Open Journal Systems
Komunikasi Dialogis Berbasis Budaya Lokal Sekaten (Studi terhadap Abdi Dalem Keraton Yogyakarta)
Abstract
ABSTRAK
Sebagai negara yang kaya akan keragaman budaya, suku, maupun agama, Indonesia memiliki tantangan dan masalah pluralitas sebagai dampak dari pengalaman religius masyarakat yang multiagama. Hal ini ditandai dengan banyaknya konflik dan kekerasan di berbagai daerah yang diakibatkan oleh minimnya komunikasi dialogis antarumat beragama. Hadirnya komunikasi dialogis sejatinya dapat menjadi penengah segala permasalahan dan konflik keagamaan. Komunikasi dialogis juga dapat menjadi perekat kerukunan sekaligus sebagai media untuk menumbuhkan pluralitas di tengah masyarakat multiagama. Artikel ini menemukan bahwa adanya tradisi lokal sekaten dapat menjadi media komunikasi dialogis untuk menciptakan persatuan dan kerukunan di tengah masyarakat abdi dalem keraton yang dikenal dengan masyarakat multiagama. Selain itu, hadirnya tradisi sekaten juga mampu mewujudkan masyarakat abdi dalem menjadi masyarakat yang inklusif pluralis terhadap segala perbedaan yang ada di lingkungan keraton baik perbedaan suku, agama, maupun tingkatan jabatan yang dimiliki oleh abdi dalem keraton Yogyakarta Hadiningrat.
Kata Kunci: Komunikasi dialogis, Sekaten, Abdi Dalem Keraton
Keywords
References
A.M.Susilo Pradoko. (n.d.). Fungsi Sera Makna Simbolik Gamelan Sekaten dalam Upacara Garebeg di Yogyakarta. Universitas Indonesia.
Abdul Pirol. (2018). Komunikasi dan Dakwah Islam. Yogyakarta: Deepublish.
Alwi Shihab. (2016). Membendung Arus. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Anja Kusuma Atmaja dan Alfiana Yuniar Rahmawati. (2020). Urgensi Inklusifitas Pelaksanaan Dakwah di Tengah Problematika Sosial. IAIN Bengkulu: Jurnal Ilmiah Syi’ar.
Daniah. (2016). Kearifan Lokal (Local Wisdom) Sebagai Bisnis Pendidikan Karakter. Jurnal Ar-Raniry.Ac.Id.
Dicky Dominggus. (2020). Pengabdian Abdi Dalem Keraton Yogyakarta sebagai Potret Pelayanan Masa Kini. Voice of HAMI: Jurnal Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen, 2.
Faisal Ismail. (2014). Dinamika Kerukunan Antarumat Beragama. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Hadawifah Endah Utami. (n.d.). Kidung Sekaten Antara Religi dan Ritus Sosial Budaya. Harmonia: Journal.Unnes.Ac.Id, 11.
Herlina Kartika Sari. (2019). Fungsi Dan peran Abdi Dalem Di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Universitas Negeri Semarang.
Khoiro Ummatin. (2015). Sejarah Islam dan Budaya Lokal. Yogyakarta: Kalimedia.
Lexy J. Moleong. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya.
Ma’ruf Amin. (2019). Diskursus Kerukunan Antarumat Beragama. Jakarta: Majelis Ulama Indonesia.
Nursolehah. (2018). Akulturasi Islam Dengan Budaya Jawa Pada Tradisi Sekaten di Keraton Kesultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Rahmat Fajri dkk. (2012). Agama-Agama Dunia. Yogyakarta: Penerbit Belukar.
Rahyono, F. (2009). Kearifan Budaya dalam Kata. Jakarta: Wedatama Widyasastra.
Richard L. Johannesensn. (1983). Etthic in Communication. Illionis: Weveland Press.
Rochajat Harun dan Elvinaro Ardianto. (2017). Komunikasi Pembangunan dan Perubahan Sosial. Depok: Rajawali Press.
Stephen W.Little John. (2014). Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba Humanika.
Sutiyono. (n.d.). Upacara Sekaten Di Keraton Yogyakarta. Imaji: Jurnal Seni Dan Pendidikan Seni.
Suwardi Lubis. (n.d.). Komunikasi Dialogis Landasan Masyarakat Demokrasi. Communique: Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi,.
Suyami. (2008). Upacara Ritual di Keraton Yogyakarta: Refleksi Mithologi dalam Budaya Jawa. Yogykarta: Kepel Press.
Yohanes Ari Kuncoroyakti. (2018). Komunikasi Ritual Garebeg di Keraton Yogyakarta. Jurnal Aspikom (Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi), 3.
Yusria Ningsih dan Ulul Aflika. (2019). Dakwah di Tengah Heterogenitas Masyarakat dan Perbedaan Umat. Proceedings of International Conference On Da’wah and Communication, 1.
DOI: 10.21043/at-tabsyir.v8i1.9703
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.