Open Journal Systems
MANUSIA BERKUALITAS MENURUT AL - QUR’AN
Abstract
Al-Qur’an menggambarkan manusia sebagai makhluk pilihan
Tuhan, sebagai khalifah-Nya di muka bumi, serta sebagai makhluk
semi-samawi dan semi duniawi, yang di dalam dirinya ditanamkan
sifat-sifat: mengakui Tuhan, bebas, terpercaya, rasa tanggung jawab
terhadap dirinya maupun alam semesta; serta karunia keunggulan
atas alam semesta, langit dan bumi. Manusia diberi kecenderungan
jiwa ke arah kebaikan maupun kejahatan. Untuk menjadi manusia
yang berkualitas maka seseorang harus memiliki kepribadian yang
utuh (integrated personality), kepribadian yang sehat (healthy
personality), kepribadian yang normal (normal personality) dan
kepribadian yang produktif (productive personality), dan memiliki
etos kerja yang tinggi. Jika etos kerja dimaknai dengan semangat
kerja, maka etos kerja seorang Muslim bersumber dari visinya,
yaitu: meraih hasanah f dunya dan hasanah f al-akhirah. Jika etos
kerja dipahami sebagai etika kerja, maka wujudnya bisa menjadi
sekumpulan karakter, sikap, mentalitas kerja. Oleh karena itu dalam
bekerja, seorang Muslim senantiasa menunjukkan kesungguhan.
Tulisan ini merupakan salah satu upaya memberikan pencerahan
mengenai manusia berkualitas dengan menggunakan sudut
pandang al-Qur’an.
Tuhan, sebagai khalifah-Nya di muka bumi, serta sebagai makhluk
semi-samawi dan semi duniawi, yang di dalam dirinya ditanamkan
sifat-sifat: mengakui Tuhan, bebas, terpercaya, rasa tanggung jawab
terhadap dirinya maupun alam semesta; serta karunia keunggulan
atas alam semesta, langit dan bumi. Manusia diberi kecenderungan
jiwa ke arah kebaikan maupun kejahatan. Untuk menjadi manusia
yang berkualitas maka seseorang harus memiliki kepribadian yang
utuh (integrated personality), kepribadian yang sehat (healthy
personality), kepribadian yang normal (normal personality) dan
kepribadian yang produktif (productive personality), dan memiliki
etos kerja yang tinggi. Jika etos kerja dimaknai dengan semangat
kerja, maka etos kerja seorang Muslim bersumber dari visinya,
yaitu: meraih hasanah f dunya dan hasanah f al-akhirah. Jika etos
kerja dipahami sebagai etika kerja, maka wujudnya bisa menjadi
sekumpulan karakter, sikap, mentalitas kerja. Oleh karena itu dalam
bekerja, seorang Muslim senantiasa menunjukkan kesungguhan.
Tulisan ini merupakan salah satu upaya memberikan pencerahan
mengenai manusia berkualitas dengan menggunakan sudut
pandang al-Qur’an.
DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.929
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 HERMENEUTIK