Open Journal Systems

Silek Minangkabau Pada Film “Surau dan Silek”

Mishbahu Rahmah, Muhamad Lutfi Habibi, Ahmad Rifa’i

Abstract

BUDAYA SILEK MINANGKABAU PADA FILM “SURAU DAN SILEK”.Pudarnya nilai budaya silek Minangkabau disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dalam masyarakat tersebut. Faktor eksternal yang memengaruhi melibatkan lupa akan tradisi, yang tercermin dalam pandangan bahwa budaya silek semakin tertinggal dari perkembangan zaman dan kemajuan pemikiran. Di sisi lain, faktor internal melibatkan kesulitan menemukan guru silek dengan pemahaman mendalam dan pengetahuan yang matang, serta menurunnya minat generasi muda Minangkabau terhadap budaya ini. Arif Malinmudo menggambarkan nilai-nilai silek tersebut dalam film "Surau dan Silek," yang menyoroti unsur-unsur seperti salat, selawat, dan silek itu sendiri. Tujuan tulisan ini adalah menjelaskan representasi nilai budaya silek dalam film tersebut berdasarkan teori budaya J.J. Hoeningman, yang mencakup gagasan (ideologi), aktivitas (tindakan), dan artefak (karya). Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data melalui teknik dokumentasi, serta menganalisis data dengan menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Hasil penelitian mencakup tiga aspek utama. Pertama, nilai ideologi yang terkandung dalam film melibatkan salat selawat dan silek sebagai nilai inti silek, dengan beberapa inti silek, banyak nasihat silek, dan pesan penulis. Kedua, aktivitas silek yang ditampilkan dalam film mencakup latihan dasar, latihan silek lebih mendalam, beberapa perguruan silek, dan adanya pertandingan silek. Ketiga, artefak silek yang muncul dalam film termasuk baju silek anak-anak, baju silek dewasa, dan kurambik sebagai senjata. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya komunikasi audiovisual, terutama nilai budaya silek Minangkabau, yang perlu dilestarikan dan dipelajari dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Keywords


Silek Minangkabau, Budaya, Film, Semiotika

References


Alex Sobur. (2006). Semiotika Komunikasi. PT Remaja Rosda Karya.

Amin Nurdin, Ahmad Rido. (2020). Identitas dan Kebanggaan Menjadi Orang Minangkabau: Pengalaman Perantau MInang asal Nagari Sulit Air. Himpunan Peminat Ilmu-ilmu Ushuluddin.

Bagus Brata, I. (2016). KEARIFAN BUDAYA LOKAL PEREKAT IDENTITAS BANGSA. Jurnal Bakti Saraswati, 05(01).

Diani, A., Lestari, M. T., & Maulana, S. (2017). REPRESENTASI FEMINISME DALAM FILM MALEFICENT. 1(2), 139–150. http://jurnal.unpad.ac.id/protvf

Hasanuddin. (2019). Silek Minangkabau: Tradisi Lisan Konflik Untuk Penyelesaian Konflik. Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas.

Hijriani, I. (2019). Silek Minangkabau Dalam Khazanah Pencak Silat Indonesia: Proses Pewarisan Dan Upaya Pemerintah Dalam Melestarikannya. Kebudayaan, 14(1), 43–54. https://doi.org/10.24832/jk.v14i1.266

Ilham Zoebazary. (2016). Kamus Televisi dan Film. Paguyuban Pandhalungan.

Kori Lilie Muslim. (2017). Nilai-Nilai Islam dalam Budaya dan Kearifan Lokal (Konteks Budaya Miangkabau). 1(1). https://doi.org/http://dx.doi.org/10.30983/fuaduna.v1i1.441

Panuju, R. (2019). Buku Ajar Film Sebagai Gejala Komunikasi Massa. 124. http://repository.unitomo.ac.id/2095/1/Buku Ajar Film Sebagai Gejala Sosial.pdf

Pramayoza, D., Emri, E., & Loravianti, S. R. (2022). Menceritakan Bancah Birunguik, Memperagakan Silek Luncua Mendendangkan Balam-balam : Pelatihan Repertoar Baru Randai di Solok Selatan. Abdi Seni, 13(1), 29–39. https://doi.org/10.33153/abdiseni.v13i1.4180

Prasasti, B. W. D., & Anggraini, P. (2020). NILAI-NILAI BUDAYA MINANGKABAU DALAM NASKAH DRAMA DR. ANDA KARYA WISRAN HADI. Fon : Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia, 16(2), 79. https://doi.org/10.25134/fjpbsi.v16i2.2606

Puspitasari, R. (2017). Manusia Sebagai Makhluk Sosial. Manusia Sebagai Makhluk Sosial. https://docplayer.info/151402617-Manusia-sebagai-makhluk-sosial-oleh-dr-ratna-puspitasari-m-pd-pertemuan6isbd2017-5-oktober-2017-a-pengertian-manusia-sebagai-makhluk-sosial.html

Putra Chaniago. (2019). Film Surau Dan Silek ( Analisis Semiotik Ferdinand De Saussure ). Journal of Islamic Education Policy, 4, 135–151.

Rusmin Tumanggor. (2015). Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Prenada Media Group.

Safitri, A., & Suharno, S. (2020). Budaya Siri’ Na Pacce dan Sipakatau dalam Interaksi Sosial Masyarakat Sulawesi Selatan. Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya, 22(1), 102. https://doi.org/10.25077/jantro.v22.n1.p102-111.2020

Sulasman. (2018). Teori-teori Kebudayaan. Pustaka Setia.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2009, مجلة اراء الخليج 3 (2009). https://peraturan.bpk.go.id/Details/38772/uu-no-33-tahun-2009

Venny Rosalina, Solfema, Hadiyanto, Nurhizrah Gistituati, & Mega Iswari. (2022). The Role Of Silek In Traditional And Modern Dance In Minangkabau. International Journal Of Humanities Education and Social Sciences (IJHESS), 2(3), 968–976. https://doi.org/10.55227/ijhess.v2i3.326


Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.21043/at-tabsyir.v10i2.25055

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.