Pengembangan Bahan Ajar SRETS (Science, Religious, Environment, Technology, And Society) Dalam Pembelajaran Biologi
Abstract
Latar belakang penelitian ini karena belum adanya bahan ajar Biologi kelas XI MA/SMA dengan pendekatan SRETS (Science, Religious, Environment, Technology and Society) pada materi sistem imun di sekolah MA Sunniyyah Selo Grobogan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk menganalisis kelayakan Bahan Ajar Biologi berpendekatan SRETS (Science, Religious, Environment, Technology and Society) pada materi sistem imun Kelas XI Semester Genap di MA Sunniyyah Selo Grobogan. Penelitian pengembangan ini menggunakan prosedur yang dikemukakan oleh Thiagarajan (4-D). Model ini terdiri dari 4 tahap pengembangan, yaitu Define, Design, Develop dan Disseminate. Setelah tahap Develop dilakukan pengujian kelayakan oleh ahli materi, ahli media serta guru biologi, sedangkan pengukuran aspek kognitif dilakukan dengan memberi post-test kemudian diuji keefektifannya dengan menggunakan uji t-test. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bahan ajar biologi dikategorikan sangat layak untuk digunakan. Hal ini di dasarkan pada persentase 82% (ahli materi), 96,5% (ahli media) dan 87,58% (guru biologi). Tingkat respon peserta didik terhadap bahan ajar biologi dengan pendekatan SRETS mencapai 83,61% dengan kategori sangat layak digunakan. Berdasarkan uji t satu pihak diperoleh thitung< ttabel (0,2027<2,045) sehinggga rata-rata nilai biologi pada materi sistem imun setelah mempelajari bahan ajar biologi berpendekatan SRETS lebih dari nilai KKM=75. Maka bahan ajar biologi berpendakatan SRETS efektif digunakan dalam pembelajaran.
Keywords
Full Text:
PDFReferences
Arikunto, Suharsini. (2006). Prosedur Penelitian: suatu pendekatan praktek, Edisi Revisi.Jakarta: PT RienekaCipta.
Binadja, (2005). Pedoman pengembangan bahan pembelajaran bervisi dan berpendekatan SETS. Laboratorium SETS: Program Pasca Sarjana UNNES Hamidi F., Bagherzadeh Z., Gafarzadeh S. (2010). The Role of Islamic Education in Mental Health. Social and Behavioral Sciences
Ian G. Barbour. (2004). Juru Bicara Tuhan: Antara sains dan agama. Bandung : Mizan
Indar Abror. (2008). Ian G.Barbour tentang Persamaan Metode Agama dan Sains. Yogyakarta: UIN sunan kalijaga
Mulyasa, E. (2010). KurikulumTingkat Satuan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E. (2017). Pengembangan dan implementasi kurikulum 2013,Bandung: Remaja Rosdakarya
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. 2002. Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Listyono, (2012). Pendidikan Karakter dan Pendekatan SETS (Sains Environment Technology and Society) dalam Perencanaan Pembelajaran Sains. Jurnal PHENOMENON. Volume 2 Nomer 1.
Listyono, (2013). Implementasi SETS (Sains Environment Technology and Society)dan karakter islami dalam pembelajaran biologi materi reproduksi manusia terhadap sikap siswa. Semarang: fakultas tarbiyah dan keguruan IAIN walisongo Semarang
Nasution,S. (2011). Berbagai Pendekata dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Prastowo, Andi. 2012. Panduan kreatif membuat bahan ajar inovatif. Yokyakarta: DIVA Press
Purwanto. (2010). Evaluasi Hasil Belajar . Yogyakarta: Pustaka Belajar
Riduwan dan Sunarto. (2016). Pengantar Statistika. Jakarta: Alfabeta
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendididkan Penekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/jbe.v2i2.6034
Refbacks
- There are currently no refbacks.