Open Journal Systems
A COMPARATIVE STUDY OF THE FIQH APPROACH TO THE HADITH ON MENSTRUATION
Abstract
Menstruation is a woman’s nature that cannot be avoided and is closely related to her daily worship activities. Menstruation is a very complicated discussion because the blood that comes out of each woman is different. Therefore, it is an obligation for a woman to learn about the law of menstruation, because learning things that are a condition for the validity and invalidity of an act of worship is fardhu ‘ain. Therefore, the author is interested in researching how a comparative study of the fiqh approach in the hadith about menstruation with the aim of providing understanding and also becoming one of the references for women in understanding the problem of menstruation which is reinforced by shar’i arguments and the opinions of the scholars of the four madhhabs who have been recognised for their scientific capabilities. This study uses the library research method to analyse it and collect some literature then understand and analyse systematically and can synthesise the literature. The findings obtained are that the scholars of the fiqh madhhabs differ in several respects, including differences in defining menstruation, the age of women who experience menstruation, and the details of the prohibition of women who are menstruating. The difference is also based on a different understanding of the hadith that is used as a benchmark.
[Haid adalah kodrat wanita yang tidak bisa dihindari dan sangat erat kaitannya dengan aktifitas ibadahnya sehari-hari. Haid merupakan pembahasan yang sangat rumit karena darah yang keluar dari setiap wanita itu berbeda. Maka dari itu sudah menjadi kewajiban seorang wanita mempelajari mengenai hukum haid, karena mempelajari hal-hal yang menjadi syarat keabsahan dan batalnya suatu ibadah adalah fardhu ‘ain. Oleh karena itu penulis tertarik untuk meneliti mengenai bagaimana studi komparatif terhadap pendekatan fiqh dalam hadis tentang haid dengan tujuan bisa memberikan pemahaman dan juga menjadi salah satu rujukan bagi wanita dalam memahami masalah haid yang diperkuat dengan dalil-dalil syar’i dan pendapat para ulama’ empat madzhab yang telah diakui kapabilitas keilmuannya. Penelitian ini menggunakan metode library research untuk menganalisanya dan mengumpulkan beberapa literatur kemudian memahami dan menganalisa secara sistematis serta dapat mensitesis literatur. Temuan yang didapatkan adalah bahwa ulama’ madzhab fiqh berbeda pendapat dalam beberapa hal di antaranya yaitu perbedaan dalam mendefinsikan haid, usia wanita yang mengalami haid, serta perincian larangan wanita yang sedang haid. Perbedaan itu juga di dasarkan pemahaman yang berbeda mengenai hadis yang dijadikan sebagai patokan].
Keywords
References
Abi Dawud. (1988). Sunan Abu Dawud. Kairo: Dar al-Hadis
Ad-Dardir, A. (1584). Asy-Syahrul Kabir (Vol. 1). Beirut: Dar Ihya Al-Kutub Al-’Arabiyah.
Ad-Darir, A. (1588). Asy-Syarhush Shaghir (Vol. 1). Cairo: Dar al-Ma’arif.
ad-Dasuqi, M. (1870.). Hasyiyatud Dasuqi (Vol. 1). Mesir: Mathba’ah Dar Ihya’ Al-Kutub Al-’Arabiyah.
Al-Adawi, A. (1995). Hasyiyah Al-’Adawi. Beirut: Maktabah Dar Ihya’ Al-Kutub Al-’Arabiyyah.
al-Bahuti, M. (1972). Kasysyaful Qanna’. Riyadh: Maktabah an-Nashr Al-Haditsah.
al-Bahuti, M. (1997). Muhtahal Iradat. Makkah: Maktabah Nizar Musthafa Al-Baz, cet. 1.
Al-Baijury, I. (1999). Hasyiyatul Baijuri. Beirut: Dar Al-Kutub Al-Ilmiyah.
al-Hanbali, I. (1974). Al-Mubdi’ fi Syarhil Muqni’ (Vol. 1). Beirut: Al-Maktabah Al-Islami.
Al-Jamal, S. (1996). Hasyiyatul Jamal ala Manhaj. Beirut: Darul Fikr.
Al-Jaziri, A. (1994). Al-Fiqh ’alal Madzahib Arba’ah. Madinah: Dar Al-Hadis.
al-Khasyt, M. U. (2010). Fikih Wanita Empat Madzhab. Bandung: Ahsan Publising.
al-Maqdisi, A. (1963). AL-Kafi (Vol. 1). Madinah: Al-Maktabah Al-Islami.
Al-Mardawi, A. (1995). Al-Insaf Fi Ma’rifatil Rajih minal Khilaf ’Ala Madzahib Imam Ahmad bin Hanbal (Vol. 1). Cairo: Mathba’ah As-Sunnah Al-Muhammadiyah.
al-Qurthubi, I. (1988). Bidayatul Mujtahid. Beirut: Dar al-Kutub Al-’Ilmiyyah.
Amani, R. U., Arif, S., & Nawawi, K. M. (2023). Pandangan Para Ulama Tentang Darah Haid dan Darah Istihadhah. As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga, 5(1), 144–155. https://doi.org/10.47467/as.v5i1.1954
Anggito, A. & Setiawan, J. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Sukabumi: CV Jejak
As-Syarbini, M. (1995). Mughnil Muhtaj. Beirut: Dar Al-Fikr.
Asy-Syarbini, M. (1996). Al-Iqna’ fi Alfadz Abi Syuja’ (Vol. 1). Beirut: Dar Al-Khair.
Az-Zaila’i, U. (1896). Tabyinul Haqaiq. Mesir: Darul Kitab al-Islami.
Bassam, A. ibn A. A. (2002). Syarah Hadis Pilihan Terjemahan kitabTaisirul Alam Syarh Umdatul Ahkam (Kathur Suhardi, trans.). Jakarta: Darul Falah.
Engineer, A. A. (2000). Hak-Hak Perempuan dalam Islam. Yogyakarta: LSSPA.
Fi’ismatillah. (2019). Penafsiran Ayat-ayat haid dan Implikasinya Terhadap Hukum (Studi Ali Asshobuni dalam Kitab Rawa’i Bayan). Salatiga: IAIN Salatiga
Hanafi, Z. (2003). Al- Bahrur Raiq. Kairo: Dar al-Kutub Al-Islami.
Hendra, E, Gufron, R, Zaenudin, S, & Rahman, AS. (2012). Al-Qur’an Cordoba. Bandung: PT Cordoba Internasional Indonesia.
Hendra, E., Gufron, R., Zaenudin, S., & Rahman, A. S. (2012). Al-Qur’an Cordoba. Bandung: PT Cordoba Internasional Indonesia.
Latifah, H & Naachy, DN. (2023). Pandangan Ulama’ Tentang Larangan Menyentuh dan Membaca Al-Qur’an dalam Keadaan Haid. At-Tahdzib: Jurnal Studi Islam dan Mu’amalah, 11.
Makky, M. N. M. (2007). Fiqih Darah Perempuan. Solo: PT Adicitra Intermedia.
Mulyana, M. (2023). Pandangan Wahbah az-Zuhaili terhadap Makna Menstruasi Ditinjau Dari Perspektif Feminis. MUSHAF JOURNAL: Jurnal Ilmu Al Quran dan Hadis, 3(2), 196–204. https://doi.org/10.54443/mushaf.v3i2.134
Muslim. (1992). Beirut: Dar al-Fikr.
Rahim, M. (2019). Hukum Wanita Haid Berdiam Diri di Dalam Masjid Menurut Madzhab Fiqh. IAIN Metro: Fakultas Syari’ah Jurusan Al-Ahwal al-Syakhsiyyah.
Rahmah, S. (2021). Wanita Haid dengan Metode Syarah Perspektif Teologi Islam. Jurnal Penelitian Ilmu Ushuluddin, 1(2), 39–50. https://doi.org/10.15575/jpiu.12446
Rahmatullah, L. (2013). Haid (Menstruasi) dalam Tinjauan Hadis. Jurnal Palastren, 6(1).
Sa’adah, N., & Zafi, A. A. (2020). Hukum Seputar Darah Perempuan dalam Islam. Martabat: Jurnal Perempuan dan Anak, 4(1), 155–174. https://doi.org/10.21274/martabat.2020.4.1.155-174
Saribanon, N, Thahir, M, & Salamah, U. (2016). Haid dan Kesehatan Menurut Ajaran Islam. Jakarta Selatan: Sekolah Pasca Sarjana Universitas Nasional.
Syahriar, A. (2017). Fiqh Darah Wanita Menurut Empat Madzhab (Abu Hudzaifah, Ed.). Solo: Zam Zam Mara Air Ilmu.
Syamsuddin, S (1993). Al Mabsuth. Mesir: Mathba’ah As-Sa’adah.
Tim Penyusun LBM. (2015). Uyunul Masail Linnisa’. Lirboyo: Lajnah Bahstul Masail Madrasah Hidayatul Mubtadi-ien Pondok Pesantren Lirboyo.
Widad, S. (2017). Konsepsi Saat Masa Menstruasi Berdasarkan Perspektif Fiqh dan Medis. Jurnal Oksiton Kebidanan, 4, 14–28.
Zuhaili, W. (1985). Al-FIqh Al-Islami wa Adillatuhu. Beirut: Dar Al-Fikr, cet. II.
DOI: 10.21043/riwayah.v9i2.20119
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.