Open Journal Systems

JURNALISME DAKWAH DALAM MEMBENTUK PENDIDIKAN KARAKTER

Masturin Masturin

Abstract

Ummat Islam dewasa ini masih kekurangan sumber daya dan dana, terutama di dalam memiliki mesin-mesin cetak yang terbaru. Tetapi Islam harus diberi jalan dan kesempatan untuk melahirkan dakwah mereka lewat media. Baik itu media cetak: surat kabar, majalah, buku, dan lainnya maupun media non-cetak seperti radio, dan sejenisnya, ini dapat tercapai manakala sekelompok ummat rela berkorban dari segi materil membatu penerbitan risalah-risalah. Berkaitan dengan ini, jika jurnalistik dakwah mampu dioptimalkan, maka beberapa peran penting yang ada di antaranya: pertama, kritis terhadap lingkungan luar dan sanggup menyaring informasi Barat yang kadang menanam bias kejahatan terhadap. Kedua, mampu menjadi penerjemah dan frontier spirit bagi pembaruan dan gagasan kreatif kontemporer. Ketiga, sanggup melakukan proses sosialisasi sebagai upaya untuk memelihara dan mengembangkan khasanah intelektual Islam. Keempat, sanggup mempersatukan kelompok-kelompok umat sambal memberi kesiapa untuk bersikap terbuka bagi perbedaan paham. Agenda terpenting dalam konteks pembinaan karakter bangsa adalah menyangkut adanya reformasi kolektif dari segenap komponen bangsa ini untuk sanggup melakukan pergantian atau changes setelah menjalani setiap proses pembelajaran. Pada prinsipnya memang membangun sebuah bangsa tidaklah cukup hanya dalam esensi fisik belaka. Perlu adanya suatu orientasi yang sedemikian sehingga esensi fisik tersebut berlanjut dalam suatu internalisasi untuk menuju pada pembangunan tata nilai atau sebaliknya pembangunan yang berorientasi pada tatanan fisik tersebut dijiwai oleh semangat peningkatan tata nilai sosio kemasyarakatan dan budaya. Pembinaan karakter bangsa adalah menyangkut adanya reformasi kolektif dari segenap komponen bangsa ini untuk sanggup melakukan pergantian atau changes. Pada prinsipnya memang membangun sebuah bangsa tidaklah cukup hanya dalam esensi fisik belaka. Perlu adanya suatu orientasi yang sedemikian sehingga esensi fisik tersebut berlanjut dalam suatu internalisasi untuk menuju pada pembangunan tata nilai atau sebaliknya pembangunan yang berorientasi pada tatanan fisik tersebut dijiwai oleh semangat peningkatan tata nilai sosio kemasyarakatan dan budaya.

Keywords


jurnalis islam, dakwah, karakter

References


Abdullah, A. 1997. Pendidikan Islam dalam Peradaban Industrial. Dalam Usa, M. & Widjan, A. (Eds), Perspektif “Ink and Macth” Lembaga Pendidikan Tinggi Tenaga Kependidikan Agama Islam, Rekonstruksi Atas Tinjauan Metodologis Pembudayaa Nilai Keagamaan. Yogyakarta: Aditya & FAI. UII

Ahmad Faizin Karimi, Buku Saku Pedoman Jurnalis Sekolah, (Gresik: MUHI Press, 2012)

Atwar Bajari dan Shala Tua Saragih, Komunikasi Kontekstual Teori dan Praktik Komunikasi Kontemporer, (Bandung: Rosda, 2011)

Asep Seful Muhtadi, Komunikasi Dakwah, (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2012

Fadjar, M. 1999. Reorientasi Pendidikan Islam. Jakarta: Fajar Dunia.

Hamzah Ya’kub, publistik islamteknik dakwah & leadership,( Bandung, c. v. Diponegoro, 1992

Joseph Zins, et.al, 2001. Emotional Intelligence and School Success. London.

Kumanto Sunarto, Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, 2004)

Marvin Berkowitz. buletin, Character Educator, yang diterbitkan oleh Character Education Partnership. University of Missouri- St. Louis

Porter Michael. 1999. Daya Saing sebuah Bangsa (The Competitiveness of A Nation)

Rahmat Efendi. 2009. ”Peran Pemerintah dalam Penyediaan Fasilitas untuk Membangun Karakter Bangsa”

Suf Kasman, Jurnalisme Universal: Menelusuri Prinsip-Prinsip Dakwah bi al-Qolam dalam al-Qur’an, (Jakarta: Teraju, 2004)

Tilaar, H.A.R. 2002. Perubahan Sosial dan Pendidikan: Pengantar Pedagogik Transformatif untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo

Yaqin, A. 2005. Pendidikan Multikultural, Cross-Cultural Understanding Untuk Demokrasi. Yogyakarta: Pilar Media.

Werner J. Severin – James W. Tankard, Teori Komunikasi, (Jakarta: Kencana, 2007)

Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Rosda, 2008)

Zamroni. 2001. Pendidik untuk Demokrasi: Tantangan Menuju Civil Society. Jogjakarta: Bigraf Publishing.




DOI: 10.21043/at-tabsyir.v5i2.3193

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.