Open Journal Systems
QUR’ANIC STUDIES DALAM LINTASAN SEJARA ORIENTALISME DAN ISLAMOLOGI BARA
Abstract
Qur’anic studies di dunia Barat telah melewati bentangan sejarah
cukup panjang. Dalam babakan-babakan sejarah itu, Qur’anic
studies dalam frame orientalisme tak terhindarkan dari perangkap
zona akademis yang kompleks. Dikatakan kompleks, sebab ia
lekat dengan motif-motif yang amat variatif. Di antara faktor yang
mempengaruhi perubahan citra Barat mengenai dunia Islam,
yakni bertambahnya informasi faktual mengenai Islam dan kaum
muslim, kontak-kontak langsung yang terus meningkat lantaran
hubungan politik dan perdagangan, apresiasi yang tinggi terhadap
prinsip-prinsip keilmuan dan fisafat yang berakar kuat di dunia
Timur, dan perkembangan gradual kesadaran Barat sendiri. Pada
periode tertentu, Qur’anic studies muncul sebagai proyek apologis
missionaris yang bertujuan melakukan konversi (evangelism).
Namun ia acapkali muncul sebagai proyek material kolonialisme
yang absolut, atau tak jarang semata-mata didorong sekadar
memenuhi rasa ingin tahu (intellectual curiosity). Kompleksitas
tertentu juga dapat ditemui dalam diskontinuitas Qur’anic studies,
di mana secara evolutif ia mengalami transformasi-transformasi
internal akibat varian perangkat metodologi yang digunakan.
Sehingga, sikap selektif diperlukan untuk menyikapi Qur’anic
Studies menurut perspektif para orientalist dan Islamologi Barat.
cukup panjang. Dalam babakan-babakan sejarah itu, Qur’anic
studies dalam frame orientalisme tak terhindarkan dari perangkap
zona akademis yang kompleks. Dikatakan kompleks, sebab ia
lekat dengan motif-motif yang amat variatif. Di antara faktor yang
mempengaruhi perubahan citra Barat mengenai dunia Islam,
yakni bertambahnya informasi faktual mengenai Islam dan kaum
muslim, kontak-kontak langsung yang terus meningkat lantaran
hubungan politik dan perdagangan, apresiasi yang tinggi terhadap
prinsip-prinsip keilmuan dan fisafat yang berakar kuat di dunia
Timur, dan perkembangan gradual kesadaran Barat sendiri. Pada
periode tertentu, Qur’anic studies muncul sebagai proyek apologis
missionaris yang bertujuan melakukan konversi (evangelism).
Namun ia acapkali muncul sebagai proyek material kolonialisme
yang absolut, atau tak jarang semata-mata didorong sekadar
memenuhi rasa ingin tahu (intellectual curiosity). Kompleksitas
tertentu juga dapat ditemui dalam diskontinuitas Qur’anic studies,
di mana secara evolutif ia mengalami transformasi-transformasi
internal akibat varian perangkat metodologi yang digunakan.
Sehingga, sikap selektif diperlukan untuk menyikapi Qur’anic
Studies menurut perspektif para orientalist dan Islamologi Barat.
DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i2.922
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2016 HERMENEUTIK