Kiai, Transformasi Pesantren dan Pencarian Model Gender Mainstreaming di Pesantren Subulussalam Tulungagung

Ahmad Zainal Abidin, Imam Ahmadi, Fardan Mahmudatul Imamah

Abstract


Artikel ini berusaha mengungkap bagaimana peran kiai dapat dimaksimalkan untuk melakukan transformasi pesantren dengan menitikberatkan pada aspek keadilan gender di lingkungan pesantren. Teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Dengan metode deskriptif-partisipatoris, tulisan ini menunjukkan peran kiai sebagai sumber kebijakan yang memiliki implikasi langsung terhadap proses pengarusutamaan gender. Hal ini bertolakbelakang dengan pemahaman umum yang merujuk pada pandangan Geertz dimana Kiai sebagai penjaga tradisi dan konservatisme beragama, sulit untuk menerima perubahan. Namun saat ini, ditemukan berbagai upaya yang membuktikan argumentasi Dhofir terhadap Geertz, bahwa kiai dapat menjadi pusat inovasi di lingkungan pesantren yang secara signifikan. Melalui perencanaan dan pembiasaan, seluruh aktivitas yang melibatkan santri putra maupun putri di pesantren Subulussalam Tulungagung diupayakan untuk menunjukkan model gender mainstreaming, dimana keduanya memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam menjalankan program pondok pesantren. Kerja sama tersebut untuk mengajarkan dengan santri bahwa kedudukan putra dan putri adalah setara baik dalam ruang publik maupun ruang domestik.

Keywords


Peran Kiai, gender mainstreaming, pondok pesantren.

Full Text:

PDF

References


Abidin, Ahmad Zainal. “The Quran and Religious Pluralism: Fazlur Rahman’s Perspective”, Thesis, CRCS, UGM, 2004.

Bruinessen, Martin Van. “Kitab Kuning Dan Perempuan, Perempuan Dan Kitab Kuning,” ed. Lies M. Marcoes-Natsir & Johan Hendrik Meuleman (ed), 1993, 165–74.

Clifford Geertz, The Javanese Kijaji: the Changing of Role of A Cultural Broker, Comparative Studies in Society and History Vol. 2, No. 2 (Jan., 1960), pp. 228-249.

Dhofier, Zamakhsyari. Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai. Jakarta: LP3ES, 1982.

Dhofier, Zamakhsyari. “Kinship and Marriage Among The Javanese Kyai,” 1979.

Dokumen Pesantren, “Jadwal dan Kegiatan Pesantren.”

Hamdi Saipul & Smith, Bianca J. Between Sufi and Salafi Subjects: Female Leadership, Spiritual Power and Gender Matters in Lombok, ed. Bianca J. Smith; Mark Woodward, Gender and Power In Indonesian Islam: Leaders, Feminists, Sufis and Pesantren Selves, 2013, https://doi.org/10.4324/9780203797518.

Hamdi, Saipul. “Intrepretating and Inacting Islamic Feminism in Pesantren Al Muayyad Windan.” In Gender and Power In Indonesian Islam: Leaders, Feminists, Sufis and Pesantren Selves, edited by Bianca J Smith: Mark Woodward, 119–34. New York: Routledge, 2013.

Lukens-Bull, Ronald. A Peaceful Jihad: Javanese Islamic Education and Religious Identity Construction. New York: Palgrave Macmillan, 2005.

Moesa, Ali Maschan. Kiai dan Politik dalam Wacana Civil Society (Surabaya Lepkiss Sunan Giri,, 1999), 6-7.

Parson, Talcott & Bales, Robert F (eds.), “Family, Socializatioon and Interaction Process“ (Glencoe: The Free Press, 1955).

Rahman, Yusuf. “Feminist Kyai, K.H. Husein Muhammad The Feminist Interpretation on Gendered Verses and the Qur’ān-Based Activism.” Al-Jami’ah 55, no. 2 (2017): 293–326. https://doi.org/10.14421/ajis.2017.552.293-326.

Sa’dan, Masthuriyah. “Pengarusutamaan Gender Dalam Pendidikan Pesantren: Kajian Feminisme Islam.” Jurnal Harkat: Media Komunikasi Gender 14, no. 2 (2018): 96–109.

Srimulyani, Eka. “ Muslim Women and Education in Indonesia: The Pondok Pesantren Experience .” Asia Pacific Journal of Education 27, no. 1 (2007): 85–99. https://doi.org/10.1080/02188790601145564.

Umar, Nasaruddin. Argumen Kesetaraan Jender Perspektif al-Quran (Jakarta: Paramadina, 2001), 33-35.

Wahid, Abdurrahman. “Pesantren Sebagai Subkultur.” In Pesantren Dan Pembaharuan, edited by Dawam Raharjo. Jakarta: LP3ES, 1974.

Wawancara dengan Bunda Salamah, pengasuh di Pesantren Subulussalam, Jum’at, 8 Februari 2019.

Wawancara dengan Mbak Anisatul, santri Subulussalam, di Pesantren Subulussalam, Jum’at, Jum’at, 8 Februari 2019.

Wawancara dengan Mas Risal, pengurus, di Pesantren Subulussalam, Jum’at, 8 Februari 2019.

Wawancara dengan Ustadz Sadad, pengajar di Pesantren Subulussalam, Jum’at, 8 Februari 2019.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/jp.v14i1.7128

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 JURNAL PENELITIAN

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Indexed by:

 

 

 

Creative Commons License

JURNAL PENELITIAN by Research Center of IAIN Kudus, Indonesia is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.