KRITIK WACANA PLURALISME AGAMA

Andi Hartoyo

Abstract


Kehidupan adalah sebuah proses dialog terus-menerus dan di dalam dialog tersebut seseorang akan memberi dan menerima. Dialog akan terwujud hanya ketika seseorang bisa duduk sejajar dalam dataran kediriannya. Dunia ini milik bersama, hidup ini dijalani bersama dan semua persoalan manusia adalah juga persoalan semua orang, termasuk persoalan keber-Tuhan-an dan masalah agama serta keberagamaan adalah juga persoalan sebagai sesama manusia. Kedirian akan lestari serta akan menimbulkan rasa damai serta kreatif kalau tali pengikatnya adalah ikatan cinta, simpati dan didasari rasa saling menghormati, saling mempercayai serta masing-masing bisa dipercaya. Spiritualitas akan membuat seseorang semakin lembut, semakin peduli terhadap lingkungan dan sesama makhluk hidup. Apabila seseorang menjadi semakin egois, semakin mengutamakan kepentingan pribadi dan kelompok berarti seseorang itu belum spiritual (belum beragama), walaupun seseorang itu mengenakan jubah seorang pendeta atau pastor atau ulama, maka orang itu belum memahami esensi agama. dan jika seseorang sudah memahami esensi agama maka, seseorang itu tidak akan terjebak dengan Fanatisisme, Kelompokisme, Eklusivisme dan Isme-isme yang lain.

Kata Kunci: Pluralisme, Menghormati, Peraturan-peraturan, Simpati

References


Abd ‘A’la, Melampaui Dialog Agama, Qomaruddin SF, ed.,.

Jakarta: Kompas, 2002.

Amstrong Karen, Sejarah Tuhan, Penerjemah Zaimul Am.

Bandung, Mizan, Cet VI, Mei 2003.

Azyumardi Azra, Menuju Masyarakat Madani: Gagasan, Fakta dan Tantangan. Bandung: PT. Rosda Karya , 1999.

Bagus, Lorens. Kamus Filsafat Barat. Jakarta, Gramedia, 2002. Frithof Schuon, Islam dan Filsafat Perenial, penerjemah Rahmani

Astuti. Bandung: Mizan,1998.

Hasan Askari, Hasan Askari, Askari Hasan, Lintas Iman – Dialog

Spiritual, Terj., Sunarwoto. Yogyakarta, LKIS, 2003.

Hick, John. Dimensi Kelima Menelusuri Makna Kehidupan,

Terj., Hermansyah Tantan. Jakarta, PT.Rosda Grafindo

Persada, 2001.

Komaruddin Hidayat dan Muhammad Wahyudi Nafis, Agama Masa Depan – Perspektif Filsafat Perennial. Jakarta, Gramedia, 2003.

Krishna, Anand. Reinkarnasi – Hidup Tak Pernah Berakhir.

Jakarta, Gramedia, 1998.

Krishna, Anand. Wedhatama Bagi Orang Modern – Madah Agung Kehidupan – Karya Sri Paduka Mangkunegoro IV. Jakarta, Gramedia, 1999

Mudji Sutrisno, Agama, Harkat Manusia dan Modernisme dalam Dialog: Kritik dan Identitas Agama, seri DIAN I/th I. Yogyakarta; Interfield, 1993.

Mun’im A Sirry, Membendung Militansi Agama – Iman dan Politik dalam Masyarakat Modern. Jakarta: Erlangga, 2003.

Musa Asy’arie, Filsafat Islam – Sunnah Nabi Dalam Berpikir.

Yogyakarta: LESFI, 2002.

Rusell, Bertand. Sejarah Filsafat Barat, Terj., Sigit Jatmiko dkk.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2002.

Schuman, Olaf Milenium Ketiga dan Tantangan Agama-agama

dalam Martin L. Sinaga Edt. Agama-agama Memasuki

Milenium Ketiga. Jakarta: Gramedia, 2000.

Tillich, Paul. Teologi Kebudayaan – Tendensi, Aplikasi dan Komparasi, Penerjemah, Mimin Muhaimin, (Yogyakarta: Ircisod, 2002), hlm. 71

Zakiyuddin Baidhawy, Ambivalensi Agama – Konflik dan

Nirkekerasan. Yogyakarta: LESFI, 2002.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/fikrah.v1i1.304

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c)





Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan is published by

Prodi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus incorporate with

Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam.

Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Phone: +6282331050629
Website: http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/fikrah
Email: [email protected]

ISSN: 2354-6174 | EISSN: 2476-9649

Creative Commons License
Fikrah Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan by Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.