Open Journal Systems

LIVING HADITH IN THE PERSPECTIVE OF THE HAQ NAQSHBANDI SUFI ORDER

Muh. Gitosaroso, Mohamad Anton Athoillah, Naqiyah Mukhtar, Shobirin Shobirin

Abstract

This study aims to determine the implementation of hadith contents in the tariqa world. The command of the hadith in question is the command of dhikr. Therefore, this article discusses the practice of dhikr orders in hadith, based on the views of the Haq Naqsyabandi Order. This congregation was founded by Maulana Sheikh Tuan Guru Haji Abdussomad Al-Haqqi Habibullah in Lombok, West Nusa Tenggara, in 1986. Its followers have various backgrounds and have spread throughout the archipelago, even in foreign countries. To examine in more depth about this issue, researchers used qualitative methods and phenomenological descriptive research approaches. The data sources in this study are sourced from two things: primary sources (Murshid, Badal Murshid, Foundation Management, College Management, and active congregations) and secondary sources (relevant previous literature studies). The data collection technique in this study is the PAR (Participation Action Research) technique. At the same time, the data analysis technique used the takhrij al-ḥadīth analysis technique followed by sharh al-hadith. This article finds that many scholars recognize the command to dhikr to make Muslims generally remember Allah. However, the scholars still have their respective views on the practice of the command of dhikr from the perspective of hadith, giving rise to many kinds of implementation. Likewise, with the Haq Naqsyabandi Order, the dhikr’s obligation starts from the congregation taking allegiance (tawajjuh) with stages determined and decided by the murshid of the tariqa.

[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana implementasi makna hadits dalam dunia tarekat. Perintah hadits yang dimaksud adalah perintah dzikir. Oleh karena itu, artikel ini membahas tentang pengamalan perintah dzikir dalam hadits, berdasarkan pandangan Tarekat Haq Naqsyabandi. Tarekat ini adalah sebuah tarekat yang didirikan oleh Maulana Syeikh Tuan Guru Haji Abdussomad Al-Haqqi Habibullah di Lombok, Nusa Tenggara Barat, pada tahun 1986. Para pengikutnya terdiri dari berbagai kalangan, dan telah menyebar ke seluruh nusantara, bahkan di manca negara. Untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai persoalan ini, peneliti menggunakan metode kualitatif dan pendekatan penelitian deskriptif fenomenologis. Sumber data dalam kajian ini bersumber pada dua hal yaitu sumber primer (Mursyid, Badal Mursyid, Pengurus Yayasan, Pengurus Perguruan, dan jamaah aktif) dan sumber sekunder (kajian kepustakaan terdahulu yang terkait). Teknik pengumpulan data dalam kajian ini melalui teknik PAR (Partisipation Action Riseach). Sedangkan teknik analisis data menggunakan teknik analisis takhrīj al-ḥadīth yang dilanjutkan dengan sharḥ al-ḥadīth. Artikel ini menemukan bahwa perintah untuk berdzikir diakui oleh banyak ulama sebagai upaya agar umat Islam secara umum dapat mengingat Allah. Namun, para ulama masih memiliki pandangan masing-masing dalam pengamalan perintah dzikir perspektif hadis sehingga menimbulkan banyak macam pelaksanaannya. Demikian juga dengan Tarekat Haq Naqsyabandi, bahwa kewajiban dzikir dimulai dari sejak jamaah berbai’at (ditawajjuh) dengan tahapan yang telah ditentukan dan diputuskan oleh mursyid tarekat.]

Keywords


practice; dhikr; hadith; tarekat; Haq Naqshbandi

References


Abror, R. H. (2002). Tasawuf Sosial Memberikan Kehidupan Dengan Kesadaran Spiritual. Yogyakarta: Fajar Pustaka Baru.

Al-Syarif, M. M. (2009). Petunjuk Nabi Agar Hatimu Lebih Cerdas Lebih Ikhlas: Meraih Kalbun Salim Dengan Ibadah Hati. Jakarta: Zaman.

Ash-Shiddiqy, T. M. H. (1997). Pedoman Dhikr Dan Doa. Semarang: Pustaka Rizky Putra.

Asqalani, A. D. A. ibn A. ibn H. al-. (1995). Tahdhib Al-Tahdib. Beirut: Dar al-Fikr.

Faiqah, N. (2017). “Fenomena Living Hadist Sebagai Pembentuk Kultur Religius Di Sekolah.” Turast: Jurnal Penelitian & Pengabdian 5(1), 89-99.

Fatah, A. (2019). “Penelusuran Makna Taqwa, Dzikr, Dan Falah: Kajian Semantik Dengan Pendekatan Teori Toshihiko Izutsu.” Hermeneutik: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir 12(1), 49–70.

Fatoni, A. (2020). Integrasi Dhikr Dan Fikir: Dasar Pengembangan Pendidikan Islam. Lombok: Pemuda Aswaja.

Hadjar, I. (2011). Biografi Maulana Syeikh TGH Abdussamad Habibullah: Pengemban Tarīqa Haq Naqshbandi. 1st ed. Mataram: Pusat Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Dakwah Yayasan Darul Ismu Haq.

Hadjar, I. (2012). Perjalanan Terakhir Bapak Guru Maulana Syeikh Abdussomad Al-Haqqi Habibullahn. Lombok: Pusat Penelitian, Pengkajian dan Pengembangan Dakwah Yayasan Darul Ismu Haq.

Ibn Hanbal, A. ibn M. ibn H. (2010). Musnad Imam Ahmad: Imam Ahmad Bin Muhammad Bin Hanbal (Al Musnad Lil Imam Imam Ahmad Bin Muhammad Bin Hanbal. 1st ed. edited by Edi Fr; Ikbal Kadir. Jakarta: Pustaka Azzam.

Idris, M. (2016). “Konsep Dhikr Dalam Al-Qur’an: Studi Atas Penafsiran M. Quraish Shihab.” UIN Alauddin, Makasar.

Koentjaraningrat. (1983). Metode-Metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: Gramedia.

Masyhuri, A. A. (2011). Ensiklopedi 22 Aliran Tarīqa Dalam Tasawuf. Surabaya: Imtiyaz.

Mizzy, A. al-H. J. Y. ibn A. R. al-. (2013). Tahdhibu Al-Kamal. Beirut: Dar el-Kotob.

Muhtador, M. (2014). Pemaknaan Ayat Al-Qur’an Dalam Mujahadah: Studi Living Qur’an Di PP Al-Munawir Krapyak Komplek Al-Kandiyas.” Jurnal Penelitian 8(1), 93–112.

Mulyati, S. (2004). Mengenal Dan Memamhami Tarīqa-Tarīqa Muktabarah Di Indonesia. Jakarta: Kencana.

Munawwir, W. (1984). “Kamus Al-Munawwir.” in Kamus al-Munawwir.

Sahabuddin, et. al. (2007). Ensiklopedi Al-Qur’an, Kajian Kosakata. II. Jakarta: Lentera Hati.

Sayadi, W. (2012). Hadis Ḍaif Dan Palsu Dalam Buku Pelajaran Al-Qur’an Hadis Di Madrasah. Analisa 19(2), 227-241.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Syukur, M. A. (1978). Ilmu Tasawuf I. Surabaya: PT. Bina Ilmu.

Ulpah, S. (2018). Pemaknaan Dhikr Dalam Al-Qur’an Menurut Hamka: Studi Ma’anil Qur’an Di Dalam Kitab Tafsir Al-Azhar. IAIN Syeikh Nurjati Cirebon.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/riwayah.v8i2.12099

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.