KONSTRUKSI KESADARAN ATAS PROFESI DAN MATERIALISME: STUDI INTERPRETATIVE TERHADAP PENGEMIS ANAK SURABAYA
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk membangun kesadaran akan profesi atau pekerjaan dan materialisme terhadap pengemis anak. Interpretative digunakan untuk menentukan paradigma penelitian ini. Konstruksi sosial Teori Peter L Berger memiliki peran utama untuk melakukan penelitian ini. Sedangkan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Wawancara, observasi, dan dokumentasi adalah cara yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengambil data. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa: Pertama, pengemis anak memilih pekerjaan atau profesi mereka sebagai pengemis karena sudah menjadi budaya di antara keluarga mereka. Kedua, pengemis anak senang mendapatkan uang dengan memohon untuk membeli apa yang mereka inginkan. Kesulitan ekonomi, etos kerja, dan ketidakmampuan keluarga untuk membayar pembayaran sekolah anak-anak yang membuat mereka menjadi pengemis dan hal itu adalah bagian dari proses dialektika Peter L Berger. Ketiga, orientasi materialisme terhadap pengemis anak adalah hal yang harus didapatkan dengan mengemis, karena pekerjaan ini adalah pekerjaan yang paling mudah untuk dilakukan, sehingga orientasi materialisme menjadi yang kedua setelah pengetahuan.
Kata kunci: Konstruksi Kesadaran, Profesi dan Materialisme, Pengemis Anak
This study is aimed to construct the awareness on profession or job and materialism toward children beggar. Interpretive is used to determine the paradigm of this study. Social construction Peter L Berger Theory has main role to conduct this study. While the method that’s used in this study is qualitative. Interview, observation, and documentation are the way that are used in this study to take the data. The result of this study explains that first of all, children beggar realize that their orientation of their profession or job is a thing that shouldn’t be discussed a long. It is showed that children beggar choose their profession or job as beggar because it has been becoming culture among their family. Secondly, children beggar are happy to get money by begging to buy what they want. The difficulties of economic, working ethos, and family’s incapablelity to pay children’s school payment that make children becomes beggar whereas it is a part of dialectic process Peter L Berger. Thirdly, materialism orientation toward children beggar is a thing that should be gotten by begging, because this job is an easiest job to do, so that the materialism orientation is becoming the second after knowledge.
Keyword: Construction of awareness, Profession and materialism, Child beggars
Full Text:
PDFReferences
Setyaningrum, Nurrohmah. 2014. Fenomena Pengemis Anak Di Pasar Klewer Surakarta (Studi Tentang Fenomena Akses Layanan Pendidikan Pengemis Anak). SOSIALITAS (Jurnal Ilmiah Pend. Sos-Ant). 3 (1), 49-59
Iqbali, Saptono. Studi Kasus Gelandangan – Pengemis (Gepeng) Di Kecamatan Kubu Kabupaten Karangasem. Jurnal Paramida. 4 (1), 1-13
Eric Henry. 2009. The Beggar’s Play: Poverty, Coercion, and Performance in Shenyang, China. the Institute for Ethnographic Research (IFER) a part of the George Washington University). Anthropological Quarterly. 82 (1)
Yunda Pamuchtia dan Nurmala K. Pandjaitan. 2010. Konsep diri anak jalanan. Jurnal transdisiplin sosiologi, komunikasi, dan ekologi manusia. 4 (2). Hal: 255-272
Moleong, Lexi J. 1988. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
______. 2004. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Iskandar 2009.Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Hasan Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi Metodelogi Penelitian dan Aplikasinya,Jakarta:Ghalia Indonesia
Peter L Berger. 1996. The Social Construction of Reality (a Treatise the Sociology of Knowledge). Amerika; Penguin Group
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/ji.v4i1.7257
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Ijtimaiya Journal by Prodi Tadris IPS IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.