Open Journal Systems

Teologi islam menuruT al-Qur’an Dan KonseKuensinya TerhaDap Kosmologi moDern

Muhammad Afandi

Abstract

Artikel ini mengulas temuan kosmologi modern denganmenggunakan pendekatan teologis, dengan mengemukakanargumen dari teolog, fiosof dan ilmuwan tentang kosmologimodern. Salah satu argumen dari mereka adalah bahwa alamsemesta telah diciptakan oleh Tuhan (Allah) dengan bukti-buktiyang telah banyak dilihat, dibaca, dan dipelajari dari al-Qur’an. Halyang terpenting dalam penemuan kosmologi modern menyerukanuntuk dipelajari secara teologi juga. Di antara pendapat tentangperan Tuhan sebagai pencipta alam semesta, seperti yangdikemukakan oleh Mulla Sadra, Guidarno dan lainnya. Inti daristatemen mereka yaitu bahwa alam semesta itu dinamis danmemperbaharui dirinya sendiri sesuai dengan sunnatullah. Dalamhal ini ada Zat yang mempunyai kuasa untuk melakukannya,yaitu Tuhan dengan hak prerogatif-Nya. Karenanya, keberadaanTuhan akan terasa dekat dengan kreasi-kreasi yang telah dilakukandi alam semesta sampai alam yang kita rasakan sekarang yangmenunjukan bahwa Tuhan itu ada. Mereka mengatakan bahwateori umum relativitas Einstein adalah benar seperti adanyaruang-waktu. Menurut mereka, ada sebuah permulaan yaitu dengan adanya permulaan materi dan energi. Karenanya, hal inididukung dengan beberapa analisis secara fiika sebagai argumenyang kuat tentang penciptaan alam semesta yang telah diciptakanoleh Tuhan. Berdasarkan bukti-bukti yang dikemukakan diatas,sebagai manusia yang mempunyai agama sudah tentu kita percayabahwa perkembangan baru dalam kosmologi memungkinkan kitauntuk sadar pada kebutuhan untuk memperbaiki diri kita tentangbayangan atau imajinasi tentang Tuhan sebagai pencipta.
Full Text: PDF

DOI: 10.21043/hermeneutik.v7i1.914

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2016 HERMENEUTIK