POLITISASI PENDIDIKAN AGAMA BAGI KETURUNAN SEDULUR SIKEP DALAM RUANG LEMBAGA FORMAL DI KUDUS

Anis Fitriyah

Abstract


The existence of students from Sedulur Sikep generation in formal institutions is in a positive situation, because historically Sedulur Sikep as a community is not educated people, however, on the other hand their existence raises new polemic related to religious education they may take due to the political issues about the religious education at formal education institutions includes six religions, namely Islamic religious education, Christian religious education, Chatholic religious education, Hindu religious education, Buddhist religious education, and education of Confucianism. While students from Sedulur Sikep generation recognize other religion exclude those six religions. Here, the formal institutions in Kudus use and interpret religious education differently from the purpose and function of religious education, for the fulfillment of general education for students from Sedulur Sikep generation in the space of formal institutions in Kudus.

keberadaan siswa keturunan Sedulur Sikep di lembaga formal, pada satu  sisi  merupakan keadaan yang positif,karena secara historis Sedulur Sikep dianggap sebagai komunitas yang tidak berpendidikan dalam artian (tidak bersekolah formal-red), namun pada sisi yang lainnya keberadaan siswa keturunan Sedulur Sikep memunculkan polemik baru terkait pendidikan agama yang harus mereka jalani. Karena permasalahan  politis yang menyatakan pendidikan agama pada lembaga formal mencakup enam agama yaitu Pendidikan agama Islam, Pendidikan agama  Kristen, Pendidikan agama katolik, Pendidikan agama hindu, Pendidikan agama buddha, dan Pendidikan agama konghucu. Sementara siswa keturunan Sedulur Sikep mengakui agama secara berbeda dari ke enam agama tersebut. Sehingga di sini pihak lembaga formal di kudus menggunakan serta menafsirkan pendidikan agama secara berbeda dari tujuan dan fungsi pendidikan agama, demi terpenuhinya pendidikan secara umum bagi siswa keturunan Sedulur Sikep dalam ruang lembaga formal di kudus


Keywords


politisasi; pendidikan agama; Sedulur Sikep; lembaga formal

Full Text:

PDF

References


buku-buku

Arikunto, Suharsimi, 2006, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik,, jakarta: Rineka Cipta.

Budiman, Hikmat et.al, 2005, Hak Minoritas Dilema Multikultural di Indonesia, Jakarta: The Interaksi Foundation.

Ismail, Nawari, 2012, Relasi Kuasa dalam Pengubahan Budaya Komunitas Negara, Muslim, Wong Sikep, Bandung: Karya Putra Darwati.

Samiyono, David, 2010, Sedulur Sikep Struktur Sosial dan Agama Masyarakat Samin di Sukolilo, Program Pascasarjana Universitas Satya wacana: Salatiga.

Wijoyo, Pramugi Prawiro, 2011, Giyare Kaki Samin Surosentiko Bab Lakon “Sikep” Winongko Paugerane Urip Kang Dumunung, dibuat di Dukuh blimbing, Desa Sambungrejo, Kecamatan Sambong, kabupaten blora, Tanggal 8 april.

Tesis, Paper

ubbadul azkiya’, tesis

Undang-Undang

Peraturan Pemerintah nomer 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan agama dan keagamaan

Peraturan Mentri agama nomor 16 Tahun 2010 tentang Pengelolaan Pendidikan agama pada Sekolah

Website

http://www.paudni.kemdikbud.go.id/bindikmas/berita/

yatmo-pemuka-adat-samin, diiunduh pada 13 januari

http//www.regional.kompas.com/read/2010/07/23, diunduh pada 13 januari 2015. www.sindonews.com

Wawancara

Wawancara dengan Rukhani, seorang tokoh Agama Islam di Dukuh kaliyoso, pada 15 Mei 2015.

Wawancara dengan mbah wargono seorang tokoh brotoh Sedulur Sikep kaliyoso, pada 20 juni 2015.

Wawancara dengan budi Santoso, generasi ke 4 dari mbah Rad- iwongso, pada 21 oktober 2015.

Wawancara dengan karsono, orang tua Prio utomo dan Putri Retnosari siswa keturunan Sedulur Sikep di SD 3 kaliyoso dan SMP 2 undaan, pada 21 oktober 2015.

Wawancara dengan Drs. H. Jamilun, M.S.i, seorang Kasi Pendidikan Agama Aslam Kemenag Kudus.

Wawancara dengang ibu Diyah ayu Sayekti, S. Pd, seorang Guru BK SMP 2 Undaan.

Wawancara dengan Heri Darwanto, seorang kepala Desa Karangrowo.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/quality.v3i2.1914

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2017 QUALITY

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.

Creative Commons License


Quality Journal by Pascasarjana IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.