Taqiyyah sebagai Peneguhan Harmoni dan Toleransi: Studi Aksiologi

Ulya Ulya

Abstract


Every behavior cannot be freely valued, including religious behavior which has been carried out by the Shia community. This article examines the values inherent in the taqiyya carried out by the Shia community in Banjaran Village, Bangsri, Jepara Regency. The problems which are answered: how the concept of Taqiyya according to Shia community in Banjaran; how they practice it in socio-religious life; and what values are put forward from the implementation of taqiyya. Answering these problems based on a descriptive qualitative research. Data was collected from Shia figures, Shia believers, village chief and secretaries, as well as non-Shia residents. Data collection is carried out through non-participatory observation, semi-structured interviews, and documentation. Triangulation technique is used to check the credibility of the data. The analysis technique uses the interactive analysis model of Miles and Huberman. The results of the study indicate that taqiyya according to the Shia community in Banjaran is to refrain from revealing their Shia identity. They implement it, both in matters of worship and social interaction, when they are forced. Taqiyya is carried out by the Shia community in Banjaran within the framework of its function as an expression of obedience, as well as a strategy of self-defense and belief, as well as a strategy to adapt thus its existence is accepted and does not disturb society in general. This is where in the practice of taqiyya religious and social values are attached. These values contribute to the strengthening of harmony and tolerance in Banjaran.


Keywords


Religious values, social values, economic values, Shia, taqiyya

Full Text:

PDF

References


AB (Penganut Sunni). (2020). Wawancara Terkait Penonjolan Identitas Diri.

AB (Penganut Sunni), JZ (Sekretaris Desa), & AL (Tokoh Syiah). (2020). Wawancara Terkait Implementasi Taqiyyah Dalam Interaksi Sosial.

Aksa, A. H. (2018). Harmoni Sosial Sunni dan Syi’ah di Dukuh Candi Desa Banjaran Jepara: Sebuah Pendekatan Fungsionalisme Struktural. Jurnal Sosiologi Agama, 12(1), 47–66. https://doi.org/https://doi.org/10.14421/jsa.2018.121-03

AL (Tokoh Syiah). (2020a). Wawancara Asal Usul Masuknya Syiah di Desa Banjaran.

AL (Tokoh Syiah). (2020b). Wawancara Pusat Lembaga Pendidikan Keagamaan Syiah di Jepara.

AL (Tokoh Syiah). (2020c). Wawancara Sejarah Masuknya Syiah di Desa.

AL (Tokoh Syiah). (2020d). Wawancara Terkait Ajaran Taqiyyah Bagi Komunitas Syiah di Desa Banjaran.

AL (Tokoh Syiah). (2020e). Wawancara Terkait Jenis Taqiyyah.

AL (Tokoh Syiah). (2020f). Wawancara Terkait Nilai Penting Taqiyyah Bagi Komunitas Syiah Banjara Yakni Untuk di Terima Eksistensinya dan Telah di Contohkan Pendahulunya.

AL (Tokoh Syiah). (2020g). Wawancara Terkait Pemahaman Bahwa Taqiyyah mengikuti Filosofi Bunglon Sebagai Bentuk Kecerdasan Syiah.

AL (Tokoh Syiah). (2020h). Wawancara terkait Respon Paham Keagamaan Lain terhadap Syiah.

AL (Tokoh Syiah). (2020i). Wawancara terkait Taqiyyah menurut Komunitas Syiah di Desa Banjaran.

AL (Tokoh Syiah). (2020j). Wawancara Tokoh Syiah Yang Menyebutkan Bahwa Taqiyyah Sudah di Lakukan Pendahulu.

Amal, M. K. (2020). Anti-Shia mass mobilization in Indonesia’s democracy: godly alliance, militant groups and the politics of exclusion. Indonesian Journal of Islam and Muslim Societies, 10(1), 25–48. https://doi.org/10.18326/ijims.v10i1

Amaliyah, E. I. (2015). Harmoni di Banjaran: Interaksi Sunni-Syiah. Harmoni, 14(2), 81–96.

Amin, M., Ilyas, Y., Sam, I., & T, A. (2013). Mengenal dan Mewaspadai Penyimpangan Syiah di Indonesia (M. Baharun (ed.)). Al-Qalam.

Atabik, A. (2015). Melacak Historisitas Syiah (Asal-Usul, Perkembangan dan Aliran-Alirannya). Fikrah, 3(2), 325–348.

Deal, W. E., & Beal, T. K. (2004). Theoryfor Religious Studies. Routledge.

Dewan Redaksi Ensiklopedi Islam. (1997). Ensiklopedi Islam (5 ed.). Ichtiar Baru Van Hoeve.

Dewi, O. S. (2016). Syiah: Dari Kemunculannya Hingga Perkembanganya di Indonesia. Jurnal Studi Al-Qur’an, 12(2), 217–237. https://doi.org/doi.org/10.21009/JSQ.012.2.06

Edelheim, J. (2020). How should tourism education values be transformed after 2020? Tourism Geographies, 22(3), 547–554.

Endraswara, S. (2012). Filsafat Ilmu : Konsep, Sejarah, dan Pengembangan Metode Ilmiah. Caps.

Farida, A. (2014). Respon Organisasi Massa Islam terhadap Syiah di Bandung Jawa Barat. Penamas, 27(2), 156–176.

Formichi, C. (2014). From Fluid Identities to Sectarian Labels : A Historical Investigation of Indonesia’s Shi’i Communities. Al-Jāmi‘ah, 52(1), 101–126. https://doi.org/10.14421/ajis.2014.521

Haryatmoko. (2010). Dominasi Penuh Muslihat, Akar Kekerasan dan Diskriminasinya. Gramedia.

Hasim, M. (2012). Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia. Harmoni, 11(4), 22–33.

Hasymy, A. (1989). Sejarah Masuk dan Berkembangnya Islam di Indonesia. PT. al-Maarif.

Iryana, W., Lubis, N. H., Zakaria, M. M., & Sofianto, K. (2018). The Existence of Shia in Indonesia between Tradition and Power of Government. Paramita, 28(2), 125–136. https://doi.org/http://dx.doi.org/10.15294/paramita.v28i2.12912

JZ (Sekretaris Desa). (2020a). Wawancara Penganut Syiah di Desa Banjaran.

JZ (Sekretaris Desa). (2020b). Wawancara Profil Desa Banjaran.

JZ (Sekretaris Desa). (2020c). Wawancara Tempat Peribadatan.

JZ (Sekretaris Desa). (2020d). Wawancara Terkait Penerimaan Paham Keagamaan Syiah di Masyarakat.

JZ (Sekretaris Desa). (2020e). Wawancara terkait Persentasi Penganut Paham Keagamaan.

JZ (Sekretaris Desa). (2020f). Wawancara terkait Taqiyyah pada Komunitas Syiah di Desa Banjaran.

Kaelan. (2005). Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat: Paradigma Bagi Pengembangan Penelitian Interdisipliner Bidang Filsafat, Budaya , Sosial, Semiotika, Sastra, Hukum dan Seni. Paradigma.

Kattsoff, L. O. (1992). Pengantar Filsafat Sebuah Buku Pegangan untuk Mengenal Filsafat. Tiara Wacana.

Kayane, Y. (2020). Understanding Sunni-Shi’a Sectarianism in Contemporary Indonesia : A different Voice from Nahdlatul Ulama under Pluralist Leadership. Indonesia and the Malay World, 48(140), 78–96. https://doi.org/10.1080/13639811.2020.1675277

Latief, H. (2008). The Identity of Shi’a Sympathizers in Contemporary Indonesia. Journal of Indonesian Islam, 2(2), 300–335.

Madkour, I. (1995). Aliran dan Teori Filsafat Islam. Bumi Aksara.

Mannan, A. (2012). Syi’ah Tantangan Umat Islam Indonesia. Pondok Pesantren Al-Falah Ploso Kediri.

Miichi, K., & Kayane, Y. (2019). The Politics of Religious Pluralism in Indonesia: The Shi’a Response to the Sampang Incidents of 2011–12. TRaNS: Trans -Regional and -National Studies of Southeast Asia, 8(1), 51–64. https://doi.org/10.1017/trn.2019.12

Munawir, A. W. (1984). Kamus al-Munawwir Arab-Indonesia Terlengkap. Pustaka Progressif.

Nasution, H. (1986). Teologi Islam Aliran-aliran Sejarah Analisa Perbandingan. Universitas Indonesia (UI-Press).

NSR (Penganut Syiah). (2020a). Wawancara Pelaksanaan Taqiyyah di Komunitas Syiah.

NSR (Penganut Syiah). (2020b). Wawancara Terkait Aspek-aspek dalam Ajaran Taqiyyah.

NSR (Penganut Syiah). (2020c). Wawancara Terkait Pemahaman Taqiyyah bagi Penganut Syiah di Desa Banjaran bahwa Ajaran tersebut bukan ajaran eksklusif Syiah.

NSR (Penganut Syiah). (2020d). Wawancara Terkait Taqiyyah bagi Komunitas Syiah di Desa Banjaran.

NSR (Penganut Syiah), & AL (Tokoh Syiah). (2020). Wawancara Terkait Nilai Penting Taqiyyah Bagi Komunitas Syiah Banjaran.

NSR (Penganut Syiah), & UM (Penganut Syiah). (2020). Wawancara Terkait Penolakan Komunitas Syiah Terhadap Pihak Lain Yang Memandang Negatif Ajaran Taqiyyah.

Observasi Penerimaan Paham Keagamaan Syiah di Masyarakat. (2020).

Observasi terkait Kemampuan Adaptasi Penganut Syiah. (2020).

Observasi Terkait Pelaksanaan Ajaran Taqiyyah pada Komunitas Syiah. (2020).

Observasi Terkait Pelaksanaan Ibadah di Musalla Tanpa Pengeras Suara. (2020).

Observasi Terkait Taqiyyah Dalam Interaksi Sosial. (2020).

Observasi terkait Taqiyyah Menurut Komunitas Syiah di Desa Banjaran. (2020).

Peers, D. (2017). Engaging Axiology : Enabling Meaningful Transdisciplinary Collaboration in Adapted Psysical Activity. Human Kinetics, 35(3), 267–284.

Prima, D. (2015). Penafsiran Ucapan Selamat Natal dan Prinsip-prinsip Toleransi Beragama Dalam Tafsir Al-Misbah. Analytica Islamica, 4, 1–26.

Proyek Pengadaan Kitab Suci al-Qur’an Departemen Agama RI. (1994). Al-Qur’an dan Terjemahnya. Indah Press.

Scheler, M. (1997). Formalism in Ethics and Non-Formal Ethics of Values a New Attempt toward the Foundation of an Ethical Personalism. Northwestern University Press.

Shihab, M. Q. (2007). Sunnah-Syiah Bergandengan Tangan! Mungkingkah?: Kajian atas Konsep Ajaran dan Pemikiran. Lentera Hati.

Sugiyono. (2005). Memahami Penelitian Kualitatif. Alfabeta.

Sulaiman. (2017). Relasi Sunni – Syiah: Refleksi Kerukunan Umat Beragama di Bangsri Kabupaten Jepara. Panangkaran, 1(1), 19–36.

Syukur, F. (2009). Sejarah Peradaban Islam. PT.Pustaka Rizki Putra.

Thabathaba’i. (1989). Islam Syiah: Asal-Usul dan Perkembangannya. Pustaka Utama Grafiti.

Tinarso, P., Supartiningsih, & Hadi, H. (2018). Aksiologi Nilai Egaliter Budaya “Arek Suroboyo". al-Ulum, 18(2), 395–416.

TR (Kepala Desa). (2020). Wawancara Sekilas Tentang Syiah di Desa Banjaran.

UM (Penganut Syiah). (2020a). Wawancara Terkait Aspek-aspek yang Terdapat Dalam Ajaran Taqiyyah.

UM (Penganut Syiah). (2020b). Wawancara Terkait Hasil Atas Implementasi Ajaran Syiah.

UM (Penganut Syiah). (2020c). Wawancara Terkait Nilai Penting Taqiyyah Bagi Komunitas Syiah Banjaran.

UM (Penganut Syiah). (2020d). Wawancara Terkait Pelaksanaan Peribadatan.

UM (Penganut Syiah). (2020e). Wawancara Terkait Pelaksanaan Solat.

Virani, S. N. (2011). Taqiyya and Identity in a South Asian Community. The Journal of Asian Studies, 70(1), 99 – 139. https://doi.org/10.1017/S0021911810002974

Yunus, M. (2015). Kamus Arab-Indonesia. Mahmud Yunus wa Dzurriyyah.

Zahra, F., & Ghufron, M. (2018). Strategi Pengembangan Nilai-Nilai Toleransi dalam Relasi Sosial Sunni-Syi’ah di Perkampungan Candi Desa Banjaran–Jepara. Islamic Review, 7(2), 158–173.

Zhang, L., & El-Gohary, N. M. (2016). Discovering Stakeholder Values for Axiology-Based Value Analysis of Building Projects. Journal of Construction Engineering and Management, 142(4), 1–15.




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/fikrah.v9i2.11986

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2021 FIKRAH

Creative Commons License
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.



Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan is published by

Prodi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus incorporate with

Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam.

Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Phone: +6282331050629
Website: http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/fikrah
Email: fikrah@stainkudus.ac.id

ISSN: 2354-6174 | EISSN: 2476-9649

Creative Commons License
Fikrah Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan by Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.