Open Journal Systems

THE DIFFERENCES IN INTERPRETATION OF THE HADITH: A Study of The Hadith al-Jannatu tahta Aqdam al-Ummahat

Miftahul Huda

Abstract

The study of the differences in the interpretation of the hadith about heaven under the soles of the mother’s feet, aims to examine and analyze the differences in views and debates of the scholars as well as the method of understanding the hadith on heaven under the soles of the mother’s feet (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat) contextually. In this study, the method used is qualitative literary study with an analytic-descriptive approach. As for the data analysis using qualitative descriptive analytics, namely describing and analyzing the hadith about al-jannatu tahta aqdam al-ummahat. The results of this study indicate that the status of the hadith about heaven under the soles of the mother’s feet gives rise to two statuses, namely authentic and dhaif. As narrated from Mu’awiyah bin Jahimah, he concluded that the hadith had the status of authentic. Whereas what was narrated by Anas bin Malik with a different path and proof, is declared to have the status of dhaif. The debate of hadith scholars in understanding this hadith is more directed at disputes about hadith narrations with various methods and approaches used, namely the sanad, narrator, and language methods. From the different views of scholars regarding this hadith, it does not lead to the substance of the hadith in question, which commands to do good to parents. This hadith positions a woman (mother) is in Islam as a highly glorified figure.

[Kajian mengenai perbedaan dalam penafisran hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu, bertujuan untuk mengkaji dan menganalisa perbedaan pandangan dan perdebatan para ulama serta metode memahami hadis surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat) secara kontekstual. Dalam penelitian ini metode yang digunakan yaitu kualitatif bersifat studi kepustakaan dengan pendekatan desktiptif analitik. Adapun analisis data menggunakan kualitatif deskriptif analitik yaitu mendeskripsikan dan menganalisis hadis tentang surga di bawah telapak kaki ibu (al-jannatu tahta aqdam al-ummahat). Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa status hadis tentang surga dibawah telapak kaki Ibu menimbulkan dua status yaitu shahih dan dhaif. Seperti yang diriwayatkan dari Mu’awiyah bin Jahimah, ia menyimpulkan bahwa hadis tersebut berstatus shahih. Sedangkan yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik dengan jalur dan hujjah berbeda, yaitu dinyatakan berstatus dhaif. Perdebatan para ulama hadis dalam memahami hadis ini lebih mengarah pada perselisihan riwayat hadis dengan berbagai metode dan pedekatan yang digunakan yaitu metode sanad, rawi serta bahasa.  Dari perbedaan pandangan para ulama dan cendikiawan mengenai hadis tersebut, tidak mengarah kepada substansi hadis ini yang memerintahkan untuk melakukan berbuat baik kepada orang tua. Hadis ini memposisikan seorang perempuan (ibu) dalam Islam sebagai sosok yang sangat dimuliakan.]

Keywords


al-jannatu; conflict; hadith; method; umm

References


‘Itr, N. (n.d.). Manhaj An-Naqd Fii ‘Uluum al-Hadis. Damaskus: Dar al-Fikr.

Abbas, H. (2003). Kritik Matan Hadis. Yogyakarta: Teras.

Abu Zahrah, M. (n.d.). Ushul Fiqh. Kairo: Dar al-Fikr al-Arabi.

Ahmad, S. (n.d.). Ushul al-Tarbiyah wa al-Ta’lim. Ponorogo: Darussalam Press.

Ajluni, I. ibn M. al-. (n.d.). Kasyf al-Khafa’ Juz 1.

Albani, M. N. al-. (1997). Silsilatul Ahâdîtsidh Dha’îfah Wal Maudhû’ah, Jilid 2. Jakarta: Gema Insani Press.

Amrin & Huda, M. (2021). Metode Pemahaman Hadis (Kajian Perdebatan Hadis Tentang Mayit Disiksa Karena Tangisan Keluarga). Ushuluna : Jurnal Ilmu Ushuluddin, 7(1), 48–63. doi: 10.15408/ushuluna.v7i1.20548

Anas, M. (2015). Metode Memahami Hadis-hadis Kontradiktif. Mutawatir, 3(1), 123–139. doi: 10.15642/mutawatir.2013.3.1.123-139

Anggoro, T. (2019). Perkembangan Pemahaman Hadis Di Indonesia: Analisis Pergeseran Dan Tawaran Di Masa Kini. Diya Al-Afkar: Jurnal Studi Al-Quran Dan Al-Hadis, 7(01), 147-166. doi: 10.24235/diyaafkar.v7i01.4533

Ar-Ragib al-Asfihani. (n.d.). Mu’jam Mufradt Alfaz al-Qur’an. Beirut: Dar al-Fikr.

Ash-Shiddieqy, T. M. H. (1972). Pengantar Ilmu Hadis. Jakarta: Bulan Bintang.

Ash-Shiddieqy, T. M. H. (1976). Pokok-Pokok Ilmu Dirayah Hadis. Jakarta: Bulan Bintang.

As-Shihab. (n.d.). Musnad as-Shihab. In Juz 1 (p. 189).

Burhanuddin. (2018). Metode Pemahaman Hadis. Jurnal Al-Mubarak, 3(20), 1–11.

Faizin, H. (2018). Apakah Surga Berada Di Bawah Telapak Kaki Ibu?.Hikmah, 14(2), 1–26. doi: http://dx.doi.org/10.47466/hikmah.v14i2.105

Hadith Anas bin Malik. (2022). Retrieved February 2, 2022, from https://www.islamweb.net/ar/articles/index.php?

Hasyim, A. U. (n.d.). Qawaid Ushul Al-Hadis. ‘A-lam al-Kutub.

Huda, M. (2021). Sociological Aspects of Multicultural Islamic Religious Education. Al-Insyiroh: Jurnal Studi Keislaman, 7(2), 122–143. https://doi.org/10.35309/alinsyiroh.v7i2.4990

Ibnu Majah. (1998). Sunan Ibnu Majah Juz 3. Kairo: Dar al-Hadis.

Idris, M., & Siagian, T. N. (2018). Metode Pemahaman Hadis Ulama Kontemporer Non-Ahli Hadis (Studi Komparatif Antara Persepsi Muhammad Al-Ghazali Dan Pendapat Yusuf Al-Qardhawi). Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies, 2(2), 155-167. doi: 10.30983/it.v2i2.754

Kaizal Bay. (2011). Metode Penyelesaian Hadis-Hadis Mukhtalif Menurut Al-Syafi’i. Jurnal Ushuluddin, 17(2), 183–201.

Khairuddin. (2010). Metode Penyelesaian Hadist Mukhtalif (Kajian Ta’arudh Al-Adillah). Istikmal, 12(1), 48–58.

Khon, A. M. (2014). Takhrij Dan Metode Memahami Hadis. Jakarta: Amzah.

Kurniati, Y. (2020). Rekonstruksi Metodologi Kelimuan Syarah Hadis Klasik. Islam Transformatif : Journal of Islamic Studies, 4(1), 46–56.

Majma’ al-Lughah al-’Arabiyah. (1994). Al-Mu’jam al-Wajiz. Kairo: Wizarah at-Tarbiyah wa at-Ta’lim.

Maswara, H. (2013). Kritik Matan Hadis Di Kalangan Sahabat. Tahkim, 9(2), 45–73.

Moleong, J. L. (2018). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Munawar, W. (2010). Pengembangan model pendidikan. Icte, 33(2), 133–143.

Nafisah, L. (2019). Urgensi Pemahaman Hadis Kontekstual. Universum, 13(1), 1–26.

Nasa’i, A. A. A. al-. (1999). Sunan An-Nasa’i Juz 3. Kairo: Dar al-Hadis.

Rachman, N. (2016). Hadits Tentang Surga Di Bawah Telapak Kaki Ibu (Studi Kritik Sanad Dan Matan) (IAIN Surakarta). IAIN Surakarta. Retrieved from https://fud.iain-surakarta.ac.id/akasia/index.php?p=show_detail&id=243&keywords=

Sakhawi, M. A. al-. (n.d.). al-Maqasid al-Hasanah.

Siba’i, M. al-. (2000). al Sunnah wa Makanatuba fi al Tashri al Islam. Beirut: al Maktabah al Islamiyah.

Subhan, Z. (2012). Gender dalam Tinjauan Tafsir. Kafa’ah: Journal of Gender Studies, 2(1), 1–11. doi: : http://dx.doi.org/10.15548/jk.v2i1.34

Subhan, Z. (2015). Al-Quran dan Perempuan: Menuju Kesetaraan Gender dalam Penafsiran. Jakarta: Kencana.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: CV. Alfabeta.

Syaripudin, A. (2018). Metodologi Studi Islam dalam Menyikapi Kontradiksi Hadis (Mukhtalaf al-Hadis). Nukhbatul ’Ulum, 4(1), 379–390. doi: 10.36701/nukhbah.v4i1.31

Taufik, E. T. (2020). Epistemologi Syaraḥ Hadis Di Perguruan Tinggi: Diskursus Genealogis Terhadap Transmisi Dan Transformasi Metode Syaraḥ Hadis Di Indonesia. Ushuluna : Jurnal Ilmu Ushuluddin, 5(1), 33–50.

Ya’qub, A. M. (2003). Hadis-hadis Bermasalah. Jakarta: Pustaka Firdaus.

Yasmanta, A. & Ratnawati, S. R. (2019). Studi Kritik Matan Hadis : Kajian Teoritis dan Aplikatif untuk Menguji Keshahihan Matan Hadis. Al-Bukhari Jurnal Ilmu Hadis, 2(2), 209-231.

Zakaria, A. H. A. ibn F. (n.d.). Mu’jam Maqayis Al-Lughah Juz 1. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.

Zulkifli, R. (2018). Moderasi Pemahaman Hadis Dalam Hukum Islam Menurut Al-Qaradhawi. El-Buhuth: Borneo Journal of Islamic Studies, 1(1), 41–55. doi: https://doi.org/10.21093/el-buhuth.v1i1.1318


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/riwayah.v8i2.14229

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.