PEREMPUAN, RESILIENSI DAN LINGKUNGAN (Studi Pada Ibu Yang Memiliki Anak Retardasi Mental)

Rini Risnawita Suminta

Abstract


Penelitian ini bertujuan untuk memberi gambaran tentang resiliensi ibu yang memiliki anak retardasi mental. Metode penelitian ini adalah kualitatif eksploratif dengan menggunakan tiga orang subjek ibu berusia 30-45 tahun yang memiliki anak retardasi mental. Penentuan subjek menggunakan teknik purposif sampel.  Metode pengumpulan data yang digunakan adalah dengan tehnik wawancara, observasi, catatan lapangan dan dokumen-dokumen pribadi. Penelitian dianalisis dengan menggunakan analisis isi (content analysis). Hasil penelitian menunjukkan bahwa resiliensi ibu yang memiliki anak retardasi mental dilakukan  dengan menerima kondisi anak secara ikhlas, dan mengakui akan kekurangan anak. Ibu yang memiliki anak retardasi mental tetap mensyukuri anak sebagai anugrah dari Tuhan, tetap menyayangi anak tanpa rasa malu, berempati, dan terus berusaha mendidik anak. Selain itu, ibu yang  memiliki anak retardasi mental membuat dirinya  menjadi lebih sabar, pasrah dan selalu menjadi orang yang mau memperbaiki diri.


Keywords


resiliensi dan retardasi mental

Full Text:

PDF

References


AAMR (American Association of Mental Retardation) (2002). Mental Retardation: Definition, Classification and Systems of Supports (10th ed.). Washington, DC: AAMR.

Benny, Nurdin, Chundrayetti (2014). Penerimaan Ibu yang Memiliki Anak Retardasi Mental di SLB YPAC Padang, Jurnal Kesehatan Andalas, 3, 2, 159-162.

Bonanno, G. A. (2004). Loss, trauma, and human resilience. American Psychologist, 59, 1, 20-28.

Connor, K. M. (2006). Assessment of resilience in the after-math of trauma. Journal of Clinical Psychiatry, 67 (Suppl. 2), S46-S49

Connor, K. M. (2006). Assessment of resilience in the aftermath of trauma. Journal of Clinical Psychiatry, 2, 46-49.

Davidson, J. R., Payne,V. M.,Connor, K. M., Foa, E. B., Rothbaum, B. O., Hertzberg, M. A., et al. (2005). Trauma, resilience, and saliostatis: Effects of treatment on posttraumatic stress disorder. International Clinical Psychopharmacology, 20, 43–48.

Delphie, Bandi. (2006). Pembelajaran Anak Tunagrahita. Bandung: Refika Aditama.

Emerson, E. (2004). Poverty and children with intellectual disabilities in the world’s richer countries. Journal of Intellectual & Developmental Disabilities, 29, 4, 319-338.

Everall, R. D., Altrows, K. J., & Paulson, B. L. (2006). Creating a future: A study of resilience in suicidal female adolescents. Journal of Counseling and Development, 84 (4),461-470.

Hawley, D. R., & DeHann, L. (1996). Toward a definition of family resilience: integrating life-span and family perspectives. Family Process, 35, 283-298.

Higgins, J. M. (1994). The management challenge. 2nd ed. New York: Macmillan.

London, M., & Mone, E. M. (1987). Career management and survival in the workplace. San Francisco: Jossey-Bass.

Luthans F, Avey JB, Avolio BJ, Norman S, Combs G. (2006). Psychological capital development: Toward a micro-intervention. Journal of Organizational Behavior, 27, 387–393.

Luthans, F. 2002. The need for and meaning of positive organizational behavior. Journal of Organizational Behavior, 23: 695-706.

Maslim, R., (2001). Diagnosis Gangguan Jiwa Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III. Jakarta: PT. Nuh Jaya

Masten, A. S. (2001). Ordinary magic: Resilience pro-cesses in development. American Psychologist, 56(3), 227–238.

Rachmayanti S. dan Zulkaida, A. (2007). Penerimaan Diri Orangtua Terhadap Anak Autisme Dan Peranannya Dalam Terapi Autisme, Jurnal Psikologi, 1, No 1, 7-17.

Reivich, K., & Shatte, A. (2002). The Resilience Factor:7 Keys To Finding Your Inner Strength And Overcome Life’s Hurdles. New York: Broadway Books

Schaap, I. A. (2007). Resilience: The balance between awareness and fear. Amsterdam: Impact, Dutch Knowledge & Advice Centre for Post Disaster Psychological Care.

Sekar Ayu Wijayani dan Hafsah Budi A (2011). Resiliensi Orang Tua Dalam Membesarkan Anak Retardasi Mental. Jurnal Spirits, 2, 1. 1-14.

Sularyo, T., S. dan Kadim, M. (2000). Retardasi Mental. Sari Pediatri, Vol. 2, No. 3, 170 – 177

Sulistyarini, T dan Saputra, Y. (2015) Dukungan Sosial Keluarga Pada Anak Retardasi Mentalsedang. Jurnal STIKES, 8, No.2, 117-125

Summers, J. A., Poston, D. J., Turnbull, A. P., Marquis, J., Hoffman, L., Mannan, H., & Wang, M. (2005). Conceptualizing and measuring family quality of life. Journal of Intellectual Disability Research, 49, 10, 777-783.

Tugade M M and Fredrickson B L (2004), “Resilient Individuals Use Positive Emotions to Bounce Back from Negative Emotional Experiences”, Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 86, No. 2, pp. 320-333.

Tugade, M. M., & Fredrickson, B. L. (2004). Resilient individuals usepositive emotions to bounce back from negative emotional experiences. Journal of Personality and Social Psychology, 86,320–333.

Walsh, F. (2006). Foundations of a family resilience approach. Guilford Publications. (pp.3-26).

Wright, M. O., Masten, A. S., & Narayan, A. J. (2013). Resilience processes in development: Four waves of research on positive adaptation in the context of adversity. In S. Goldstein & R. B. Brooks (Eds.), Handbook of resilience in children (2nd ed., pp. 15–37). New York, NY: Springer.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/palastren.v10i1.2746

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 PALASTREN Jurnal Studi Gender

Creative Commons License
Palastren : Jurnal Studi Gender by Pusat Studi Gender STAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.