URGENSI PENDIDIKAN REPRODUKSI PADA ANAK SEJAK DINI
Abstract
Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan bahwa pendidikan reproduksi perlu disajikan dalam pembelajaran sejak usia dini. Harapannya agar peserta didik menjadi pribadi yang memahami jati dirinya dan menghormati pihak lain kaitannya dengan reproduksi. Penelitian ini adalah penelitian pustaka atau library research. Materi pokok yang diajarkan oleh pendidik pada peserta didik harus tepat sasaran dengan merujuk pada PP Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi. Pendidikan reproduksi bukan berarti mendekatkan anak didik menjadi diri yang ‘terlatih’ dengan perilaku free sex tetapi diri yang memahami dan menyadari pentingnya mengenal organ tubuhnya agar menjadi diri dan menghormati orang lain.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Astuti, Tri Marhaeni Pudji. 2008. Konstruksi Jender dalam Realitas Sosial. Unnes Press: Semarang.
Fakih, Mansour. 2006. Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.
Herusatoto, Budiono dan Suyadi Digdoatmadja.2004. Seks Para Leluhur Merancang Keturunan Berkualitas Lewat Tata Senggama Ala Leluhur Jawa. Tinta: Yogyakarta.
Muhammad, Husein. 2007. Fiqh Perempuan Refleksi Kiai atas Wacana Agama dan Gender.LKiS: Yogyakarta.
Munti, Ratna Batara. 2005. Demokrasi Keintiman Seksualitas di Era Global. LKiS: Yogyakarta.
Nurhaeni, Ismi Dwi Astuti. 2008. Reformasi Kebijakan Pendidikan Menuju Kesetaraan dan Keadilan Jender. UNS Press: Surakarta.
Rosyid, Moh. 2007. Pendidikan Seks Mengubah Seks Abnormal Menuju Seks yang Lebih Bermoral. Syiar Media: Semarang.
Wahid, Abdul dan Muhammad Irfan. 2001. Perlindungan terhadap Korban Kekerasan Seksual Advokasi atas Hak Asasi Perempuan. Refika Aditama: Bandung.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/elementary.v6i2.4399
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
indexed by: