Manajemen Intrapersonal dan Interpersonal Guru RA Berprestasi di Yogyakarta
Abstract
Kajian ini bertujuan untuk mengungkap manajemen kecakapan diri guru RA berprestasi yang berupa intra dan interpersonal di Yogyakarta, sehingga diperoleh guru RA yang berawal dari rasa tanggung jawab, berlanjut melaksanakan tugasnya dengan kecintaan yang dilandasi perasaan cinta, maka akan menumbuhkan sifat tidak mudah frustrasi bahkan putus asa, ikhlas, suka menolong, dan optimis. Rasa cinta kasih ini diwujudkan oleh peserta didik melalui rasa cintanya pada pekerjaan, cinta pada kebenaran, dan cinta kepada agama, negara serta bangsa. Guru yang mempunyai pandangan luas akan mampu memilih teknik yang tepat guna menghadapi keanekaragaman pada anak didiknya. Dengan adanya keanekaragaman tersebut, janganlah guru bersikap picik. Guru hendaknya menghargai beraneka ragam perbedaan yang ada disetiap individu peserta didiknya. Hal tersebut dilaksanakan agar proses pembelajaran bisa berhasil secara optimal. Seorang guru juga pandai bergaul dengan lingkungannya, terutama dengan anak didiknya. Guru yang pandai bergaul, akan dihormati dan akan dicintai oleh peserta didiknya. Pandai bergaul ini dapat dijalankan dengan pandai memposisikan dirinya, baik ketika bergaul dengan anak didik, wali atau orang tua anak didik, maupun masyarakat.
This study aims to uncover the self-management skills of RA achievers in the form of intra and interpersonal in Yogyakarta, so that RA teachers who start from a sense of responsibility, continue to carry out their duties with love based on feelings of love, will foster the nature of not easily frustrated and even hopeless , sincere, like helping, and optimistic. This love is manifested by students through their love for work, love for truth, and love for religion, country and nation. Teachers who have broad views will be able to choose the right techniques to deal with diversity in their students. With this diversity, don't let the teacher be petty. Teachers should appreciate the diversity of differences that exist in each individual student. This is done so that the learning process can be optimally successful. A teacher is also good at getting along with his environment, especially with his students. Teachers who are good at getting along, will be respected and will be loved by their students. This sociable can be run by cleverly positioning himself, both when associating with students, guardians or parents of students, as well as the community.
Keywords
References
A.M., Sardiman. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Abdurrahman, Muhammad bin. (1991). Mukhtasar Minhaj al-Qashidin. Libanon: Maktabah Dar al-Lubnan.
Abrasyi (al-), Muhammad Athiyah. (1974). Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, terj. Bustami A. Gani dan Djohar Bahry. Jakarta: Bulan Bintang.
Ahmad, Muhammad Abdul Qadir. (2008). Metodologi Pengajaran Agama Islam. Jakarrta: Rineka Cipta.
Arief, Armai. (2002). Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam. Jakarta: Ciputat Pers.
Arifin, Imron. (2001). ”Profesionalisme Guru: Analisis Wacana Reformasi Pendidikan dalam Era Globalisasi”. Simposium Nasional Pendidikan di Universitas Muhammadiyah Malang.
Connell, W.F. (1974). The Foundation of Education. New York: Holt Rinehart and Winstons.
Danim, Sudarwan. (2016). Inovasi Pendidikan: Dalam Upaya Peningkatan Profesionalisme Tenaga Kependidikan. Bandung: Pustaka Setia.
Daradjat, Zakiah. (1995). Pendidikan Islam dalam Keluarga dan Sekolah. Jakarta: Ruhama.
Daradjat, Zakiah. (2005). Kepribadian Guru. Jakarta: Bulan Bintang.
Daradjat, Zakiah. (2005). Kepribadian Guru. Jakarta: Bulan Bintang.
Djamarah, Syaiful Bahri. (2005). Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif: Suatu Pendekatan Teoritis Psikologis. Jakarta: Rineka Cipta.
Fatimah, Khoiri. (1998). Al-Akhlaq al-Islamiyah li an-Nasyi`ah. Bairut: Dar al-Khoir.
Haryanto, Samsi. (1994). Pengantar Teori Pengukuran Kepribadian. Surakarta: Sebelas Maret University Press
Imron, Ali. (1995). Pembinaan Guru di Indonesia. Jakarta: Dunia Pustaka Jaya.
Kunandar. (2007). Guru Profesional Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dan Persiapan Menghadapi Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Ma’rifah, Diana. (2017). “Locus of Control Pada Guru dan Lingkungan Kerja Non Fisik; Pengaruhnya terhadap motivasi Berprestasi”, Jurnal Fokus Bisnis, Vol. 16, No. 02, Bulan Desember 2017, 40. https://journal.stieputrabangsa.ac.id/index.php/ fokbis/article/view/140/112 diakses 22 September 2019.
Marimba, Ahmad D. (1980). Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung: al-Ma’arif.
Moleong, Lexy J. (2005). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Muhaimin., Suti`ah., dan Nur Ali. (2004). Paradigma Pendidikan Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Mujtahid. (2011). Pengembangan Profesi Guru. Malang: UIN Maliki Press.
Mustaqim. dan Abdul Wahib. (2001). Psikologi Pendidikan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nahlawi (an-), Abdurrahman. (1995). Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat. terj. Shihabuddin. Jakarta: Gema Insani Press.
Nahlawi (an-), Abdurrahman. (1995). Pendidikan Islam di Rumah, Sekolah, dan Masyarakat, Terj. Shihabuddin. Jakarta: Gema Insani Press.
Nasution, S. (2003). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito.
Pantiwati. (2011). ”Upaya Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Program Sertifikasi Guru Bidang Studi (untuk Guru MI dan MTs)”. Makalah Dipresentasikan. Malang: PSSJ PPS Universitas Malang.
Pasaribu, I.L. dan B. Simanjuntak. (1980). Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito.
Pidarta. (1999). Pemikiran tentang Supervisi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.
Poerwadarminta, W.J.S. (2006). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Ramayulis. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Rohmadi, Muhammad. dan Yakub Nasucha. (2015). Dasar-dasar Penelitian: Bahasa, Sastra dan Pengajaran. Surakarta: Pustaka Briliant.
Sagala, Syaiful. (2013). Kemampuan Profesional Guru dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Alfabeta.
Santhut, Khatib Ahmad. (1998). Menumbuhkan Sikap Sosial; Moral dan Spiritual Anak dalam Keluarga Muslim. terj. Ibnu Burdah. Yogyakarta: Mitra Pusaka.
Semiawan, Conny R. dkk. (1991). Mencari Strategi Pengembangan Pendidikan Nasional Menjelang Abad XXI. Jakarta: Grasindo.
Smith, Jhonathan A. (2013). Dasar-dasar Psikologi Kualitatif: Pedoman Praktis Metode Penelitian terj. M. Khozim. Bandung: Nusa Media.
Sodiah. dan Euis Nurhikmah. (2017). “Etika Kerja Kepala Sekolah dalam Meningkatkan Kinerja Guru” Jurnal Studi Manajemen Pendidikan “Tabdir”, Vol 1, No. 2 Tahun 2017, 185. Diakses 22 September 2019, http://journal.staincurup.ac.id/index.php/JSMPI/article/view/294/pdf.
Soejono, Ag. (1978). Aliran Baru dalam Pendidikan. Bandung: Ilmu.
Soejono, Ag. (1980). Pendahuluan Didaktik Metodik Umum. Bandung: Bina Karya.
Sukmadinata, Nana Syaodih. (2007). Landasan Psikologi Proses Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Supriadi, Dedi. (2005). Mengangkat Citra dan Martabat Guru. Yogyakarta: Adi Cita Karya Nusa.
Sutadipura, Balnadi. (1994). Kompetensi Guru dan Kesehatan Mental. Bandung: Penerbit Angkasa.
Syah, Muhibbin. (2011). Psikologi Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Team Didaktik Metodik Kurikulum IKIP Surabaya. (1993). Pengantar Didaktik Metodik Kurikulum PBM. Jakarta: Grafindo Persada.
Ulwan, Abdullah Nashih. (1988). Pendidikan Anak dalam Islam. terj. Saifullah Kamalie dan Hery Noer Ali. Bandung: asy-Syifa’.
Undang-undang RI No. 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen. Bandung: Citra Umbara. Diakses 23 September 2019, http://luk.staff.ugm.ac.id/atur/UU14-2005GuruDosen.pdf
Wijaya, Cece. dkk. (1992). Upaya Pembaharuan dalam Pendidikan dan Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Winkel, W.S. (2007). Psikologi Pengajaran. Jakarta: Gramedia.
Yunus, Mahmud. (1983). Metodik Khusus Pendidikan Agama. Jakarta: Hidakarya Agung.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/quality.v8i1.6471
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2020 QUALITY
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Quality Journal by Pascasarjana IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.