PENDIDIKAN SASTRA SENSITIF GENDER: ALTERNATIF METODE PEMBELAJARAN SASTRA BERPERSPEKTIF GENDER UNTUK JENJANG SEKOLAH DASAR
Abstract
Sekolah merupakan lembaga pendidikan yang paling strategis menanamkan perspektif gender dalam pendidi-kan. Penanaman nilai-nilai wacana gender harus dimu-lai sejak dini, terutama sejak sekolah dasar. Pemilihan bahan ajar yang sesuai dan proses belajar yang tidak diskriminatif merupakan faktor penentu dalam keber-hasilan penanaman wacana gender. Guru dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran dan memilih sumber belajar mengajar. Penanaman nilai-nilai kesetaraan gender pada siswa sejak apresiasi awal sastra melalui karya sastra dalam mata pelajaran bahasa dapat dilakukan dengan; (1) Memilih contoh dalam karya sas-tra sebagai bahan ajar. (2) Menyajikan contoh kutipan karya sastra dalam bentuk gambar seperti anak-anak ataupun foto-foto. (3) Memilih buku teks yang berisi karya-karya sastra yang mengutip kesetaraan gender
School as an educational institutionis has strategic position in internalizing the gender perspective in education including the values of gender discourse that must be started earlier, especially since the basic education level. The selection of appropriate teaching materials and learning process that is not discriminatory is a determinant factor in the success of the internalizing of gender discourse. Teachers are required to be creative and innovative in designing a learning and teaching resources. Internalizing the values of gender equality in the students since the early appreciation of literature through the works of literature in the language subjects can be done with; (1) Choosing an example in the case of works of literature as teaching materials. (2) Presenting examples of the quote in the paper literature such as children and photographers. (3) Selection of a text book that contains the works of literature that quote intensive gender.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Darisman, M., 2006, Mari Belajar Bahasa Indonesia untuk Kelas 5 SD, Bogor: PT Yudhistira.
Gonibala, R., 2007, ”Fenomena Bias Gender dalam Pendidikan Islam”, dalam Jurnal IQRA. Volume 4 Juli - Desember 2007: 40, tk: tp.
Hellwig, T., 2003, In The Shadow of Change; Citra Perempuan dalam Sastra Indonesia (diterjemahkan oleh Rika Iffati Farikha), Jakarta: Desantara.
Irawan, A. H. M., tt, Memperkenalkan Wacana Gender di Sekolah Dasar.Tersedia dalam http://www.icrp-online.org/wmprint.php?ArtID=179, Diakses tanggal 20 November 2008.
Mulyasa, E., 2006, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan : Sebuah Panduan Praktis,Bandung: Remaja Rosdakarya.
Murniati, A. N. P., 2004, Getar Gender, Magelang: Indonesiatera.
Tim Penyusun, 2004, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Tim Penyusun, 1997,Ensiklopedi Nasional Indonesiacet. III, Jakarta: Delta Pamungkas.
Tuhusetya, S., tt, Pembelajaran Berperspektif Gender, tersedia: (http://sawali.inf0/2008/07/18/menjadikan-sekolah-sebagai-basis-2/), diakses tanggal 20 November 2008.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/palastren.v8i2.971
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 PALASTREN
Palastren : Jurnal Studi Gender by Pusat Studi Gender STAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.