Open Journal Systems
Quo Vadis Ormas Islam Moderat Indonesia? Meneropong Peran NU-Muhammadiyah di Era Revolusi Industri 4.0
Abstract
This paper aims to discuss the practice of Islamic moderation which has been carried out by the two largest Islamic mass organizations in Indonesia, namely the Nahdlatul Ulama (NU) and Muhammadiyyah primarily in the era of the Industrial Revolution (RI) 4.0. This article is written with the library research method. This study is descriptive explorative which analyzes the challenges of Nahdlatul Ulama and Muhammadiyyah in the aspects of da'wah and social in the fourth industrial revolution era. The conclusions of this study are: 1) NU and Muhammadiyah consistently guard the Indonesian nation with the value of Islamic moderation, without colliding between Islam and the Indonesian State; 2) Era (RI) 4.0 which is also known as the era of disruption requires NU and Muhammadiyyah to take part in utilizing technology to respond to the progress of the times in today's society. 3) In answering the challenges in this era of disruption, the two Islamic organizations need to make strategic efforts to counter Islamic radicalism, especially in the digital world;
Key Words: Moderation, Islam, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyyah, Industrial Revolution 4.0.
References
Abdurrohman, Asep, 2018, Eksistensi Islam Moderat Dalam Perspektif Islam. Jurnal Rausyan Fikr. Vol. 14 No. 1 Maret 2018
Aziz, M Abdul, 2017, Media Massa Islam Dalam Tatangan Global (Analisis Dakwah Dan Cyber Media Di Indonesia) Islamic Comunication Journal Volume 02, Nomor 02, Juli-Desember 2017
Dhofier, Zamakhsyari, 1994, Tradisi Pesantren; Studi Tentang Pandangan Hidup Kiai, Jakarta: LP3ES
Gazali, Erfan, 2018, Pesantren Di Antara Generasi Alfa Dan Tantangan Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0. (OASIS : Jurnal Ilmiah Kajian Islam. Vol. 2, No. 2 Februari 2018
Hamid, A Zainul, 2007, “NU dalam Persinggungan Ideologi: Menimbang Ulang Moderasi Keislaman Nahdatul Ulama”. Afkar, Edisi No. 21 Tahun 2007
Iswan dan Bahar, Herwina. 2018, Penguatan Pendidikan Karakter Perspektif Islam dalam Era Millenial IR. 4.0. PROSIDING Seminar Nasional Pendidikan Era Revolusi “Membangun Sinergitas dalam Penguatan Pendidikan Karakter pada Era IR 4.0” Universitas Muhammadiyah Jakarta, Indonesia, 24 Maret 2018
Kahar, Novriantoni, 2018, ”Islam Indonesia Kini: Moderat Keluar, Ekstrem di Dalam?”, http://islamlib. com/id/artikel/islam-indonesia-kini-moderat-keluar-ekstrem-di-dalam/, diakses tanggal 1 Oktober 2018
Kasinya, Harto, 2018, TANTANGAN DOSEN PTKI DI ERA INDUSTRI 4.0. Jurnal Tatsqif, 16(1)
Maarif, A Syafif, 2009, Islam dalam Bingkai Keindonesiaan dan Kemanusiaan; Sebuah Refleksi Sejarah, Bandung: Mizan
Mas’ud, Abdurrahman, 2004, Intelektual Pesantren: Perhelatan Agama dan Tradisi, Yogyakarta: LKiS
___________________, 2006, Dari Haramain ke Nusantara: Jejak Intelektual Arsitek Pesantren, Jakarta: Kencana
Muhammad, Husein, 1999, “Memahami Sejarah Ahlus Sunnah Waljamaah: Yang Toleran dan Anti Ekstrem”, dalam Imam Baehaqi (ed), Kontroversi Aswaja, Yogyakarta: LkiS
Mun’im, Abdul, DZ., 2007, “Pergumulan Pesantren dengan Kebudayaan”, dalam Badrus Sholeh (ed. ), Budaya Damai Komunitas Pesantren, Jakarta: LP3ES
QS al-Baqarah: 143
Qomar, Mujamil, 2002, NU Liberal; Dari Tradisionalisme Ahlusunnah ke Universalisme Islam, Bandung: Mizan
Rahmat , M Imdadun, 2003, “Islam Pribumi, Islam Indonesia”, dalam M. Imdadun Rahmat (et al.), Islam Pribumi: Mendialogkan Agama Membaca Realitas, Jakarta: Erlangga
Shihab, Alwi, 1997, Islam Inklusif: Menuju Sikap Terbuka dalam Beragama, Bandung: Mizan
Suwardana, Hendra, 2017, Revolusi Industri 4. 0 Berbasis Revolusi Mental, JATI UNIK, Vol.1, No.2, 2017
Umam, M. Saiful, 2018, Urgensi Penguasaan Bahasa Arab Sebagai Jembatan Memahami Nilai-Nilai Islam Moderat. Makalah disampaikan pada LKTI Nasional di IAIN Kediri pada tanggal 20 September 2018
Priatmoko, Sigit, 2018, Memperkuat Eksistensi Pendidikan Islam Di Era 4.0. TA‟LIM : Jurnal Studi Pendidikan Islam . Vol.1 No.2 Juli 2018
https://tekno.tempo.co/read/1086674/8-aplikasi-populer-yang-banyak-digunakan-di-indonesia/full?view=ok. Diakses pada tanggal 2 Oktober 2018.
DOI: 10.21043/politea.v1i1.4310
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 POLITEA