Open Journal Systems

Komunikasi Religius antartokoh pada Kritik Sastra Film Religi “Merindu Cahaya De Amstel” sebagai Gambaran Kehidupan Mualaf

Silvia Oti Nugraheni, Nuril Maghfirah

Abstract

Film merupakan salah satu wujud sebuah sastra yang paling dekat dengan masyarakat, karena kemudahan dalam penyampaian gagasan dan pesan yang digambarkan lewat tokoh dan alur cerita serta memberikan kesempatan dalam proses berdakwah, seperti film religi. Objek penelitian ini adalah film religi berjudul “Merindu cahaya De Amstel”. Film ini menggambarkan kehidupan tokoh muslim di negara Belanda dan tokoh mualaf. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dan menganalisis kritik sastra film religi “Merindu Cahaya De Amstel” yang memuat gambaran kehidupan mualaf dengan menggunakan pendekatan religius sastra. Pendekatan penelitian adalah pendekatan deskriptif kualitatif, dengan jenis penelitian studi pustaka (library research). Teknik pengumpulan data digunakan teknik simak catat dan dokumentasi. Data penelitian ini adalah penggalan scene yang menunjukkan religiusitas tokoh dalam film “Merindu Cahaya de Amstel.” Hasil penelitian menunjukkan bahwa film ini mengandung aspek akidah (pegangan hidup), syariah (jalan hidup), dan akhlak (perilaku).

Keywords

kritik sastra, film, religius, gambaran, mualaf

References

Abrams. (1981). Teori Pengantar Fiksi. Hanindita Graha Wida.

Adeni, A.-. (2020). Strategi Dakwah Menggunakan Media Untuk Pembangunan: Suatu Analisis Konseptual. Ath Thariq Jurnal Dakwah Dan Komunikasi. https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v4i2.2106

Aisyah, S., & Wahid, U. (2020). Perubahan Paradigma Dakwah: Perspektif Ekonomi Politik Media. Jurnal Studi Jurnalistik. https://doi.org/10.15408/jsj.v1i2.14551

Angelica, N. (2022). Kritik Novel Islammu Adalah Maharku Karya Ario Muhammad Pendekatan Religius. BASINDO : Jurnal Kajian Bahasa, Sastra Indonesia, Dan Pembelajarannya. https://doi.org/10.17977/um007v7i12023p126-134

Atmosuwito, S. (1989). Perihal sastra dan religiusitas dalam sastra. Sinar Baru.

Faruk. (2015). Pengantar Sosiologi Sastra: dari Strukturalisme Genetik sampai Post Modernisme Ed. 2. Pustaka Pelajar.

Fitri Aisyah, Suparmin, M. F. W. (2022). Religiositas Tokoh Utama Dalam Novel Merindu Cahaya De Asmtel Karya Arumi E. Dan Implikasinya. Membaca Bahasa & Sastra Indonesia.

Ginanti, B. (2020). Analisis Semiotika Pesan Moral Dalam Film “Dua Garis Biru.” Jurnal Ilmu Komunikasi.

Hidayat, D. H., Yulianto, B., & Savitri, A. D. (2023). Refleksi Karakter Masyarakat Madura dalam Film Pendek Mata Pena: Kajian Semiotika. GHANCARAN: Jurnal Pendidikan Bahasa Dan Sastra Indonesia. https://doi.org/10.19105/ghancaran.v4i2.6386

Hirnanda, F. H., Mulyaningsih, E., & Dhipayana, G. A. (2021). Membangun Subjektivitas Penonton Melalui Pendekatan Interaktif Pada Penyutradaraan Film Mockumentary “Booking Out.” Sense: Journal of Film and Television Studies. https://doi.org/10.24821/sense.v3i1.5092

Ilmi, A., & Prasetiya, B. (2022). Pendidikan Religius Terinspirasi Dari Novel “Merindu Cahaya De Amstel” Karya Arumi Ekowati. Imtiyaz: Jurnal Ilmu Keislaman. https://doi.org/10.46773/imtiyaz.v6i2.434

Khaeruddin, K. (2022). Film sebagai Media Syiar dan Dakwah dalam Membangun Citra Positif Islam. Eduprof: Islamic Education Journal.

Kurniasari, & Iswahyudi. (2022). Makna Dakwah Teologis Dalam Film Siccin 1: Pendekatan Semiotika Roland Barthes. JUSMA: Jurnal Studi Islam Dan Masyarakat. https://doi.org/10.21154/jusma.v1i1.512

Lafamane, F. (2020). Karya ( Puisi , Prosa , Drama ). OSF Preprints.

Maijar, A. (2018). Film “Tropy Buffalo” Sebagai Sebuah Parodi Kebudayaan Minangkabau Dalam Estetika Posmodern. Journal of Urban Society’s Arts. https://doi.org/10.24821/jousa.v5i1.2199

Nurulita Danty Intan Pratiwi, & Ida Afidah. (2022). Analisis Semiotika Roland Barthes Pesan Dakwah dalam Film Merindu Cahaya De Amstel. Jurnal Riset Komunikasi Penyiaran Islam. https://doi.org/10.29313/jrkpi.vi.1320

Pradopo, R. D. (2009). Pengkajian Puisi. In Pengkajian Puisi.

Pradotokusumo, P. S. (2005). Pengkajian sastra. Gramedia Pustaka Utama.

Prastiyani, D., Septiana, I., & Arifin, Z. (2023). Nilai Tauhid Dalam Novel Merindu Cahaya De Amstel Karya Arumi E. Metamorfosis | Jurnal Bahasa, Sastra Indonesia Dan Pengajarannya. https://doi.org/10.55222/metamorfosis.v16i1.929

Representasi Konflik Keluarga Dalam Film Yang Tak Tergantikan. (2022). Jurnal Interaksi : Jurnal Ilmu Komunikasi. https://doi.org/10.30596/interaksi.v6i2.10129

Saragih, A. K., Manik, N. S., & Br Samosir, R. R. Y. (2021). Hubungan Imajinasi Dengan Karya Sastra Novel. Asas: Jurnal Sastra. https://doi.org/10.24114/ajs.v10i2.26274

Saryono, D. (2009). Dasar apresiasi sastra. Elmatera Pub., 2009.

Suarsih, C. (2022). Pesan Toleransi Beragama Dalam Novel: Analisis Wacana Pada Novel Merindu Cahaya De Amstel Karya Arumi. UIN Sunan Gunung Djati Bandung.

Sugiyono. (2022). Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Sugiyono. Https://Pengayaan.Com/Pengertian-Penelitian-Kualitatif-Menurut-Sugiyono/Index.Html.

Suhandra, I. R. (2019). Hubungan Bahasa, Sastra, Dan Ideologi. Cordova Journal Language and Culture Studies. https://doi.org/10.20414/cordova.v9i2.1613

Suparyanto. (2016). Analisis Unsur Religius dalam Novel Merindu Cahaya De Amstel Karya Arumi E. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Jurusan PBSI.

Susilawati, A. (2020). Film dan Reperesentasi Kepentingan Politik: Kasus Pemutaran Film “A Man Called Ahok” dan “Hanum & Rangga” Menjelang Pemilu 2019. JISPO Jurnal Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik. https://doi.org/10.15575/jispo.v10i1.4882

Suwadah, S., Azis, S. A., & Asnawati. (2021). Sastra Digital Wujudkan Ruang Kreatif bagi Generasi Milineal dalam Mengembangkan Keterampilan Menulis. Senasbasa: Seminar Bahasa Dan Sastra Indonesia.

Tampubolon, R. O. (2023). Film Tari Sumbang Seimbang: Refleksi Zapin Penyengat Dalam Konsep Keseimbangan. Gesture: Jurnal Seni Tari. https://doi.org/10.24114/gjst.v12i1.44735

Uddin, S., & Muhid, A. (2021). Efektivitas Pesan Dakwah di Media Sosial Terhadap Religiusitas Masyarakat Muslim: Analisis Literature Review. Alhadharah: Jurnal Ilmu Dakwah. https://doi.org/10.18592/alhadharah.v20i1.4835

Full Text: PDF (Bahasa Indonesia)

DOI: 10.21043/at-tabsyir.v10i2.25046