Model Pendidikan Budaya Bugis dalam Penerapan Nilai-nilai Pluralisme di IAIN Palopo

Yunus Salik

Abstract


IAIN Palopo sebagai lembaga Pendidikan Tinggi yang memiliki tata kelolah dengan pola kepemimpinan yang efektif dan efisien, akuntabel, kredibel, transparan, bertanggung jawab, dan adil. Adapun deskripsi nilai utama kearifan lokal yang dijadikan sistem manajemen yang diinternalisasikan terlebih dahulu sebagai dasar dalam melaksanakan kegiatan manajerial namun juga diterapkan ke mahasiswa. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan menggunakan  pendekatan etnopedagogi. Penerapan budaya Bugis pada IAIN dilakukan model tudassipulung, pelaksanaan ini cukup efektif, Hal ini terlihat nilai Bugis (Pesse) diterapkan dalam kampus maupun di luar kampus. Nilai pluralisme empati dalam pendidikan kearifan lokal budaya Bugis terjelma konsep pesse seperti nilai Sipakatau, Sipakalebbi, Sipakaingge, Sipakatou. Budaya Bugis punya cinta dan kasih sayang terhadap sesama ditunjukkan dengan pepatah seperti Mali siparappe, rebba sipatokkong, malilu sipakainge (orang lain terhanyut, dibantu, orang lain terjatuh dibantu agar bangkit, orang lain keluar dari norma-norma diingatkan/diinsyafkan). Orang Bugis menghargai kedamaian, senang membantu sesama manusia, apalagi jika itu saudara sesama manusia. kearifan lokal, misalnya; Sipakatau artinya saling memanusiakan manusia, Sipakalebbi artinya saling memuliakan, Sipakaingge’, artinya saling mengingatkan. Hal tersebut harus tetap dipelihara dan disosialisasikan, sehingga menjadi perekat bagi terciptanya serta terpeliharanya kerukunan umat beragama di Kota Palopo.


Keywords


Model, Pendidikan Budaya Bugis, IAIN Palopo

References


A. Haviland, William, Antropology, Jakarta: Airlangga, 1998.

A. Green, Treasure, The Implementation of Character Education in Alabama High Schools, dissertation, Capella University, 2011.

Abbas, Hafid, Menegakkan Dimensi HAM dalam Mereposisi Arah Pendidikan Nasional, Jakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Ahmad, Jamaluddin, The Behavior of Bureaucracy in Formulation Annual Government Planning Process, Journal of Public Administration and Governance, Vol. 3, No. 3, 2013.

Agus, Bustanuddin, Agama dalam Kehidupan Manusia, Jakarta: Raja Garafindo Persada, 2006.

Aghsari, Diah dan Ismail Suardi Wekke, Ritual Sasi Laut; Akulturasi Agama dan Budaya dalam Praktik Ritual Kebaharian Masyarakat Misool Raja Ampat, Jurnal Kalam, Vol. (1), Juni 2015.

Asyanti, Setia, Pendidikan karakter di perguruan tinggi: Sudah terlambatkah? Prosiding Seminar Nasional Psikologi Islami, Surakarta, 21 April 2012.

Aziz, Abdul, Esai-esai Sosiologi Agama, Jakarta: Div Pustaka, 2003.

Azra, Azyumardi,”Pluralism Coexistence and Religious Harmony in Southeast Asia Indonesiaan Experience in the Middle Path”, in Contemporary Islam: dynamic, Not Static, Abdul Said and others, London and New York: Routledge, 2006.

---------, “Managing Pluralism in Southeast Asia: Indonesian Experience”, Peace Research (2004).

---------, Paradigma Baru Pendidikan Nasional: Rekonstruksi dan Demokratisasi, Jakarta: Kompas, 2002.

Banks, Olive, the Sociology of Education, New York: Shocken Books, 1976.

Benninga, Jacques S., Marvin W. Berkowitz, Phyllis Kuehn and Karen Smith, The Relationship of Character Education Implementation and Academic Achievement In Elementary Schools, Journal of Research in Character Education (2003), Vol. 1, No. 1.

Geertz, Clifford, Religion as a Cultural System, dalam Michael Lambek, A Reader in the Anthropology of Religion, USA: Backwell Publisher, 2002.

Goleman, Daniel, Emotional Intellegence, New York: Bantam Book, 1996.

Johnson and Johnson, Active Learning: Cooperation in the College Classroom, Edina MN: Interaction Book Company, 1991.

Joyce, Bruce, Models of Teaching: Model-model Pembelajaran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009.

Krathwohl, David R., Bloom, Benjamin S., dan Masia, Bertram B. Taxonomy of Educational Objectives: The Clasification of Educational Goals Handbook II: Affective Domain, New York: David McKay Company, Inc, 1974.

Kuntowijoyo, Muslim Tanpa Masjid, Bandung: Penerbit Mizan, 2001.

L. Eck, Diana, A New Religious America, “Christian Country” Has become the world’s Most Religiously Diverse. New York: Harper San Francisco, 2001.

Listia, Laode Arham, Lian Gogali, Problematika Pendidikan Agama di Sekolah: Hasil Penelitian Tentang Pendidikan Agama di Kota Jogjakarta 2004-2006 Yogyakarta: Interfidei, 2007.

Madjid, Nurcholis, Islam, Doktrin dan Peradaban: Sebuah Telaah Kritis tentang Masalah Keimanan, kemanusiaan, dan kemodernan, Jakarta: Paramadina, 1995.

Mudzhar, M. Atho, Pendekatan Studi Islam dalam Teori dan Praktik, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007.

Muhammedi, “Pendidikan Multikultural dalam Perspektif Islam: Upaya Pengenalan Nilai-Nilai Islam yang Universal Kepada Peserta Didik Melalui Pendidikan”, Jurnal Nizhamiyah, 6, (2), (2016).

Ngeljaratan, Ishak, “Artikulasi Nilai Keadilan Melalui Sikap dan Perilaku Budaya”, dalam Hamka Haq, eds., Damai; Ajaran Semua Agama, Makassar: Al-Ahkam, 2004.

Mohammad, Syawaludin, Alasan Talcott Parsons Tentang Pentingnya Pendidikan Kultur, Jurnal Pengembangan Masyarakat, Ijtimaiyya, Vol. 7, No. 1, Februari 2014, 150.

Richard I. Arends, Learning to Teach, Ke-6, Boston: McGraw Hill, 2004.

Robinson, Philip, Beberapa Perspektif Sosiologi Pendidikan, Terj. Hasan Basri, Jakarta: Penerbit Radjawali, 1986.

Robertson, Ian, Sociology, New York: Worth Publisher, 1977.

Rustan, S. The Application of Tudassipulung Cooperative Learning Model in Improving Lecturers Profesional Competence (Proceeding) a paper preseted at Seminar Nasional Pendidikan conducted by Universitas Negeri Padang. 2013.

Rustan dan Rusdiana Junaid, The Development of Tudassipulung Cooperative Learning Model in Improving Students Motivation to Succeed, The 61 TEFLIN International Conference, UNS Solo 2014.

Salim, Arhanuddin dkk, Pendidikan Karakter Dalam Masyarakat Bugis, Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam 11 (1) (2018).

Singh, Gurbachan, Equality and Education, Derby: Albrighton Publications, 1993.

Turner, Victor, dalam Suwardi Endraswara, Metodologi Penelitian Kebudayaan, Yogyakarta: Gadjah Mada Press, 2003.

Wahyuni Nafis, Muhammad, eds., “Pluralisme Keberagaman: sebuah tanggung jawab bersama” dalam kontekstualisasi ajaran Islam, Jakarta: Paramadina, 1995.

Wynne, E. A., and K. Ryan. Reclaiming our schools: A handbook on teaching character, academics, and discipline, New York: Merrill, 1993.

Yusri Lukman, Muhammad, A Study on The Gathering Styles of Indonesian Culture Case Study of Tudang Sipulung and Balebale in Makassar Islands, Doctoral Dissertation, OUKA Osaka: University Knowledge Archive, 2015.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/jp.v14i2.8251

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 JURNAL PENELITIAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Indexed by:

 

 

 

Creative Commons License

JURNAL PENELITIAN by Research Center of IAIN Kudus, Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.