Open Journal Systems

MENGENAL TAFSIR TAHLILI IJTIHADI CORAK ADABI IJTIMA’I

Kusroni Kusroni

Abstract

Tulisan ini mengulas secara mendalam mengenai salah satu corak dalam khazanah penafsiran al-Qur’an, yakni corak adabi ijtima’i. Sebagai salah satu model pendekatan baru dalam mengurai kandungan makna al-Qur’an, corak ini menjadi menarik untuk dikaji dan dibumikan. Tulisan ini juga mengulas mengenai salah satu metode dalam tasfir al-Qur’an, yakni tahlili atau analisis. Metode tahlili yang didiskusikan dalam tulisan ini adalah tahlili yang dominasi penafsirannya bersumber dari nalar-akal atau lebih dikenal dengan ra’yu. Jadi, tulisan ini akan mendiskusikan dan mengenalkan metode tafsir tahlili yang bersumber dari ijtihadi dengan corak adabi ijtima’i. Tokoh-tokoh mufasir adabi ijtima’i seperti Muhammad Abduh, Rasyid Rida (mewakili mufasir timur tengah), dan Hamka (mewakili ulama Indonesia) sekaligus karya-karya tafsir mereka juga diulas dalam tulisan ini sebagai bahan diskusi. Corak adabi ijtima’i merupakan salah satu pendekatan baru yang memfokuskan kajian pada penggalian nilai-nilai humanis dan nilai-nilai sosial dalam kehidupan kemasyarakatan, sehingga tujuan utama al-Qur’an diturunkan yaitu sebagai hudan linnas menjadi lebih terealisasikan dan dirasakan oleh khalayak.

Keywords


metode tahlili, tafsir bi al-ra’yi, corak tafsir, corak adabi ijtima’i

References


al-Maragi, Ahmad Mustofa. (1946). Tafsir al-Maragi, Mesir: Maktabah wa Matba’ah Mustafa al-Babi al-Halabi.

al-Namr, Abdul Mun’im. (1985). ‘Ilm al-Tafsir Kayfa Nasha'a wa T{at{awwara, Kairo: Dar al-Kutub al-Misri.

Anshori LAL. (2010).Tafsir bi al-Ra’yi, Menafsirkan al-Qur’an Dengan Ijtihad, Jakarta: Gaung Persada Press.

Baidan, Nashruddin.( 2003). Perkembangan Tafsir Al- Qur'an di Indonesia, Cet. I. Solo: Penerbit PT. Tiga Serangkai.

Hamka. (2005). Tafsir Al-Azhar. Juz. I, II, VIII, XXVI, Jakarta: Penerbit Pustaka Panjimas.

Ibrahim, Sayyid Qutb. (t.th.). Fi Zilal al-Qur'an, Kairo: Dar al-Shuruq.

‘Ali Azayi, Muhammad. (1994). al-Mufassirun Hayatuhum wa Manhajuhum, Teheran: Wizarah al-Thaqafah wa al-Irshad al-Islami.

Muhammad Husein al-Dhahabi. (2004). al-Tafsir wa al-Mufassirun, Maktabah Mus’ab bin Umar al-Islami.

Nashruddin Baidan. (t.th.). Metodologi Penafsiran Al-Quran, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Rid{a, Muhammad Rashid. (1990). Tafsir al-Manar, Mesir: al-Hai’ah al-Misriyah.

Rosihon Anwar . (2009). Pengantar Ulumul Qur’an, Bandung: CV Pustaka Setia.

Salih, Subh}i. (2011). Membahas Ilmu-Ilmu al-Qur’an,Terjemah Tim Pustaka Firdaus, Jakarta: Pustaka Firdaus.

Shihab, M. Quraish. (1412 H /1992 M). Membumikan Al-Quran: Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat Cet. I. Bandung: Penerbit Mizan.

________________."Kata Pengantar" dalam Yunan Yusuf. (1424 H / 2003 H). Corak Pemikiran Kalam Tafsir Al-Azhar: Sebuah Telaah atas Pemikiran Hamka dalam Teologi Islam. Cet. II. Jakarta: Penerbit Penamadani.

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka.


Full Text: PDF

DOI: 10.21043/hermeneutik.v10i1.3905

How To Cite This :

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2018 HERMENEUTIK

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.