RADIKALISME, MODERATISME, DAN LIBERALISME PESANTREN: MELACAK PEMIKIRAN DAN GERAKAN KEAGAMAAN PESANTREN DI ERA GLOBALISASI
Abstract
Kajian ini bertujuan untuk melacak pemikiran dan gerakan keagamaan pesantren di era globalisasi. Pendekatan dalam peneltian ini adalah penelitian kepustakaan. Hasil penelitian ini adalah radikalisme dan liberalisme sebuah pesantren sangat tergantung kepada para pemimpin di pesantren tersebut (pemilik, kyai, atau santri senior). Jika arus pemikiran para pemimpinnya berkarakter radikal, maka sebuah pesantren beserta santrinya akan berpandangan radikal, sedangkan jika para pemimpinnya berkarakter moderat, maka sebuah pesantren beserta santrinya berkarakter moderat, bahkan bisa menjadi liberal dalam situasi dan waktu tertentu. Sejalan dengan globalisasi, wajah pesantren di Indonesia sudah tidak lagi dimonopoli oleh kelompok tradisional atau fundamental-radikal, melainkan sudah diwarnai oleh pesantren-pesantren baru yang di bentuk oleh kelompok Islam lainnya dengan wajah yang berbeda pula.
Kata kunci: radikalisme, moderatisme, liberalisme, pesantren, globalisasi
RADICALISM, MODERATISM, AND BOARDING LIBERALISM (KEEP TRACK OF THOUGHT AND BOARDING SCHOOL RELIGIOUS MOVEMENT’S IN THE GLOBALIZATION ERA). This study aims to track the movement of thought and boarding school religious movement in the globalization era. This study uses library research. The result of this study is the radicalism and liberalism of a boarding school is very dependent upon the leaders in its boarding school (owner, kyai, or senior students). If the current leaders have radical character thought, then a boarding school with its students will think the radically, whereas if its leaders are moderate, so a boarding school and its students will have moderate characteristic, even they can be liberal in a certain situation and time. In line with the globalization, the face of boarding school in Indonesia is no longer monopolized by traditional or fundamental-radical group, but it was already colored by boarding schools in new forms by other Islamic groups with different faces.
Keywords: radicalism, moderatism, liberalism, boarding school, globalization
Full Text:
PDFReferences
Azizy, Qodry. 2004. Melawan Globalisasi: Reinterpretasi Ajaran Islam.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Baso, Ahmad. 2001. “Neomodernisme Islam versus Post- Tradisionalisme Islam”, dalam Jurnal tashwirul Afkar Edisi No.
Binder, Leonard. 1988. Islamic Liberalism: A Critique of Development
Ideologies. Oxford: Oxford University.
Bruinessen, Martin Van. 1994. NU: Tradisi, Relasi-relasi Kuasa dan
Pencarian Wacana Baru, Yogyakarta: LKIS.
Dirjosanjoto, Pradjarta1. 999. Memelihara Ummat. Kiai Pesantren-Kiai
Langgar di Jawa, Yogyakarta: LKiS.
Effendy, Bisri. 1991. Transformasi Ummat di Tengah Ajaran Agama
Baku, Prisma, Jakarta: LP3ES, No.3, Thn. XX.
Muhtarom. 2005. Reproduksi Ulama di Era Globalisasi: Resistensi
Tradisional Islam. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Muin, Abd. 2007. Pendidikan Pesantren dan Potensi Radikalisme, Jakarta: Prasasti.
Rumadi. 2000. “Menebar Wacana, Menyodok Tradisi: Geliat Mencari Makna Liberalisme”, dalam Jurnal Tashwirul Afkar, Edisi No. 9. Turmudi, Endang & Sihbudi, Riza (ed.). 2005. Islam dan Radikalisme di
Indonesia, Jakarta: LIPI Press.
Wahid, Marzuki. dkk (ed.). 1999. Pesantren Masa Depan, Bandung: Pustaka Hidayah.
Zada, Khamami. 2002. Islam Radikal: Pergulatan Ormas-ormas Radikal di Indonesia, Jakarta: Teraju.
Zaqzuq, Mahmud Hamdi. 2004. Reposisi Islam di Era Globalisasi,
Yogyakarta: LkiS.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/edukasia.v10i1.789
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Indexed By: