Open Journal Systems
Pardigma Tafsir Amali : dari Teosentris ke Antroposentris
Abstract
Abtrak
Penelitian ini berusaha menyuguhkan paradigma baru dalam khazanah tafsir yaitu tafsir amali (terapan). Tafsir ini merupakan salah satu varian dari tafsir kontemporer di mana validitas dan caorak tafsirnya adalah empiris di lapangan. Metode penelitan yang digunakan adalah studi pustaka yaitu menghimpun berbagai jenis literatur yang terkait dengan tafsir amali kemudian dianalisis dan diformulasikan. Tafsir amali adalah turunan dari gagasan Islam terapan karya Muslim A. kadir, Guru Besar filsafat Islam IAIN Kudus. Paradigma amali berusaha menggeser nilai-nilai teosentris dalam al-Qur’an menuju wilayah antroposentris. Tafsir amali adalah paradigma yang menggali nilai-nilai kandungan al-Qur’an yang didialogkan dengan wilayah empiris. Hasil dialog tadi menghasilkan rumusan yang disebut dengan code of conduct dalam berperilaku. Rumusan code of conduct ini-lah produk dari tafsir amali. Adapun contoh dari tafsir amali adalah kajian pada ayat-ayat al-Qur’an yang terkait dengan lingkungan yaitu dengan menelusuri kata kunci manusia, rusak dan ihsan dalam al-Qur’an dengan bantuan mu’jam adapun hasilnya adalah sebagai berikut: Manusia haram melaksanakan kerusakan ekologis (al-Araf/7: 56/ al-Rum/30: 41) dan standar perilakunya (code of conduct) adalah tidak melaksanakan berbagai macam kegiatan pencemaran lingkungan. Manusia diberikan mandat sebagai pemelihara ekosistem bumi (Hud/11: 61) adapun standar perilakunya (code of conduct) adalah menjaga keberlanjutan flora dan fauna dari kepunahan. Manusia diperintahkan berbuat baik ihsan pada lingkungan (Q.S. an-Nahl/16:90) adapun standar perilakunya (code of conduct) adalah memanfaatkan alam namun juga menjaganya dengan menanam (konservasi) sehingga terjaga keberlanjutannya.
Kata Kunci : antroposentris, code of conduct, tafsir amali, teosentris,
Abstract
This study aims to present a new paradigm in the world of interpretation that is amali (applied) interpretation. This interpretation is one of the variants of contemporary interpretations where the validity and style of interpretation is empiric in the field. The research method used is literature study, which is collecting various types of literature related to amali interpretations then analyzed and formulated. Amali interpretation is a derivative of the idea of applied (amali)Islam by Muslim A. Kadir, Professor of Islamic philosophy at IAIN Kudus. amali paradigm tries to shift the theocentric values in the Qur'an to the anthropocentric space. Amali interpretation is a paradigm that explores the values of Qur'an in dialogue with the empirical zone. The results of the dialogue resulted in a formulation called the code of conduct in behaving. The formulation of code of conduct is the product of amali interpretation. An example of application an amali interpretation is a study of Qur’anic verses related to the environment by tracing the keywords human, damaged and ihsan in the Qur'an with the help of mu'jam and the results are as follows: Humans are forbidden to carry out ecological damage (al-Araf/7: 56/ al-Rum/30: 41) and the standard of behavior (code of conduct) is not to carry out various kinds of environmental pollution activities. Humans are given a mandate as custodians of the earth's ecosystem (Hud/11:61) while the standard of behavior (code of conduct) is to maintain the sustainability of flora and fauna from extinction. Humans are ordered to do good deed ihsan to the environment (Q.S. an-Nahl/16:90) while the standard of behavior (code of conduct) is to use nature but also to protect it by planting (conservation) so that its sustainability is maintained.
Keywords: anthropocentric, code of conduct, amali interpretation, theocentric,
Keywords
References
Abdullah, A. (2012). Islamic Studies di Perguruan Tinggi, Pendekatan Integratif-Interkonektif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
al-Baqi, M. F. ‘Abdul. (1994). Al-Mujam al Mufaharas li alfaz al-Qur’an al-Karim. Beirut: Darul Fikri.
al-Maraghi, A. bin M. (1946). Tafsir al-Maraghi (Vol. 1–14). Mesir: Syirkah Maktabah.
al-Quraisyi>, A. F. I. bin umar bin katsi>r. (1999). Tafsi>r al-Qur’a>n al-A’d}i>m. Makah: da>ru tayibah li nasri wa ta’uzi>’.
al-Qurtubi, A. A. M. bin A. bin abi> B. S. (t.t.). Al-Ja>mi’ul ahka>m al-Qur’a>n, al-Tafsi>r al-Qurtubi>. Kairo: Da>rul kutub al mis}riyah.
al-Syaukani, M. bin A. bin M. bin A. (1993). Fathul Qodir (Vol. 1–2). Bairut: Darul Kalam al-Tayib.
Arkoun, M. (1997). Berbagai Pembacaan Qur’an (Machasin, Penerj.). Jakarta: INIS.
Azizy, Q. (2003). Pengembangan Ilmu-Ilmu Keislaman. Jakarta: Direktorat Perguruan Tinggi Agama Islam Depag RI.
Basri, C. H. (2010). Mengerti Qur’an: Pencarian hingga masa senja, 70 tahun Prof.Dr.H.A.Chozin Nasuha. Bandung: Pusat penjamin Mutu dan Pascasarjana UIN Sunan Gunung Djati.
Cresswell, J. W. (2014). Research Design, Qualitative, Quantitative and Mixed Method Approaches (A. Fawaid, Penerj.). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Data KLHK Menunjukkan Pencemaran Udara Tahunan Jakarta Dua Kali Lebih Buruk dari Baku Mutu Udara yang Ditetapkan Pemerintah—Greenpeace Indonesia. (t.t.). Diambil 4 Desember 2021, dari https://www.greenpeace.org/indonesia/publikasi/2263/data-klhk-menunjukkan-pencemaran-udara-tahunan-jakarta-dua-kali-lebih-buruk-dari-baku-mutu-udara-yang-ditetapkan-pemerintah/
Fadal, K. (2014). Tafsīr al-Qur’an Transformatif: Perspektif Hermeneutika Kritis Hassan Hanafi. Jurnal Penelitian, 11(2).
Fananai, A. F. (2004). Islam Madzhab Kritis, Menggagas Keberagamaan Liberatif. Jakarta: Kompas.
Fanani, M. (2007). Pudarnya Pesona Ilmu Agama. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Goldziher, I. (2006). Mazhab Tafsīr dari klasik hingga modern (M. A. Salamullah, Penerj.). Yogyakarta: eLSAQ Pres.
Hanafi, H. (1996). Method of Thematic Interpretation of the Qur’an. Dalam S. Wild (Ed.), The Qur’an as Text. Laiden and New York: EJ. Brill.
Hidayat, K. (1996). Memahami Bahasa Agama, Sebuah Kajian Hermeneutik. Jakarta: Paramadina.
Indonesia’s Citarum: The World’s Most Polluted River – The Diplomat. (t.t.). Diambil 4 Desember 2021, dari https://thediplomat.com/2018/04/indonesias-citarum-the-worlds-most-polluted-river/
Kadir, M. A. (2003). Ilmu Islam Terapan (Menggagas Paradigma Amali Dalam Agama Islam). Yogyakarta: Pusataka Pelajar.
Kha>n, A. al-T. M. S. i>q. (1992). Fathul Baya>n fi> Maq a>sid al-Qur’ a>n (A. bin Ibrahim, Ed.). Bairut: Maktabah ‘Asriyah.
Mustaqim, A. (2008). Pergeseran Epistemologi Tafsir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Nalar Arab dan Kemunduran Islam | IslamLib. (t.t.). Diambil 3 November 2021, dari https://islamlib.com/mazhab/nalar-arab-dan-kemunduran-islam/
Rahman, F. (1982). Islam and Modernity, Transformation of an Intellectual tradition. Chicago: The Nuiversity OF Chicago Press.
Saeed, A. (2005). Interpreting the Qur’an Towards Contemporary Approach. London and New York: Routledge Taylor&Francis Group.
Saeed, A. (2006). Interpreting the Qur’an towards a contemporary approach. USA and Canada: Routledge.
Saeed, A. (2008a). Some reflections on the Contextualist approach to ethico-legal texts of the Quran. Bulletin of the School of Oriental and African Studies, 71(2), 221–237. doi: 10.1017/S0041977X08000517
Saeed, A. (2008b). The Qur’an an Introduction. New York: Routledge.
Sahil, A. (1995). Indeks al-Qur’an. Bandung: Mizan.
Sahrur, M. (2004). Prinsip dan dasar Hermenutika Al-Qur’an Kontemporer , al-Kitab wa Al-Qur’an: Qiroah Muashiroh (S. Syamsuddin, Penerj.). Yogyakarta: eLSAQ Press.
Sedih, Indonesia Termasuk 10 Negara Paling Tercemar di Dunia. (t.t.). Diambil 4 Desember 2021, dari https://www.idntimes.com/travel/destination/putriana-cahya/10-kota-tercemar-1/10
Shihab, M. Quraish. (2009). Tafsir Al-Misbah: Pesan,kesan dan keserasian al-Qur’an (Vol. 1–15). Jakarta: Lentera Hati.
Shihab, Muhammad Quraish. (2013). Kaidah Tafsir. Syarat, Ketentuan, dan Aturan yang Patut Anda Ketehaui Dalam Memahami ayat-ayat al-Qur’an. Tanggerang: Lentera Hati.
Sibawaihi. (2007). Hermeneutika Al-Qur’an Fazlur. Bandung: Jalasutra.
Syukur, A. (2003). Teologi Islam Terapan. Dalam Teologi Islam Terapan (Upaya Antisipasif Terhadap Hedonisme Kehidupan Modern). Surakarta: Tiga Serangkai.
Zayid, N. H. A. (t.t.). Tekstualitas al-Qur’an, Kritik terhadap Ulum al-Qur’an. Yogyakarta: LKIS.
Zulaiha, E. (t.t.). Tafsir Kontemporer: Metodologi, Paradigma, dan Standar Validitasnya. Wawasan: Jurnal Ilmiah Agama dan Sosial Budaya, 2(Juni 2017), 81–94. doi: 10.15575/jw.v2i1.780
DOI: 10.21043/hermeneutik.v15i2.12891
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.