haji dan umrah, praktik ibadah seperti salat, praktik bersuci seperti tayamum dan wudu].

Keywords


Practice, Marriage, Hadith Studies

References


Al-Qur’an Al-Karim.

Abdul Jabbar, S. A. (2013). Musnad Al-Maudhu’i Al-Jami lil Kutub Al-Asyrah.

Amin, M. bin A. bin Y. al-B. (2018). Syarah Sunan Ibnu Majah Lil Harawi: Musrsyid

Zawil Hajaa Wal Waajibah Ila Sunan Ibnu Majah, Jeddah: Dar Al-Minhaj.

Abu Daud, S. bin al-A. bin I. bin B. Sunan Abu Daud, Beirut: Maktabah Al-Ashriyyah.

Adz-Zahabi, M. bin A. bin U. (1992). Al-Kasyif fi Ma’rifati Man Lahu Riwayah fil Kutubu

Sittah wa Hasyiatuhu, Jeddah: Dar Al-qiblah lisiqat al-Islamiyyah.

Al-Abidi, M. A. bin A. bin A. al-A. (1415 H). Aunul Ma’bud Wa Hasyiah Ibnu Qayyim, Beirut: Dar Kutub Al-alamiyyah.

Al-Asqalani, A. F. A. bin A. bin M. bin A. bin H. (1986). Taqribu Tahzib, Suria: Dar Ar-Rasyid.

Al-Baghawi, H. bin M. (1997). At-Tahzib Fi Fiqhil Imam As-Syafii, Beirut: Darul Kutub Al-Alamiah.

Al-Bahuti, M. bin Y. (2000). Kasyaf Al-Qana’ ‘Anil Iqna’, Riyadh: Wizarah Al-Adl Fi Mamlakah Al-Arabiah As-Suudiyyah.

Al-Hakim, A. A. M. bin A. (1990). Al-Mustadrak ‘Ala Shahihain, Beirut: Dar Al-Kutub Alamiyyah.

Al-Mansur, S. bin A. A. (1427 H). Az-Zawaj Bi Niyyati Thalaq Min Khilali Adilati Al-Kitab Wa Sunnah Wa Maqasidu Syariah, Riyadh: Dar Ibnu Jauzi.

Al-Mawardi, A. H. A. bin M. (1999). Al-Hawi Al-Kabir Fi Fiqh Mazhab As-Syafii, Beirut: Darul Kutub Al-Alamiah.

Al-Mubarakfuri, A. A. M. A. (1353 H). Tuhfatul Ahwaz, Beirut: Dar Kutub Alamiah.

Al-Musyaiqih, K. bin A. (1444 H). Khulasah Fil Qawaid Al-Fiqhiyyah, Qasim: Rakaiz Li Nasyr Wa Tauzi.

Ali, S. A. bin A. bin A. I. al-H. (2003). At-Tanbih ‘Ala Musykilat Al-Hidayah, Saudi: Maktabah Rusyd Nasyirun.

Ar-Rudani, M. bin M. bin S. (1998). Jam’ul Fawaid min Jamiil Ushul wa Mujma’ Az-Zawaid, Beirut: Dar Ibnu Hazm.

As-Saghnaqi, H. bin A. (1438 H). An-Nihayah Fi Syarhi Al-Hidayah, Tesis Universitas Islam Ummul Qura Makkah.

As-Sindi, M. bin A. H. at-T. Hasyiah As-Sindi ‘Ala Sunan Ibnu Majah: Kifayah Al-Hajah fi Syarhi Sunan Ibnu Majah, Beirut: Dar Al-Jail.

As-Suyuti, J. (2005). Al-Jamiul Kabir, Cairo: Al-Azhar As-Syarif.

As-Suyuti, J. (1988). As-Shahih Wa Dhoif Al-Jamiul As-Shaghir Wa Ziyadatuh, Riyadh: Al-Maktaba Al-Islami.

As-Suyuti, J. (2005). Jam’ul Jawami’, Cairo: Al-Azhar As-Syarif.

At-Tirmidzi, M. bin I. (1996). Sunan At-Tirmidzi, Beirut: Dar Al-Gharb Al-Islami.

Ibnu Majah, A. A. M. bin Y. al-Q. Sunan Ibnu Majah, Cairo: Dar Ihya Kutubul Arabia.

As-Syaukani, M. bin A. bin M. bin A. (1993). Nailul Awthar, Egypt: Darul Hadis.

Bukhari, M. bin I. (1993). Shahih Al-Bukhari, Damaskus: Dar Ibnu Kasir.

Jonaedi, E. & Johnny, I. (2021). Metode Penelitian Hukum, Jakarta: Kencana.

Lexy, J. M. (2015). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Majmuah, M. M. (2012). Maushuah Al-Ijma Fil fiqhi Al-Islami, Riyadh: Darul Fadilah Li Nasyr Wa Tauzi’.

Mardiyah, R. (2015). Studi Kualitas Hadis Tentang Senda Gurau Dalam Perkara Nikah, Talak Dan Rujuk, PhD diss., Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

M. Yazid A. (2009). Fiqh Muamalah, Yogyakarta: Logung Pustaka.

M. Roqib. (2009). Ilmu Pendidikan Islam, Yogyakarta: LKIS.

Omar, H. (2003). Kurikulum dan Pembelajaran, Jakarta: Bumi Aksara.

Rahmadi. (2011). Pengantar Metodologi Penelitian, Antasari Press.

Suharsismi, A. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Rineka Cipta.

Ulum, M. W. (2019). Sakralitas Akad Nikah (Kajian Antropologi Budaya di Kecamatan Kanigoro dan Doko Kabupaten Blitar, Tesis Universitas Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang.

Habibi, M. L. (2019). Kajian Hadis Tentang Larangan Melakukan Nikah Mut’ah (Studi Analisis Sanad Dan Matan Hadis). Jurnal Studi Hadis Nusantara 1 (2). IAIN Syekh Nurjati Cirebon.

Iskandar, M. (2021). BUZZER DALAM PERSPEKTIF HADIS:(Kajian Hadis Tematik). DIRAYAH: Jurnal Ilmu Hadis, 48-62.

Ismail, A. H. (2019). Pernikahan dan Syarat Sah Talak. Intiqad: Jurnal Agama Dan Pendidikan Islam 11 (1): 1-22.

Munadi, R. (2021). Berjabat Tangan Dalam Perspektif Hadis (Suatu Kajian Maanil Hadis). Jurnal Ushuluddin: Media Dialog Pemikiran Islam 23 (2): 99–115.

Mustafa, Ilham, & Muhammad, R. (2021). Tradisi Syaraful Anam Dalam Kajian Living

Hadis. Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial Dan Budaya 3 (1). IAIN Batusangkar: 76.

Norcahyono, N. (2019). Larangan Memukul Istri dalam Kajian Hadis. Jurnal Hadratul Madaniyah, 6 (1), 83–93.

Siregar, Arnisa, Ikhwanuddin H. & Adi S. S. (2021). Lafadz Ijab Qobul Perspektif Fiqih As-Syafi’i. Jurnal El-Thawalib: 2 (5):443-454.

Umaroh, Dewi, & Samsul, B. (2021). Body Shaming Dalam Perspektif Hadis: Kajian Atas Fenomena Tayangan Komedi Di Layar Televisi. Mashdar: Jurnal Studi Al-Qur’an Dan Hadis 3 (1): 125–44.

Zaini, M. (2020). Khalwat Dalam Islam (Kajian Fiqh al-Hadis). Jurnal Al-Qiraah 13 (1), 45-63.

Abbad, A. M. (Recorder 251/29). Syarah Sunan Abu Daud, accessed from Podcast Lesson http://www.islam.net, Madinah.

Dwi, A. H. (2022, December 3). Praktikum untuk lestarikan budaya pernikahan adat jawa.

accessed from https://radarsemarang.jawapos.com/artikel/untukmu-guruku/2021/03/20/praktikum-untuk-lestarikan-budaya-pernikahan-adat-jawa/#.

Hapsari, A. (2022, December 3). Aksi siswa SMA praktik nikah ini totalitas abis, dirias bak sungguhan. accessed from https://www.brilio.net/wow/aksi-siswa-sma-praktik-nikah-ini-totalitas-abis-dirias-bak-sungguhan-2211046.html.

Media Mahasiswa Indonesia. (2022, December 3). Ujian Praktik Pernikahan di Pelajaran PAI, Bagaimana Islam Menyikapinya?. accessed from https://mahasiswaindonesia.id/ujian-praktik-pernikahan-di-pelajaran-pai-bagaimana-islam-menyikapinya/.

Muhammad, S. (2022, December 3). Deretan Praktikum Pernikahan yang paling niat, sampai ada nikah massal. accessed from https://lifestyle.okezone.com/read/2019/11/24/612/2133844/deretan-praktikum-pernikahan-yang-paling-niat-sampai-ada-nikah-massal.

Paramitha, G. A. (2022, December 3). Alat Alat Laboratorium Kimia Klinik’, accessed from Https://Www.Slideshare.Net/PramithaGAP/Alat-Alat-Laboratorium.

Redaksi kumparan. (2022, December 3). Berawal dari ujian praktik nikah di Sekolah, pasangan ini resmi jadi suami istri. accessed from https://kumparan.com/berita_viral/berawal-dari-ujian-praktik-nikah-di-sekolah-pasangan-ini-resmi-jadi-suami-istri-1wKT0AqfQyy/full.

Triyono, N. (2022, Desember 7). 3 hal yang bercandanya dianggap serius. accessed fromhttps://ikhwahmedia.wordpress.com/2017/03/03/3-hal-yang-bercandanya-dianggap-serius/.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/riwayah.v9i2.20292

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.