BERPIKIR REFLEKTIF DALAM PEMECAHAN MASALAH PECAHAN DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL TINGGI DAN GENDER

Fina Tri Wahyuni, Arnetta Thalia Arthamevia, Danang Haryo

Abstract


Penelitian bertujuan mendeskripsikan karakteristik berpikir reflektif siswa SMP laki-laki dan perempuan berkemampuan awal tinggi dalam pemecahan masalah pecahan. Jenis penelitian merupakan penelitian kualitatif. Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling dan snowball sampling. Subjek dalam penelitian sebanyak tiga subjek, yaitu satu siswa laki-laki dan dua siswa perempuan berkemampuan awal tinggi. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara berbasais tugas. Validitas data menggunakan triangulasi waktu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Siswa laki-laki berkemampuan awal tinggi: (a) tahap merencanakan penyelesaian, mengidentifikasi konsep pada masalah, menjelaskan apa yang telah dilakukan; (b) tahap melaksanakan rencana penyelesaian, menyadari kesalahan dan memperbaikinya, memeriksa kebenaran suatu argumen, menggunakan pengetahuan dari dalam diri, mengaitkan informasi yang telah diketahui, mengkomunikasikan ide dengan simbol bukan dengan gambar atau objek langsung; (c) tahap memeriksa kembali, menarik kesimpulan kekonteks masalah, menjelaskan apa yang telah dilakukan. (2) Siswa perempuan berkemampuan awal tinggi: (a) tahap memahami masalah, menyebutkan informasi pada masalah, menjelaskan apa yang telah dilakukan; (b) tahap merencanakan penyelesaian, mengidentifikasi konsep pada masalah, menjelaskan apa yang telah dilakukan; (c) tahap melaksanakan rencana penyelesaian, menyadari kesalahan dan memperbaikinya, memeriksa kebenaran suatu argumen.

Keywords


Karakteristik berpikir reflektif, pemecahan masalah, kemampuan awal tinggi, gender.

Full Text:

PDF

References


DAFTAR PUSTAKA

Arends, Richarrd. (2008). Learning to Teach, Buku I. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Budiyono. (2009). Statistika untuk Penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press.

Choy, C.S & Oo, P.S. (2012). Reflective Thinking And Teaching Practices: A Precursor For Incorporating Critical Thinking Into The Classroom?. International Journal of Instruction, vol. 5, no. 1, hal. 1308-1470.

Dindyal. (2005). Emphasis on Problem Solving in Mathematics Texbooks from Two Different Reform Movement. Johor baru malaysia: the mathematics educational into the 21st century project university teknologi malaysia, reform, revolution and paradigm shifts in mathematics education, johor baru, malaysia, nov 25th-dec 1st 2005.

Erman Suherman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: IMSTEP-JICA.

Gurol, A. (2011). Determining the reflective thinking skills of pre-service teachers in learning and teaching process. Energy Education Science and Technology Part B: Social and Educational Studies 2011, vol. 3, no. 3, hal. 387-402.

H. B. Sutopo. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Kedua. Surakarta: Universitas Sebelas Maret.

Hepsi Nindiasari, Yaya Kusuma, Utari Sumarmo, dan Jozua Sabandar. (2014). Pendekatan Metakognitif untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Reflektif Matematis Siswa SMA. Jurnal Ilmu Pendidikan dan Pengajaran, vol. 1, no. 1, hal. 80-90.

Hery Suharna. (2012). Berpikir Reflektif (Reflective Thinking) Siswa SD Berkemampuan Matematika Tinggi dalam Pemahaman Masalah Pecahan. 385-386. Universitas Khairun Ternate Press, Ternate.

Hmelo, D., & Ferrari, M. (1997). The problem-based learning tutorial: Cultivating higher order thinking skills. Journal for the Education of the Gifted, 20 (4), 401-422.

Jozua Sabandar. (2010). Berpikir Reflektif dalam Pembelajaran Matematika. Tersedia pada: file. upi. Edu / ai. Php ? dir…% 20 MATEMATIKA/…Berpikir%20Reflektif2. Diakses tanggal 15 April 2014.

Mahasneh, A. M. (2013). The relationship between Reflective Thinking and Learning Styles among Sample of Jordanian University Students. Journal of Education and Practice. vol. 4, no. 21, hal. 50-55.

Moleong, Lexy J. (2012). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.

Moss, J. (2010). A Partnership in Induction and Mentoring: Noticing How we Improve Our Practice. Australian Journal of Teacher Education, vol. 35, issue. 7, hal. 43-53.

Muhammad Irfan. (2013). Proses Berpikir Siswa dalam Pemecahan Masalah Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Ditinjau dari Math Anxiety dan Gender. Surakarta: Tesis PPs UNS. Tidak diterbitkan.

Pentatito G. (2008). Efektivitas Pendekatan Realistik dalam Menyelesaikan Soal Cerita dan Sikap terhadap Matematika Ditinjau dari Kemampuan Awal Siswa Kelas IV SD di Kecamatan Purworejo Kabupaten Purworejo. Surakarta: Tesis PPs UNS. Tidak diterbitkan.

Santrock, J. W. (2010). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Santrock, J. W. (2007). Psikologi Pendidikan Edisi Kedua. Jakarta: Kencana.

Song, H.D., Koszalka, T. A., & Grabowski, B. L. (2005). Learners' Perceptions of Design Factors Found in Problem-Based Learning (PBL) that Suport Reflective Thinking. Educational Resources Information Center. Vol 1, no. 2, hal. 217.

Sugiono. (2007). Statistika untuk Penelitian, Cetakan Keduabelas. Bandung: Alfabeta

Sugiono. (2012). Metode Penelitian Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta.

Suparno P. (2010). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.

Syamsul Yusuf. (2009). Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/jpm.v1i1.4455

Refbacks

  • There are currently no refbacks.




Editorial and Administration Office:

Jurnal Pendidikan Matematika (Kudus)
Tadris Matematika, Tarbiyah Faculty, Institut Agama Islam Negeri Kudus
Jl. Conge Ngembalrejo Po Box 51, Kudus, Jawa Tengah, Indonesia, Kode Pos: 59322

Email: [email protected]

P-ISSN 2615-3939 | E-ISSN 2723-1186