Open Journal Systems
STUDI KITAB AL-JINAYAH ‘ALA AL-BUKHARI: Analisis Filosofis-Kritis Kritik Marwan Al-Kurdi Terhadap Zakaria Ouzon
Abstract
Meskipun dianggap sebagai kitab yang paling benar setelah al-Qur'an, dan merupakan kitab hadis paling sahih, Shahih al-Bukhari tidaklah terlepas dari berbagai kritik. Salah satu pemikir yang masif mengkritik kitab tersebut adalah Zakaria Ouzon, dimana pemikirannya dituangkan dalam sebuah karya yang berjudul Jinayah al-Bukhari. Namun, adalah Marwan al-Kurdi melalui karyanya Al-Jinayah ‘ala al-Bukhari yang kemudian memberikan kritik balasan terhadap karya Ouzon tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pemikiran al-Kurdi dalam karyanya Al-Jinayah ‘ala al-Bukhari serta perbedaannya dengan Ouzon yang melakukan kritik terhadap Sahih al-Bukhari. Dengan menggunakan pendekatan ontologi, epistemologi, dan aksiologi dalam menganalisis, penelitian ini menemukan beberapa perbedaan mendasar yang menyebabkan keduanya sangat berbeda dalam memandang hadis. Pada tingkat ontologi, keduanya memiliki definisi dan pemahaman yang berbeda terhadap beberapa konsep penting dalam studi hadis. Keduanya juga berbeda pada tataran epistemologis, di mana Ouzon lebih mengutamakan rasionalitas daripada nas, yang berkebalikan dengan al-Kurdi. Sedangkan di level aksiologi, Ouzon bertujuan agar manusia menggunakan akal sehatnya untuk tidak tunduk pada teks yang dianggap sakral namun diskriminatif. Di sisi lain, kritik al-Kurdi bukan sekedar meluruskan kesalahan-kesalahan Ouzon. Lebih dari itu, dia berharap hadis tidak terus berkurang jumlahnya karena selalu menjadi bahan kritik para pemikir modern.
[The Study of Al-Jinayah ‘ala al-Bukhari: Philosophical-Critical Analysis of al-Kurdi Criticim’s on Ouzon. Although known as the most correct book after the Qur'an, and is the most valid hadith book, Shahih al-Bukhari is not free from criticism. One of the thinkers who is massive in criticizing the Book is Zakaria Ouzon, who writen his thoughts in a work entitled Jinayah al-Bukhari. And, it was Marwan al-Kurdi through his al-Jinayah ‘ala al-Bukhari who later gave a counter criticism of Ouzon's work. This study aims to see the thoughts of al-Kurdi in his work al-Jinayah ‘ala al-Bukhari and the difference with Ouzon who criticized Shahih al-Bukhari. By applying the ontology, epistemology, and axiology approaches in analyzing, this study found several fundamental differences that caused the two to be very different in looking at the traditions. At the level of ontology, both have different definitions and understandings of some important concepts in the study of hadith. Both are also different at the epistemological level, where Ouzon prefers rationality to naṣ, which is the opposite of al-Kurdi. And at the level of axiology, Ouzon aims that humans use their mind to not submit to religious texts, even that are sacred, but are discriminatory. On the other hand, al-Kurdi's criticism is not just correcting Ouzon's mistakes. He hopes that no more decreasing the number of hadiths because they have always been the subject of criticism by modern thinkers.]
Keywords
References
`Asqalani, A. bin `A. al-. (2004). Hady Al-Sari (Vol. 14). Beirut: Dar al-Hadits.
Anusantari, I. (2020). Perspektif Orientalis dalam Mengkaji Hadits dan Bantahan Kaum Muslim: Perspektif Ignaz Goldziher, Joseph Franz Schacht dan Mustafa Azami. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 6(1), 103-124. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v6i1.6749
Ardiansyah, A. (2009). Konsep Sunnah dalam Perspektif Muhammad Syahrur Suatu Pembacaan Baru dalam Kritik Hadis. MIQOT: Jurnal Ilmu-Ilmu Keislaman, 33(1). https://doi.org/10.30821/miqot.v33i1.160
Daruquthni, `A. bin `U. al-. (2006). Al-Juz’ Fih Bayan Ahadits Auda`aha al-Bukhari Kitabahu al-Shahih. Riyadh: Dar al-Shimi’i.
Dzahabi, M. bin A. al-. (2006). Siyar A`lam al-Nubala’ (Vol. 10). Kairo: Dar al-Hadits.
Faizin, H. (2011). Kritik Matan Hadis Menurut James Robson. Jurnal Studi Ilmu-ilmu Al-Qur’an dan Hadis, 12(1), 84–114.
Fatah, A. (2019). Konsep Sunnah Perspektif Muhammad Syahrur. Diroyah : Jurnal Studi Ilmu Hadis, 4(1), 23–36.
Fauzi, I. (2020). Hadis dari Klasik Literal ke Portable Digital: Telaah Aplikasi Smartphone Mausu’ah al-Hadis al-Syarif Islamweb. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 6(1), 1-18. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v6i1.6747
Ghauri, A. M. al-. (2009). Al-Wajiz Fii Ta’rif Kutub al-Hadis. Beirut: Dar Ibn Katsir.
Hasan, F. (2016). Telaah Kritis atas Pemikiran Zakaria Ouzon. Millati: Journal of Islamic Studies and Humanities, 1(2), 209–226. https://doi.org/10.18326/mlt.v1i2.209-226
Hosen, M., & Musyafiq, A. (2019). Urgensi Integrasi antara Ahli Fiqh dan Ahli Hadis dalam Memahami Sunah: Studi atas Pemikiran Syekh Muhammad al-Ghazali dalam Karyanya al-Sunah al-Nabawiyah baina Ahl al-Fiqh wa Ahl al-Hadis. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 5(2), 205-228. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v5i2.4551
Idri. (2017). Hadis dan Orientalis: Perspektif Ulama Hadis dan Para Orientalis tentang Hadis Nabi. Depok: Kencana.
Ihsannudin, N. (2018). Metode Kritik Autentisitas Hadis Irene Schneider. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 3(1), 81-96. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v3i1.3438
Jannah, S. (2020). Kritik Harald Motzki Terhadap Teori Isnad Hadis Joseph Schacht. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 6(2), 343-362. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v6i2.8086
Kurdi, M. al-. (2017a). Al-Jinayah `Ala al-Bukhari: Qira’ah Naqdiyyah Li al-Kitab Jinayah al-Bukhari. Arbil: Maktab al-Tafsir li al-Nasyr wa al-I`lan.
Kurdi, M. al-. (2017b). Al-Wahy al-Tsani fi Dhau` al-Wahy al-Awwal. Taheran: Nasyr Ihsan.
Kurnia, I. (2019). Pandangan Ali Mustafa Yaqub tentang Kritik Orientalis Terhadap Hadis. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 5(2), 229-248. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v5i2.6140
Mahfudh, H. (2014). Hermeneutika Hadis Zakaria Ouzon. Mutawatir : Jurnal Keilmuan Tafsir Hadith, 4(2), 309–323.
Muslih, M. (2016). Filsafat Ilmu: Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Pengetahuan. Yogyakarta: LESFI.
Ouzon, Z. (2002). Jinayah Sibawaih: Al-Rafdh al-Tam lima fī al-Nahw min al-Awham. Beirut: Riad El-Rayyes Book.
Ouzon, Z. (2004). Jinayah al-Bukhari: Inqadz al-Din min Imam al-Muhadditsin. Beirut: Riad El-Rayyes Book.
Ouzon, Z. (2005). Jinayah al-Syafi`i: Takhlish al-Ummah min Fiqh al-Aimmah. Beirut: Riad El-Rayyes Book.
S H Alshahri, M. (2011). A Critical Study of Western Views on Hadith with Special Reference to The Views of James Robson and John Burton (Disertasi). University of Birmingham, Inggris.
Saʻdawi, N. (2011). Perempuan dalam Budaya Patriarki. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sastria, E. (2016). Hakikat Ilmu (Aksiologi dan Kaitannya Dengan Moral). Tarbawi: Jurnal Pendidikan Islam, 1(2), 1–20.
Satriani, S. (2010). Kritik Muhammad Mustafa Azami Terhadap Pemikiran Ignaz Goldziher Tentang Kritik Matan Hadis (Skripsi). Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, Riau.
Shofaussamawati, S. (2018). Iman dan Kehidupan Sosial. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(2), 211-224. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i2.3133
Shofiyyuddin, S. (2017). Epistemologi Hadis (Kajian Tingkat Validitas Hadis Dalam Tradisi Ulama Hanafi). Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(1), 1-14. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i1.2035
Suadi, H. (2017). Menyoal Kritik Sanad Joseph Schacht. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 2(1), 86-101. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v2i1.1622
Suaedi. (2016). Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: IPB Press.
Subarkah, A. (2020). Klarifikasi Distingsi antara Autentisitas dan Otoritas Hadis: Studi Komparatif Perspektif Muslim dan Barat. Riwayah : Jurnal Studi Hadis, 6(2), 277-300. http://dx.doi.org/10.21043/riwayah.v6i2.7946
Suhartono, S. (2011). Filsafat Ilmu Pengetahuan. Jakarta: Ar-Ruzz Media.
Surajiyo. (2007). Filsafat Ilmu dan Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara.
Susanto, A. (2011). FIlsafat Ilmu: Sebuah Kajian dalam Dimensi Ontologis, Epistemologis, dan Aksiologis (II). Jakarta: PT Bumi Aksara.
Suseno, F. M. (2018). Pijar-Pijar Filsafat: Dari Gatholoco ke Filsafat Perempuan, dari Adam Müller ke Postmodernisme (7 ed.). Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Zamawi, B. (2019). Kritik Hadis Zakaria Ouzon. Al-Mada: Jurnal Agama, Sosial dan Budaya, 2(1), 36–48.
DOI: 10.21043/riwayah.v7i2.10158
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.