Open Journal Systems
RELEVANSI HADIS TAS’IR (PENETAPAN HARGA) TERHADAP SISTEM PEREKONOMIAN DI INDONESIA
Abstract
Intervensi pemerintah terhadap pasar dipandang suatu kebutuhan, tujuannya adalah dalam rangka melindungi konsumen dari unsur kerugian atau kemadharatan. Namun demikian, dalam literature hadis, sebagian narasi mengindikasikan adanya larangan intervensi pemimpin dalam mengatur mekanisme penetapan harga pasar. Ditinjau dengan menggunakan pendekatan kontekstual, perkembangan tradisi, kultur, budaya, serta lahirnya kompleksitas problematika baru justru mendorong pemerintah dan para sarjana muslim untuk mereinterpretasi pemahaman baru terkait hadis tas’ir sehingga berimplikasi dalam memberikan solusi alternatif terhadap kebijakan-kebijakan ekonomi yang mapan dan produktif. Tujuan studi literature ini dalam rangka melacak hadis-hadis tas’ir serta bagaimana bangunan konstruksi pemahaman para ulama dalam menafsirkan makna hadis tas’ir tersebut. Koleksi hadis tas’ir dikumpulkan dari beragam kitab-kitab turats hadis, lalu dianalisis menggunakan metode deskriptif analitik. Temuan penelitian ini memperlihatkan bahwa tas’īr diperbolehkan oleh para ulama dengan beberapa dhowābith. Hal ini menunjukkan Kontekstualisasi pemahaman hadis sangat penting agar Islam tidak kaku terhadap perkembangan zaman. Islam menjadi responsif terhadap tantangan dan permasalahan yang muncul. Sehingga Islam menjadi shalihun li kulli makan wa zaman.
[The Relevance of The Tas'ir Hadith (Price Setting) to The Economic System in Indonesia. Government intervention in market policies is seen as a necessity, the aim is to protect consumers from elements of loss or harm. However, in the hadith literature, some narratives indicate that there is a prohibition on the intervention of the leader in regulating the market pricing mechanism. Judging by using a contextual approach, the development of traditions, culture, culture, and the birth of new problematic complexities actually encourage the government and Muslim scholars to reinterpret new understandings related to the tas'ir hadith so that it has implications for developing alternative solutions to established and productive economic policies. The purpose of this literature study is to trace the traditions of tas'ir and how to construct the understanding of the scholars in interpreting the meaning of the hadith of tas'ir. The collection of tas'ir hadiths was collected from various turats hadith books, then analyzed using descriptive analytic methods. The findings of this study show that tas'īr is allowed by scholars with several dhowābith. This shows the contextualization of the understanding of hadith is very important so that Islam is not rigid to the times. Islam becomes responsive to the challenges and problems that arise. So that Islam becomes shālihun li kulli makān wa zamān.]Keywords
References
Abbas, A. (2012). Sistem Ekonomi Islam: Suatu Pendekatan Filsafat, Nilai-Nilai Dasar, dan Instrumental. Al-Iqtishad, 4(1), 111-124.
Abu Dawud, bin al-A. al-S. al-U. (1997). Sunan Abi Dawud. Beirut: Dar Ibn Hazm,
Amalia, E. (2010). Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam: Dari Masa Klasik Hingga Kontemporer. Depok: Gramata Publishing.
Amalia, E. (2013). Mekanisme Pasar Dan Kebijakan Penetapan Harga Adil Dalam Perspektif Ekonomi Islam. Al-Iqtishad, 5(1), 1-22.
Anshari, Z. al-. (2000) Asna al-Mathalib Syarh Raudh at-Talib. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
Atabik, A. (2016). Pemikiran Al-Qardhawi Tentang Metode Memahami Hadis dengan Membedakan Antara Sarana yang Berubah dan Tujuan yang Tetap dalam Hadis. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 1(1), 61-80. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v1i1.1225
Audretsch, D. B., W. J. & Burke, A. E. (2001) “Competition Policy in Dynamics Markets”, International Journal of Industrial Organization, 19(5), 611-862.
Baidhawy, Z. (2017). Islam Melawan Kapitalisme. Yogyakarta: Resist Book.
Baihaki, A. B. A. bin H. bin A. al-. (2003). as-Sunan al-Kubra, cet., Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyah.
Bashar, M. L. A. (1997) Price Control in an Islamic Economy. Journal of King Abdulaziz University: Islamic Economics, 9(1), 29-52,
Butler, E. (2018). An Introduction to Capitalism. London: The Institute of Economic Affairs.
Darimi, A. bin A. al-. (2000) Musnad Ad-Darimi al-Ma’ruf bi Sunan ad-Darimi, cet I. Riyadh: Dar al-Mughni li an-Nasyr wa at-Tauzi’.
Duraini, F. al-. (1997). al-Fiqh al-Islam al-Muqaran Ma’a al-Mazahib, Damaskus: t.tp.
Faatin, S. (2018). Hadis Keutamaan Berhaji: Telaah Normativitas dan Realitas Pemaknaan Masyarakat Indonesia. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 4(1), 169-186. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v4i1.3492
Graeber, D. (2011). Debt: The First 5000 Years. New York: Melville House Publishing.
Hakim, L. (2017). Distorsi Pasar Dalam Pandangan Ekonomi Islam. Ekomadania: Journal of Islamic Economic and Social, 1(1), 1-15.
Hasan, A. (2006). At-Tas’īr fi al-Fiqhy al-Islamy. Majalah Jami’ah Damaskus li al-Ulum al-Iqtishadiyah wa al-Qanuniyah, 22(1).
Hasan. Z. (n.d.). Distibutional Equity in Islam”, Munich Personal RePEc (Research Papers in Economics) Archive (MPRA), Paper No. 2785.
Hasani, M. A. al-H. al-Y. al-. (2000). Ahkamu at-Tas’īr fi al-Fiqhi al-Islami. Beirut: Dar al-Basyair al-Islamiyah.
Hauli, M. H. al-. (2006) at-Tas’īr Hukmuhu wa Syurutuhu, Bahts Pada Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Al-Islamiyah Gaza.
Hosen, M., & Musyafiq, A. (2019). Urgensi Integrasi antara Ahli Fiqh dan Ahli Hadis dalam Memahami Sunah: Studi atas Pemikiran Syekh Muhammad al-Ghazali dalam Karyanya al-Sunah al-Nabawiyah baina Ahl al-Fiqh wa Ahl al-Hadis. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 5(2), 205-228. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v5i2.4551
Ibn Hanbal, A. A. A. bin M. (1998). al-Musnad. Beirut: Muassasah ar-Risalah.
Ibn Majah, A. A. M. bin Y. al-Q. (1998). Sunan. Beirut: Dar al-Jail.
Ihsannudin, N., & Nisa’, K. (2021). Konteks Arab Sebelum dan Sesudah Pengutusan Nabi: Menelisik Faktor-Faktor di Balik Keistimewaan Bahasa Hadis. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 7(1), 1-22. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v7i1.10135
Imron, A. (2017). Sejarah Sosial Hadis Nabi di Yogyakarta (Studi Kasus Hadis Aqiqah: Era Pra dan Pasca Reformasi). Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(1), 47-65. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i1.1618
Juwana, H. (1999) Menyambut Berlakunya UU No. 5 Tahun 1999. Jurnal Hukum dan Pembangunan, 29(4), 358-365.
Ma’luf, A. L. al-. (1986) al-Munjid fi al-Lughah wa al-A’lam. Beirut: Dar al-Masyriq.
Masri, R. Y. al-. (2005). al-I’jāz Al-Iqtishadī li Al-Quran Al-Karīm. Damaskus: Dār Al-Qalam.
Masri, R. Y. al-. (2012), Ushul al-Iqtisad al-Islami. Damaskus: Dār Al-Qalam.
Masruri, U. (2018). Perayaan Maulid Nabi dalam Pandangan KH. Hasyim Asy’ari. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 4(2), 281-294. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v4i2.3596
Masykuroh, N. (2020). Sistem Ekonomi Dunia: Ekonomi Islam, Kapitalisme, dan Sosialisme dalam Perbandingan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada.
Misbah, M. (2017). Hadis Mukhtalif dan Pengaruhnya Terhadap Hukum Fikih: Studi Kasus Haid dalam Kitab Bidayatul Mujtahid. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(1), 102-113. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i1.2037
Muhtador, M. (2019). Dinamika Memahami Hadis Nabi: Tinjauan Historis dan Metodologis. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 3(2), 185-196. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v3i2.3704
Munawwar, S. A. H. al-. & Mustaqim, A. (2001). Asbab al-Wurud Studi Kritis Hadis Nabi Pendekatan Sosio Historis Kontekstual. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Naisaburi, A. H. M. bin al-H. al-Q. al-. (1998). Al-Jami’ as-Sahih al-Musama Shahih Muslim. Riyadh: Bayt al-Afkar ad-Dauliyah.
Nurudin, M. (2016). Aktualisasi Pemahaman Hadis Hukum dalam Kehidupan Global. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 1(1), 39-60. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v1i1.1227
Qaradhawi, Y. (2001). Peran Nilai dalam Perekonomian Islam, terj. Didin Hafiduddin, Setiawan Budi Utomo, Ainur Rafiq. Jakarta: Robbani Press.
Rahardja, P., & Manurung, M. (1999). Teori Ekonomi Mikro Suatu Pengantar. Jakarta: LPFEUI.
Rahardjo, M. D. (2009). Menuju Sistem Peekonomian Indonesia. Jurnal UNISIA, 32(72), 113-128.
Sabiq, S. (n.d.). Fiqh as-Sunnah. Kairo: al-Fathu li I’lam al-‘Araby.
Sastra, E. (2018). Reformasi Pasar Untuk Kesejahteraan Rakyat. Jakarta: LP3ES.
Soros, G. (1998). The Crisis of Global Capitalism. New York: Public Affairs.
Supratikno, H. (2011). Ekonomi Nurani vs Ekonomi Naluri. Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Syaukani, M. bin A. bin M. al-. (n.d.). Nail al-Authar. Mesir: Mustafa Al-Babi Al-Halabi wa Auladuh,
Tabrani, A. Q. S. bin A. al-. (1995). al-Mu’jam al-Ausat. Kairo: Dar al-Haramain.
Thahan, M. al-. (1417 H). Mushthalah Al-Hadiits, cet. 9. Riyadh: Maktabatul Ma’aarif.
Tirmidzi, M. bin I. al-. (n.d.). Sunan At-Tirmidzi. Riyadh: Maktabah al-Ma’arif li an-Nasyr wa at-Tauzi’.
Warsito, W. (2018). Hadist Perintah Memperbanyak Keturunan Tinjuan Textual dan Kontekstual dalam Prespektif Ekonomi. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 4(1), 147-168. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v4i1.3118
DOI: 10.21043/riwayah.v7i2.10525
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.