PENGARUSUTAMAAN SPIRITUAL DALAM PENDIDIKAN WAWASAN KEBANGSAAN (Studi Kasus GEMA NUSA di Pesantren Daarut Tauhiid Bandung)
Abstract
Abstract
The article’s main focus is on exploring the character educational model for nationalism in pesantren (Islamic boarding school) Daarut Tauhid (DT) Bandung through Gerakan Nurani Membangun Bangsa (GEMA NUSA). The article based on qualitative research through case study and phenomenological method. The results are; (1) The presence of GEMA NUSA aims to build a moral nation towards "dignified Indonesia” by making the conscience as a foundation, a way of thinking and acting, (2) The concept of nationalism which was developed by GEMA NUSA tend to be oriented to three things: (a ) religious nationalism, (b) universal humanism, (c) synergistic multiculturalism; (3) Character educational model of nationalism that was developed by GEMA NUSA are looking forward to the problems facing the informal education based on the real issues at that time.
Abstrak
Paper ini menfokskan pada model pengarusutamaan spiritual sebagai strategi pendidikan wawasan kebangsaan dengan studi kasus di Gerakan Nurani Membangun Bangsa (GEMA NUSA) Pesantren Daarut Tauhiid Bandung. Paper ini merupakan hasil penelitian kualitatif dengan metode studi kasus dan fenomenologis. Paper ini menyimpulkan; (1) kehadiran GEMA NUSA yang menjadikan kesadaran hati nurani (spiritualitas) sebagai landasan dalam pendidikan karakter telah melahirkan ratusan bahkan ribuan relawan untuk aksi solidaritas sosial; (2) Konsep kebangsaan yang dikembangkan GEMA NUSA memiliki karakter nasionalisme religius, humanisme universal dan multikulturalimse sinergis; (3) Model pengarusutaan spiritual dalam pendidikan wawasan kebangsaan yang dikembangkan oleh GEMA NUSA lebih mengedepankan model pendidikan hadap masalah (berbasis realitas) sehingga nilai-nilai moral yang diinternalisasikan melalui proses pengkaderan diintegrasikan juga dengan aksi nyata solidaritas sosial atas masalah yang dihadapi pada saat itu.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Azra, Azyumardi. Histeriografi Islam Kontemporer; Wacana, Aktualitas, dan Aktor Sejarah (Jakarta. PT. Gramedia Pustaka Utama, 2002). Danim, Sudarwan. Menjadi Peneliti Kualitatif. (Bandung: Pustaka Seria, 2002). Freire, Paulo. Education Of the Oppressed. New York Continum, 1990). Isya, Warlim Drs., M.Pd. (2004) Hakekat Wawasan Kebangsaan. Dalam http://libbook2008.googlepages.com/hakekat_wawasan_keban gsaan.pdf (akses 10 Mei 2009) Kartasasmita, Ginandjar. Pembangunan Untuk Rakyat (Jakarta. PT. Pustaka CIDESINDO, 1996). Mas’ud, Abdurrahman. Intelektual Pesantren; Perhelatan Agama dan Tradisi. (Yogyakarta: LKIS, 2004). Mastuki HS, dkk. (2006). Intelektualisme Pesantren, Potret Tokoh dan Cakrawala Pemikiran di Era Pertumbuhan Pesantren. (Jakarta: Diva Pustaka. Cet.III, 2006). Mc. Millan, James H. & Sally, Schumacher. Research in Education; A Conceptual Introduction. (New York: Longman, 2001). Solahudin, Dindin. Workshop For Morality; The Islamic Creativity of Pesantren Daarut Tauhid Bandung, Java. (Canberra: The Australian National University, 1996).
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/quality.v2i2.2103
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2017 QUALITY
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
Quality Journal by Pascasarjana IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.