PROBLEMATIKA ANAK TUNARUNGU DAN CARA MENGATASINYA
Abstract
Anak Tunarungu menunjukkan kesulitan mendengar dari kategori ringan sampai berat, digolongkan ke dalam kurang dengar dan tuli. Tunarungu adalah orang yang kehilangan kemampuan mendengar sehingga menghambat proses informasi bahasa melalui pendengarannya, baik memakai ataupun tidak memakai alat bantu dengar dimana batas pendengaran yang dimilikinya cukup memungkinkan keberhasilan proses informasi bahasa melalui pendengaran. Tulisan ini dalam bentuk kualitatif tentang anak tunarungu dan solusi yang dimungkinkan untuk mengatasi kebutuhan khusus. diantaranya : melalui media pembelajaran dengan menunjukkan foto-foto, video, kartu huruf, kartu kalimat, anatomi telinga, miniatur benda, finger elphabet, model telinga, torso setengah badan, puzzle buah-buahan, puzzle binatang, puzzle konstruksi, silinder, model geometri, menara segitiga, menara gelang, menara segi empat, atlas, globe, peta dinding, miniatur rumah adat. Anak tunarungu memerlukan media belajar berupa alat peraga untuk memperkaya perbendaharaan bahasa. Alat-alat peraga itu antara lain miniatur binatang-binatang, miniatur manusia, gambar-gambar yang relevan, buku perpustakaan yang bergambar, dan alat-alat permainan anak.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Alimin, Z dan Permanarian. 2005. Reorientasi Pemahaman Konsep Special Education ke Konsep Needs Education dan Implikasinya Layanan Pendidikan. Bandung Jassi Astiti.
Woolfolk, Anita E. 2004. Mendidik Anak-Anak Bermasalah, Depok: Inisiasi Press.
Cahya, Laili S. 2013. Buku Anak Untuk ABK, Yogyakarta: Familia.
Mudjito, Harizal, Elfindri. 2012. Pendidikan Inklusif, Jakarta: Baduose Media.
Nenden Ineu Herawati, Pendidikan Inklusif dalam jurnal http://ejournal.upi.edu/index.php/eduhumaniora/article/view/2755/1795.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/quality.v6i1.5744
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 QUALITY
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Quality Journal by Pascasarjana IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.