PENDIDIKAN ISLAM BERKEADILAN GENDER : MENYOROTI PEMIKIRAN MUHAMMAD ATIYYAH AL-ABRASHI
Abstract
Pendidikan adalah hak dan kewajiban bagi setiap orang baik laki-laki maupun perempuan. Melalui pendidikan, setiap perempuan dapat mengembangkan kemandirian mereka untuk berkontribusi membangun dunia. Pendidikan berkeadilan gender menurut Atiyah al-Abrashi adalah manifestasi dari pengembangan konsep pendidikan yang mampu membangun kemadirian dan demokrasi. Berlandaskan pandangan ini, Atiyyah al-Abrashi berpendapat perempuan harus mendapatkan hak dan melakukan kewajibannya untuk mengembangkan kemandirian melalui pendidikan. Pendidikan bagi perempuan ini dilegitimasi oleh data sejarah tentang peran perempuan Islam terdidik sepanjang masa.
Education becomes the right and obligation of every human being, including women. Through education, women can develop their autonomy in order to build their world. Gender equitable education in the perspective of Athiyah is a manifestation of the development of educational concepts that can build self-reliance and democracy. Based on this, Athiyah views that women should also get the rights and perform its obligation to develop the self-reliance potency based on the historicity of the role of women (Muslim women) of all time.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
al-Abrashi , M. ‘A., 1969, al-Tarbiyah wa Falāsifuhā, Beirut: Dar al Fikr.
---------, )t.t), al Tarbiyah al-Islamiyah, Mesir: Isa al-Babi al Halabi.
-------------, 1943,Ittijāhāti al-Haditsash fi al-Tarbiyah, Mesir: Isa Babi al Halabi.
-------------, 1996, Rūh al-Islam, alih bahasa: Syamsudin A, Achmad Warid. K & Nizar Ali, Yogyakarta: Titian Ilahi Press.
---------. t.t Ruh al-tarbiyah wa al-Ta’lim, Mesir: Isa babi al-Halabi,
Bint al-Syathi’, 1997, Manusia Sensivitas Hermeneutika al-Quran, alih bahasa: Adib al-Arif, Yogyakarta: LKPSM.
Bekker, A. & Zubair, A. C., 1990, Metodologi Penelitian Filsafat, Yogyakarta: Kanisius.
Dimyati, M. M. dan Rokib, M., 2000, Pendidikan Pembebasan, Yogyakarta: Aksara.
Lehey, L., 1996, “Manusia dan Historisitasnya”, dalam majalah BASIS, edisi Oktober.
Mastuhu, 1999, Memberdayakan Sistem pendidikan Islam: Strategi budaya menuju masyarakat akademik, Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Naqiyah, N., 2005, Otonomi Perempuan, Malang: Bayumesia Publishing.
Prateja, M. S., 1998, “Pembangunan Pendidikan Berwawasan Kemanusiaan”, dalam INOVASINo.1 tahun VIII.
Syari’ati, A., 1996, Humanisme: antara Islam dan Mazhab Barat, Bandung: Pustaka Hidayah.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/palastren.v8i2.969
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 PALASTREN
Palastren : Jurnal Studi Gender by Pusat Studi Gender STAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.