Open Journal Systems
Model Pemikiran Tafsir Al-Kasysyaf Karya Imam Az-Zamakhsyari
Abstract
Al-Qur’an sebagai kitab mu’jizat tentu membutuhkan respons dari para mufasir untuk memaksimalkan fungsinya sebagai rahmat bagi sekalian alam, petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa, dan penuntun jalan ke surga atau keselamatan. Tanpa pemikiran tafsir tentu saja fungsi ini menjadi sulit dipenuhi karena begitu pelik dan tingginya balaghah bahasa yang dipakai dalam al-Qur’an. Hal ini wajar karena al-Qur’an adalah kitab wahyu yang menggunakan bahasa Tuhan, kemudian didekatkan dengan bahasa manusia, yaitu bahasa Arab.Karena begitu tinggi aspek kebahasaan yang dikandung al-Qur’an, dan disertai maksud serta pesan terselubung dari penulis tafsir, pemikiran tafsir dalam perkembangannya telah mengalami dinamika yang demikian tajam. Tidak sedikit antara satu mufasir dengan mufasir lainnya, bukan hanya berbeda pendapat namun terkadang saling menyerang. Salah satu tafsir yang banyak menyerang kalangan sunni adalah Tafsir al-Kasysyaf karya Imam az-Zamakhsyari yang menjadi objek kajian penulis.Kali ini penulis berusaha menyuguhkan model pemikiran tafsir Imam az-Zamakhsyari dalam Tafsir al-Kasysyaf, karena tafsir ini berpengaruh besar dalam belantara pemikiran tafsir di dunia Islam. Pengaruh yang diberikan tafsir ini tidak hanya di kalangan mu’tazilah saja, namun juga berpengaruh di kalangan suni yang selama ini sering menolak teologi mu’tazilah yang dianut Imam az-Zamakhsyari.
Keywords
References
Abdul Hayyie al-Kattani,. “Al-Quran dan Tafsir” dalam Jurnal Kajian Islam Al-Insan Vol. I No. 1 Januari 2005.
Abu Bakar Atjeh, Sejarah Al-Qur’an, Solo: CV. Ramadhani, Solo, Cet. 6, 1989.
Abu Hasan al-Asy’ari, Ajaran-ajaran Asy’ari, Terj., Afif Muhammad, (Bandung: Pustaka, 1986).
Abdul Hay Al-Farmawiy, Al-Bidayah fi Al-Tafsir Al-Maudhu'iy, Kairo: Al-Hadharah AlArabiyah, Cetakan 2, 1977.
Al-'Allamah 'Abdurrahman ibn Muhammad ibn Khaldun, Muqaddimah Ibn Khaldun, (Ed.), Muhammad al-Iskandarani, Beirut: Dar al-Kutub al-'Arabi, 2004.
Al-Syahrastani, al-Milal wa l-Nihal, vol. I, Beirut: Dar al-Fikri, t.t..
Ahmad Hidayat, Kembali Kepada Al-Qur’an Sebagai Metodologi, dalam Mimbar Studi, Bandung: IAIN SGD Bandung, CV. Cibadak, No. 49 – 50/XIV/1993.
Ali Hasan al-Aridl, Tarikh Ilm’al Tafsir wa Manahij al Mufassirin, terj. Ahmad Karom, Jakarta: Rajawali Pers, 1992.
Az-Zamakhsyari, Al-Kasysyaf’an Haqaiqi at Tanzil wa ‘Uyuni al-Aqawil, Jilid I, Kairo: Cet. 1, 1977.
Jalaluddin as-Suyuthy,. Al-Itqân fî ‘Ulûm al-Qurân. Beirut: Dar al-Fiqr, 1992.
Muhammad Husain Al-Zahabiy, Al-Tafsir wa Al-Mufassirun, jilid I, Kairo: Dar Al-Kutub Al-Haditsah, 1961.
M. Quraish Shihab, Rasionalitas al-Qur’ân: Studi Kritis atas Tafsir al-Manâr, Jakarta: Lentera Hati, cet. 1, 2006.
Manî’ Abdul Halim Mahmud, Manâhij al-Mufassirîn, (Kairo: Maktabah al-Iman, cet. 2, 2003).
Ma’mun Mu’min, Studi Komparasi Pemikiran Tafsir al-Kasysyaf Karya Imam az-Zamakhsyari dengan Tafsir Mafatih al-Ghaib Karya Imam Farukhruddin al-Razi dalam Masalah al-Qur’an, Bandung: Skripsi Jurusan Tafsir Hadis Fakultas Ushsuluddin IAIN Sunan Gunung Djati Bandung, 1994.
Muhammad Husein al-Dzahabi, at-Tafsîr wa al-Mufassirûn, Kairo: Avand Danesh LTD, cet. 1, jilid II, 2005.
Muhammad Abdul Azhim az-Zarqany, Manâhilul ‘Irfân fî ‘Ulûm Al-Qurân. Jilid II. Beirut: Dâr al-Kitâb al-’Araby, 1995.
Sirajuddin Abbas, I’tiqad Ahlu Sunnah wa al Jama’ah, Jakarta: Pustaka Tarbiyah, Cetakan 14, 1988.
Umar Hasyim, Hal Anta min Ahli Sunnah wa al Jama’ah, Surabaya: PT. Bina Ilmu Surabaya, 1978.
DOI: 10.21043/hermeneutik.v11i2.5528
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2019 HERMENEUTIK
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.