Open Journal Systems
Eksplikasi Konsep Milku al-Yamīn dalam Kajian Tafsir Tematik Era Modern
Abstract
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mendeskripsikan konsep milku al-yamīn dalam al-Qur’ān, apakah maknanya sebuah alternatif penyaluran seksual ataukah ini berupa gambaran tradisi yang terjadi di kalangan masyarakat Arab sebelum Islam. Penelitian yang dilakukan Muḥammad Syaḥrūr menunjukkan keabsahaan hubungan seks di luar nikah dengan memahami makna milku al-yamīn di era kontemporer ini adalah kontrak yang dilakukan antara laki dan perempuan untuk melakukan hubungan seksual. Dengan hasil penelitiannya tersebut memunculkan pro kontra dan problematik di tengah masyarakat Indonesia. Sehubungan dengan menjembatani serta mendalami makna milku al-yamīn dalam kajian tafsir tematik. Sebagai kesimpulannya makna milku al-yamīn itu adalah budak perempuan yang didapat lewat peperangan, tidak termasuk maknanya cara-cara selainnya. Sedangkan kebolehan untuk bergaul dengan mereka itu bukan untuk pelampiasan hasrat seksual, akan tetapi secara historis sebagai upaya untuk mengangkat derajat budak setara dengan merdeka. Konsep ini dapat dinilai sebagai jalan lain untuk menangkal diskriminasi terhadap tuduhan berbuat zina.
Abstract
The research purposed to find out the concept of milku al-yamīn in the Koran, whether it means an alternative sexual channeling or is it a description of the tradition that occurred in the Arab society before Islam. Research conducted by Muḥammad Syaḥrūr as the validity of non-marital sexual relations shows that understanding the meaning of milku al-yamīn in this contemporary era is a contract between a man and a woman to have sexual intercourse. With the results of his research, it raises the pros and cons and problems in Indonesian society. In connection with bridging and deepening the meaning of milku al-yamīn in the Koran through a thematic interpretation approach. In conclusion, the meaning of milku al-yamīn is that of a slave girl who is obtained through war, excluding its meaning from other ways. While the ability to associate with them is not for an outlet of sexual desire, but historically as an attempt to elevate the status of slaves to the equivalent of freedom. This concept can be considered as an alternative to fight discrimination against people accused of adultery.
Keywords
References
Abdul Aziz. (2019). Konsep Milk Al-Yamīn Muḥammad Syaḥrūr Sebagai Keabsahan Hubungan Seksual Non Marital (UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Retrieved from https://www.uin-suka.ac.id/id/berita/detail/413/jumpa-press-menyikapi-berita-media-masa-tentang-disertasi-konsep
Al-Bāqī, M. F. ’Abd. (n.d.). Mu’jam Al-Mufahras Li Alfāẓi Al-Qur’ān Al-Karīm. Qāhirah: Dār al-Ḥadīth.
Al-Farmawi, A. H. (1977). al-Bidayah fi Tafsir al-Maudhu`i. Mesir: al-Hadharah al-Arabiyah.
Al-Maraghi, A. bin M. (1946). Tafsir al-Maraghi (Vol. 18). Mesir: Syirkah Maktabah Mathba’ah al-Baby al-Halaby wa Auladuh.
Al-Qurthuby, A. A. M. bin A. bin A. B. bin F. al-A. al-Z. S. (1964). al-Jami’ li Ahkam al-Qur’an, (Vol. 12). Kairo: Dar al-Kitab al-Mishriyah.
Al-Sya’rawi, M. M. (1997). Tafsir al-Sya’rawi. Syiria: Muthabi’ Akhbar al-Yaum.
Al-Zarqani, M. A. ‘Azhim. (n.d.). Manahil al-`Irfan fi `Ulum al-Qur’an (Vol. 2). Beirut: Mathba`ah `Isa al-Baby al-Halaby wa Syirkah.
Al-Zuhaili, W. M. (n.d.). al-Tafsir al-Munir fi ‘Aqidah wa al-Syari’ah (Vol. 5). Damaskus: Dar al-Fikr al-Ma’ashir.
Arsal, A., Busyro, B., & Imran, M. (2020). Kepemimpinan Perempuan: Penerapan Metode Tafsir Hermeneutika Feminisme Amina Wadud. AL QUDS : Jurnal Studi Alquran Dan Hadis, 4(2), 481. https://doi.org/10.29240/alquds.v4i2.1976
Asriaty, A. (2014). Menyoal Pemikiran Hukum Islam Muhammad Shahrur. Istinbath, 13(2), 215–239.
Baktiari, B., Norton, A. R., al-Banna, G., Shahrur, M., El-Sherif, A. N., Kadivar, M., & Boujnourdi, M. (2005). Voices within Islam: Four Perspectives on Tolerance and Diversity. Current History, 104(678), 37–45. Retrieved from http://www.jstor.org/stable/45319715
Clark, P. (1996). The Shahrur phenomenon: A liberal Islamic voice from Syria. Islam and Christian–Muslim Relations, 7(3), 337–341. https://doi.org/10.1080/09596419608721095
Eickelman, D. F. (2001). Muhammad Shahrur and the Printed Word. ISIM Newsletter, 7(1).
Fageh, A. (2020). SEX TANPA NIKAH: Dilema Hukum Positif dan Moralitas Bangsa. Akademika, 13(02), 272–287. https://doi.org/10.30736/adk.v13i02.127
Hadi, M. N. (2019). Muhammad Syahrur Dan Konsep Milkul Yamin : Kritik Penafsiran Perspektif Ushul Fiqh. YUDISIA : Jurnal Pemikiran Hukum Dan Hukum Islam, 10(1). https://doi.org/10.21043/yudisia.v10i1.5057
Hasballah, K. (2020). The Milk Al-Yamin Concept as a Validity of Sexual Relationship in a Modern Context: an Analysis of Muhammad Syahrur’s Thoughts. Samarah: Jurnal Hukum Keluarga Dan Hukum Islam, 4(2), 337. https://doi.org/10.22373/sjhk.v4i2.7068
Imran, M., & Ismail, I. (2019). ‘Āʼisha Bint al-Shāṭi’s Thoughts on Tarāduf and Their Implications for the Istinbāṭ of Law. Al-Risalah, 19(2), 125. https://doi.org/10.30631/al-risalah.v19i2.459
Khallaf, A. W. (1973). Ilmu Ushul Fiqh. Jakarta: Dar al-Manar.
Latif, M. (2020). Muhammad Shahrur As a Contemporary Muslim Intellectual: a Preliminary Exploration. Jurnal Diskursus Islam, 8(1). https://doi.org/10.24252/jdi.v8i1.13371
Lestari, A. P. (2019). Mengkaji Ulang Konsep Hubungan Seks Nonmarital dalam Disertasi Abdul Aziz. Https://Www.Ayosurabaya.Com/. Retrieved from https://www.ayosurabaya.com/read/2019/09/11/340/mengkaji-ulang-konsep-hubungan-seks-nonmarital-dalam-disertasi-abdul-aziz
Mustaqim, A. (2019a). Memahami Konsep Milk al-Yamin Ala Syahrur dan Beberapa Kelemahannya. Retrieved from https://islami.co/ website: https://islami.co/memahami-konsep-milk-al-yamin-ala-syahrur-dan-beberapa-kelemahannya/
Mustaqim, A. (2019b). Seputar Kontroversi Disertasi Penafsiran Muhammad Syahrur tentang Milku al-Yamin. Retrieved from https://alif.id website: https://alif.id/read/amm/seputar-kontroversi-disertasi-penafsiran-muhammad-syahrur-tentang-milk-al-yamin-b222691p/
Sauri, S. (2019). KONSEP AL-MILK AL-YAMIN : SEBUAH KAJIAN HADIS TENTANG KEDUDUKAN MILK AL-YAMIN DALAM ISLAM. Conference on Islamic Studies (CoIS), 109–120.
Shihab, M. Quraish. (1997). Mukjizat al-Quran: Ditinjau dari Aspek Kebahasaan, Isyarat Ilmiah dan Pemberitaan Ghaib. Bandung: Mizan Pustaka.
Shihab, Muhammad Quraish. (2002). Tafsir Al-Misbah; Pesan, Kesan dan Keserasian al-Qur’an (Vol. 9). Jakarta: Lentera Hati.
Sulthoni, A. (2019). HERMENEUTICS AL-QURAN PERSPECTIVE AD-DAKHIL FI AT TAFSIR. AL KARIMA : JURNAL STUDI ILMU AL QURAN DAN TAFSIR, 3(2).
Szwarc, A. (2017). CHANGES OF MARITAL STATUS IN MODERN EUROPE − THEIR DIRECTIONS AND DETERMINANTS. Rozprawy Społeczne, 11(3), 14–21. https://doi.org/10.29316/rs.2017.23
Tamu, Y. (2015). Poligami dalam Teori Hermeneutika Muhammad Shahrûr. Mutawatir, 1(1), 71. https://doi.org/10.15642/mutawatir.2011.1.1.71-95
Ulinnuha, M., & Arifah, N. H. (2020). Perkembangan Makna Milk al-Yamīn (Kajian Tafsir at-Thabarī, al-Qurthubī, fī Ẓilāl Al-Qur’ān dan al-Munīr). AL-FANAR: JURNAL ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR, 3(2), 167–192. https://doi.org/10.33511/alfanar.v3n2.167-192
ZR, A. (2019). Disertasi Milkul Yamin, Rektor Ibnu Chaldun: Ini Sesat dan Menyesatkan. Https://Indonesiainside.Id/. Retrieved from https://indonesiainside.id/news/hukum/2019/09/03/disertasi-milkul-yamin-rektor-ibnu-chaldun-ini-sesat-dan-menyesatkan
DOI: 10.21043/hermeneutik.v15i2.12039
How To Cite This :
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2021 Hermeneutik : Jurnal Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.