Open Journal Systems
Studi Komparasi Metodologi Penafsiran Amina Wadud dan Zaitunah Subhan dalam Masalah Perempuan
Abstract
Perempuan dipandang sebagai makhluk yang inferior dibandingkan laki-laki. Posisinya sering terpinggirkan dalam segala aspek kehidupan manusia. Bahkan agama menjadi salah satu dasar untuk menempatkan perempuan di bawah laki-laki. Hal ini terlihat dalam beberapa tafsir klasik yang pengarangnya adalah laki-laki. Amina Wadud dan Zaitunah Subhan adalah dua tokoh perempuan yang merasa ketidakadilan terhadap perempuan di sekitarnya harus dihilangkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji perbandingan metodologi tafsir Zaitunah Subhan dan Tafsir Amina Wadud dalam mengkaji masalah “Perempuan”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif-analisis. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Secara umum metodologi Tafsir Zaitunah Subhan dan Tafsir Amina Wadud menggunakan metode maudhu'i, karena sama-sama fokus membahas tema-tema tertentu. Namun dalam proses analisisnya, Tafsir Zaitunah Subhan menggunakan metode tafsir maudhu'i dengan mengacu pada tiga kitab utama dari tiga generasi, yaitu Tafsir Al-Qur'an karya Ibnu Katsir, Tafsir Al-Azhar karya Hamka dan Al-Qur'an dan terjemahannya. Sedangkan Tafsir Amina Wadud menggunakan model interpretasi hermeneutik.
Keywords
References
Al-Khalidi, S. A. F. (2008). Ta’rif ad-Darisin bi Manahij al-Mufassirin. Dar al-Qur’an.
Arimah, S. (2019). Konsepsi Kepemimpinan Perempuan Berbasis Gender Menurut Musdah Mulia dan Zaitunah Subhan. In Repository.Uinjkt.Ac.Id. Repositori.Uinjkt.Ac.Id (2019)
Barlas, A. (2004). In Modern Muslim Intellectuals and The Qur’an. Oxford University Press.
Dewi, E. (2013). Pemikiran Amina Wadud Tentang Rekonstruksi Penafsiran Berbasis Metode Hermeneutika. Jurnal Substantia, 15.
Fakih, M. (1996). Analisis Gender dan Transformasi Sosial. Pustaka Pelajar.
Federspiel, H. M. (1996). Kajian Al-Qur’an di Indonesia. Mizan.
Gusmian, I. (2013). Khazanah Tafsir Indonesia dari Hermeneutika hingga Ideologi. LKis.
Halimatussa’diyah. (2004). Tafsir Kebencian (Studi Bias dalam Tafsir Al-Qur’an) Zaitunah Subhan.
Halimatussa’diyah, H. (2015). TAFSIR KEBENCIAN Studi Bias Gender dalam Tafsir Al-Qurān Karya Zaitunah Subhan. Jurnal Ilmu Agama UIN Raden Fatah, 16(1).
Hidayat, K. (1999). Penganntar dalam Tafsir Kebencian: Studi Bias Gender dalam Tafsir Qur’an. In Tafsir Kebencian. Lkis.
Ichwan, M. N. (2004). Tafsir ’Ilmiy Memahami Al-Qur’an Melalui Pendekatan Sains Modern. Menara Kudus.
Ilyas, Y. (1997). Feminisme dalam Kajian Tafsir Al-Qur’an Klasik dan Kontemporer. Pustaka Pelajar.
Junaedi, D. dan M. dan S. (2019). Metodologi Tafsir Amina Wadud dalam Menafsirkan Al-Qur’an. Jurnal Ta’dib: Jurnal Pendidikan Islam, 8.
Kadarusman. (2005). Agama, Relasi Gender dan Feminisme. Wacana.
Khotibi, D. (2020). Penafsiran Zaitunah Subhan dan Aminah Wadud Tentang Kebebasan Perempuan. Jurnal Mushaf: Tafsir Berwawasan Keindonesian, 1. https://doi.org/10.33650/mushaf.v1i1.1345
Mintarsih, M. (n.d.). Metodologi Tafsir Amina Wadud terhadap Ayat-ayat Gender. Pasca UIN SGD Bandung.
Mulia, M. (n.d.). Muslimah Reformis. Mizan.
Mutrofin, M. (2015). Kesetaraan Gender dalam Pandangan Amina Wadud dan Riffat Hassan. Teosofi: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 3(1). https://doi.org/10.15642/teosofi.2013.3.1.234-266
Nasution, K., & Mohd Saad, M. F. (2020). Analysis of Feminist Principels in The Da’wah Agenda of Gender Equality. International Journal of Media and Communication Research, 1(2). https://doi.org/10.25299/ijmcr.v1i2.5269
Nazhifah, Dinni dan Karimah, F. I. (2021). Hakikat Tafsir Maudhu’i dalam Al-Qur’an. Jurnal Iman Dan Spiritualitas, 1.
Nuriyah, U. (2018). Sekilas “Tafsir Kebencian” Karya Zaitunah Subhan.
Rahman, F. (1985). Islam dan Modernitas: Tantangan Transformasi Intelektual. Pustaka.
Rahman, F. I. A. (1996). Buhuts fi ’Ushul al-Tafsir Wamanahijuhu. Maktabah al-Taubah.
Saidah, N. (2013). Bidadari dalam Kontruksi Tafsir Al-Qur’an: Analisis Gender atas Pemikiran Amina Wadud Muhsin dalam Penafsiran Al-Qur’an. Palastren, 6.
Sihab, M. Q. (1996). Wawasan Al-Qur’an: Tafsir Maudhu’i atas Pelbagai Persoalan Umat (Mizan (ed.)).
Sudarto. (1996). Metodologi Penelitian Filsafat. Raja Grafindo Persada.
Syahrur, M. (2004). Metodologi Fikh Islam Kontemporer. Elsaq Press.
Syirbasyi, A. (1999). Studi Tentang Sejarah Perkembangan Tafsir Al-Qur’an al-Karim. Kalam Mulia.
Umar, N. (2000). Argumen Kesetaraan Gender. Paramadina.
Wadud, A. (1999). Qur’an and Woman: Re-reading The Secred Text From a Woman’s Perspective. Oxford University Press.
Zuhdi, M. N. (2012). Hermeneutika Al-Qur’an: Tipologi Tafsir sebagai Solusi dalam Memecahkan Isu-isu Budaya Lokal Keindonesiaan. Jurnal Esensia, 13.
Zulaiha, E. (2016). TAFSIR FEMINIS: SEJARAH, PARADIGMA DAN STANDAR VALIDITAS TAFSIR FEMINIS. Al-Bayan: Jurnal Studi Ilmu Al- Qur’an Dan Tafsir, 1(1). https://doi.org/10.15575/al-bayan.v1i1.1671
Zulaiha, E. (2017). Tafsir Kontemporer: Metodologi, Paradigma dan Standar Validitasnya. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama Dan Sosial Budaya, 2(1). https://doi.org/10.15575/jw.v2i1.780
Zulyadin. (2018). Metodologi Tafsir Kontemporer (Studi Komparasi atas Pemikiran Fazlur Rahman dan Muhammad Syahrur). El-Umdah, 1. 10.20414/el-umdah.v1i2.552
DOI: 10.21043/hermeneutik.v16i1.13088
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2022 Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.