Peran Perempuan dalam Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Studi atas Peran Nyai Halimatus Sa’diah di Kabupaten Sumenep)
Abstract
The majority of Hajj and Umrah pilgrims from Indonesia are women, but the management is dominated by men. Government regulations on managing the organization of pilgrimage limit the role of women in a very minimal portion. In some cases, the presence of female counselors was felt to be more effective in assisting female worshipers. The study of the women’ role in Hajj and Umrah management in Indonesia is still minimal. Therefore, this study focuses on the role of Nyai Halimatus Sya'diah as a guide of Hajj and Umrah in Sumenep Regency. The descriptive qualitative approaches are used to understand this phenomenon. Based on the data collected by interviews and documentation, it was concluded that the role of Nyai Halimatus Sya'diah as a guide of Hajj and Umrah can be divided into 4 roles: tour leader, leader of worship, travel facilitator, intermediary between worshipers and travel.
Abstrak
Jamaah haji dan umrah didominasi oleh wanita, namun pengelolaannya didominasi oleh laki-laki. Regulasi yang disusun pemerintah dalam pengelolaan penyelenggaraan haji membatasi peran wanita dalam porsi yang sangat minim. Dalam beberapa kasus, keberadaan pembimbing wanita dirasakan lebih efektif untuk mendampingi jamaah wanita. Penelitian ini fokus pada peran Nyai Halimatus Sya’diah sebagai pembimbing haji dan umrah di Kabupaten Sumenep. Pendekatan kualitatif deskriptis digunakan untuk memahami fenomena tersebut. Berdasarkan data-data yang dikumpulkan dengan wawancara dan dokumentasi, disimpulkan bahwa peran Nyai Halimatus Sya’diah sebagai pembimbing haji dan umrah dapat dibagi dalam 4 peran, tour leader (pemimpin rombongan), pembimbing ibadah, fasilitator perjalanan, perantara antara jamaah dan travel.
Keyword : haji dan umrah; peran wanita; islam
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Abdullah, Amir. 2018. “Wawancara Pribadi.” Sumenep.
Agama, Kementerian. 2018. “Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 221 Tahun 2018 Tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Umrah Referensi.” 2018. https://hajikalsel.kemenag.go.id/files/file/Kasi PHU/43d1556884560.pdf.
Ayu, Rina. 2017. “Menteri Lukman Sebut 10 Catatan Evaluasi Ibadah Haji Tahun Ini.” 2017. http://www.tribunnews.com/nasional/2017/09/12/menteri-lukman-sebut-10-catatan-evaluasi-ibadah-haji-tahun-ini.
Basri, Hasan. 2018. “Wawancara Pribadi.” Surabaya.
Dani, Akhmad Anwar. 2018. “Problematika Pengelolaan Penyelenggaraan Umrah Di Kota Surakarta.” Ilmu Dakwah: Academic Journal for Homiletic Studies 12 (1): 23–45. https://doi.org/10.15575/idajhs.v12i1.1903.
Darmadi, Dadi, and Dadi. 2014. “Hak Angket Haji: Pilgrimage and the Cultural Politics of Hajj Organization in Contemporary Indonesia.” Studia Islamika 20 (3): 443–66. https://doi.org/10.15408/sdi.v20i3.512.
Ermagusti, Ermagusti. 2011. “Prinsip Kesetaraan Gender Dalam Islam.” Kafa’ah : Journal of Gender Studies 1 (2).
Handayani, Trisakti, and Sugiarti. 2002. Konsep Dan Teknik Penulisan Gender. Malang: UMM Press.
Ichwan, Moch Nur. 2008. “Governing Hajj: Politics of Islamic Pilgrimage Services in Indonesia Prior to Reformasi Era.” Al-Jami’ah: Journal of Islamic Studies 46 (1): 125. https://doi.org/10.14421/ajis.2008.461.125-151.
Kholilurrahman. 2017. “Hajinya Lansia Ditinjau Dari Perspektif Bimbingan Dan Konseling Islam.” Al-Balagh : Jurnal Dakwah Dan Komunikasi 2 (2): 231–40. http://ejournal.iainsurakarta.ac.id/index.php/al-balagh/article/view/1021/0.
Masitah, Dewi. 2015. “Dinamika Bisnis Travel Umroh Se Kota Pasuruan Di Era Globalisasi.” IQTISHADIA: Jurnal Ekonomi & Perbankan Syariah 2 (2): 242. https://doi.org/10.19105/iqtishadia.v2i2.850.
Rahmaniah, Syarifah Ema. 2015. “Pengarusutamaan Gender Dalam Pengelolaan Haji Di Kota Pontianak.” KARSA: Jurnal Sosial Dan Budaya Keislaman 23 (1): 100. https://doi.org/10.19105/karsa.v23i1.611.
Republika. 2017. “Jamaah Umrah Naik 6 Persen, Indonesia Terbanyak Kedua.” 2017. https://www.republika.co.id/berita/jurnal-haji/berita-jurnal-haji/17/06/26/os4u2x385-jamaah-umrah- naik-6-persen-indonesia-terbanyak-kedua.
Ridha. 2014. “Haji Dan Umrah Di Tengah Pertumbuhan Economic Of Leisure.” Al-Adyan 1 (1): 73–90.
Sari, Indah Fitriana. 2015. “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pembiayaan Haji Dan Umrah Melalui Sistem Marketing Di PT. Arminareka Perdana Yogyakarta.” Economic: Journal of Economic and Islamic Law 5 (1): 93–117. http://ejournal.kopertais4.or.id/tapalkuda/index.php/economic/article/view/952.
Sissah, Sissah, and Fuad Rahman. 2012. “Problematika Ritual Ibadah Haji: Telaah Perilaku Sosial Keagamaan Hujjaj Di Kota Jambi.” Media Akademika 27 (3): 333–57. https://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/mediaakademika/article/view/156.
Sucipto. 2013. “Umrah Sebagai Gaya Hidup, Eksistensi Diri Dan Komoditas Industri: Menyaksikan Perubahan Keagamaan Warga Kota.” Kontekstualita: Jurnal Penelitian Sosial Keagamaan 28 (1): 21–49. http://e-journal.iainjambi.ac.id/index.php/kontekstualita/article/view/177.
Sufyan, Halimi. 2018. “Wawancara Pribadi.” Sumenep.
Suprabu, Her. 2018. “Wawancara Pribadi.” Surakarta.
Sya’diah, Halimatus. 2018. “Wawancara Pribadi.” Sumenep.
Thahir, Hartini. 2016. “Haji Dan Umrah Sebagai Gaya Hidup : Pertumbuhan Bisnis Perjalanan Suci Di Kota Makasar.” Al-Qalam 22 (2): 127–39.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/palastren.v12i1.4369
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 PALASTREN Jurnal Studi Gender
Palastren : Jurnal Studi Gender by Pusat Studi Gender STAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.