Open Journal Systems
Persepsi Masyarkat Jepara tentang Makna Asar As-Sujud (Studi Living Qur’an Qs. Al-Fath Ayat 29)
Abstract
Tulisan ini menjelaskan tentang Persepsi Masyarakat Jepara mengenai makna Asar As-Sujud berdasarkan kajian terhadap Surat al-Fath ayat 29. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori Textuality Jorge J. E. Gracia (Teori Interpretasi), di mana Faktor yang terpenting untuk menentukan makna suatu teks adalah konteks. Seringkali kasus yang terjadi dalam teks adalah penggunaan bahasa metaphor (denotasi atau konotasi), sehingga untuk menemukan makna yang sesuai harus ditelusuri historisitasnya. Demikian juga dengan memahami makna asar as-Sujud yang tepat maka perlu megetahui ungkapan bahasa tersebut dari aspek teks itu sendiri dan asbab an-Nuzulnya di sisi yang lain sebagai bagian dari historisitasnya yang dapat memunculkan makna secara kontekstual. Dengan pendekatan teori tersebut, maka dapat dipahami bahwa makna asar as-sujud sebagai makna yang dapat diinterpretasikan secara dinamis sesuai dengan situasi dan kondisi sosio-kultural yang ada di tengah-tengan masyarakat saat itu dan saat kini. Sehingga dapat disimpulkan dari persepsi yang berkembang di dalam masyarakat Jepara bahwa makna asar as-Sujud sesungguhnya memiliki dua persepsi, yaitu: Pertama, persepsi yang dibangun dari paradigma tekstualis. Kedua, Persepsi yang dipahami dari paradigma kontekstual.
Keywords
References
Nasruddin Baidan, Wawasan Baru Ilmu Tafsir, Pustaka Belajar, Yogyakarta, 2005, hal. 371
Al-Bayan, Jurnal “ Study al-Qur’an dan Tafsir”, UIN Sunan Gunung Jati, Bandung, 2016, hal. 116.
Manna Al-Qaththan, Pengantar Studi Ilmu Al-Qur’an, Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, 2006, hal. 434.
Said Agil Husin Al Munawar., Al-Qur’an Membangun Tradisi Kesalehan Hakiki, Ciputat Press, Ciputat, 2003, hal. 81.
Ma’mun Mu’min, Ilmu Tafsir, Stain Kudus, Kudus, 2008, hal. 203
Abdul Mustaqim, Epistimologi Tafsir Kontemporer, Lkis Group, Yogyakarta, 2010, hal. 154
Muhammad Abd al-Baqi, al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazhi al-Qur’an, Dar al-Kutub al-Mishriyyah, Kairo, 1364 H, hal. 15-16
M. Quraish Shihab, Ensiklopedia Al-Qur’an: Kajian Kosa Kata, Lentera Hati, Jakarta, 2007, Cet.1, hal. 106
A. Warson Munawwir, Al-Munawwir Kamus Arab-Indonesia, Pustaka Progressif, Surabaya, 2002, hal. 610.
Mahmud Abdur Rahman Abdul Mun’im Al-Azhar, Mu’jam Mushthalahat wa al-Alfat al-Fiqhiyyah, Dar Fadhilah, Al-Azhar, 1999, Jilid. 2, hal. 247
Menteri Wakaf Kepengurusan agama Kuwait, Mausu’ah al-Fiqhiyyah al-Kuwait Maktab Kuwait, Kuwait, 2004, Jilid. 6, hal. 322.
Ibnu Hajar al-Asqalany, Fath al-Bary Syarh Hadis al-Bukhari Pustaka Azzam, Jakarta, 2009, Jilid 4, hal. 623.
Ahmad Shawi al-Maliky, Hasyiyatul al-Shawi ala Tafsir al-Jalalain, Dar al-Fikr, Kairo, t.th, Jilid IV, hal. 106
Ibnu Katsir, Tafsir al-Qur’an al-Azhim, Terj. M. Abdul Ghafur, dkk, Pustaka Imam Asy-Syafi’i, Jakarta, 2013, Jilid IX, hal. 29
Ahmad Syakir, Mukhtashar Tafsir Ibnu Katsir, Team Darus Sunnah, Jakarta, 2014, hal. 62-63
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an, Lentera Hati, Jakarta, 2002, Vol. XIII, hal. 2017
Ibn al-Atsir, an-Nihayah fi Gharibil Hadits wal Atsar, Dar al-Kutub, Kairo, 1426H/ 2005M, hal. 200
Ibrahim bin Umar bin Hasan ar-Ribat bin Ali bin Abi Bakar asy-Syafi'i Al-Biqa’i, Nazm ad-Durar fi Tanasub al-Ayat wa as-Suwar, Dar al-Kutub, Mesir, 1415H/1995M, hal. 216
DOI: 10.21043/hermeneutik.v12i2.6082
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 HERMENEUTIK
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.