Analisis Faktor-Faktor Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah
Abstract
Tulisan ini membahas faktor-faktor yang menjadi penentu keberlanjutan lembaga Baitul Mal wat Tamwil (BMT) sebagai Lembaga Keuangan Mikro Syariah (LKMS). Model yang dibangun melalui penelitian ini menunjukan bahwa variabelvariabel penyusun faktor eksternal, yaitu regulasi, pengawasan dan infrastruktur terbukti positif signifikan mempengaruhi sustainabilitas BMT, sedangkan variabel penyusun faktor internal, dari lima variabel yang diteliti, yaitu sumber daya manusia, manajemen, permodalan, jangkauan pasar dan inovasi produk, hanya dua variabel yang positif signifikan mempengaruhi sustainabilitas BMT, yaitu sumber daya manusia dan permodalan.
Aspek-aspek tersebut dapat dijadikan sebagai tuntunan untuk meningkatkan kinerja BMT menuju sustainabilitas lembaga keuangan mikro syariah. Hasil penelitian ini lebih lanjut dapat dimanfaatkan untuk merancang kebijakan-kebijakan yang diperlukan untuk mendorong pengembangan BMT sehingga secara luas dan berkelanjutan mampu menjangkau dan memberdayakan pelaku usaha mikro.
Keywords
Full Text:
PDF (Bahasa Indonesia)References
Asian Development Bank (ADB). (2000). Finance for the Poor,
Microfinance Development Strategy. ADB. Manila.
Adnan, Muhammad Akhyar dkk. (2003). Study on Factors
Influencing Performance of the Best Baitul Maal Wat
Tamwils [BMTS] in Indonesia. IQTISAD Journal of
Islamic Economics. 4
(1).
Amaliah, Euis. (2009). Keadilan Distributif dalam Ekonomi
Islam. Perkuatan Peran LKM dan UKM di Indonesia.
RajaGarfindo Persada. Jakarta.
Arikunto, Suharsono. (2002). Prosedur Penelitian: Suatu
Pendekatan Praktek. Aneka Cipta. Jakarta.
Woller, G. Dunford, C. & Warner. (1991). Where to
Microfinance. International of Economic Development.
Bank Indonesia. (2006). Cetak Biru Bank Perkreditan Rakyat.
Bank Indonesia. Jakarta.
Campion, A. (2002). Challenges to Microfinance
Commercialization. Journal of Microfinance, 4.
Chaves, Rodrigo. dan Claudio Gonzales-Vega. (1996). The
Design of Successful Rural Financial Intermediaries:
Evidence from Indonesia. World Development, 24
.
Hartarska, Valentina. (2004). Governance and Performance of
Microfinance Institutions in Central and Eastern Europe
and the Newly Independent States, Aurburn University.
Jiwani, J. dan Husain, J. (2011). Strategic Impact of Incentive
Programs for Loan Officers of Micro-Finance
Institutions. Journal of American Academy of Business.
Cambridge, 17.
Lamiya, Morshed. (2002). To Expand Microfinance for Poverty
Allevation, What is the Main Constraint? Capital or
Capacity Building?: Grameen Trust Experience.
Grameen Trust on CGAP.
http://www.grameen.com/dialogue/dialogue49/
special
feature01.html, diakses tanggal 1 Desember 2015.
Martowijoyo, Sumantoro. (2001). Dampak Pemberlakuan
Sistem Bank Perkreditan Rakyat Terhadap Kinerja
Lembaga Keuangan Pedesaan. Desertasi Doktor
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Murdock, Jonathan. (2000). Financial Performance and Outrech:
A Global Analysis of Leading Microbanks. World
Development.
Meyer, R. L. (2002). Track Record of Financial Institutions in
Assisting the Poor in Asia. ADB Institute Research
Paper, 49.
Promotion of Small Financial Institution (ProFi). (2005).
Guiding Principles on Regulation and Supervision of
Microfinance. Microfinance Consensus Guidelines.
Robinson, Marguirete. (2002). The Microfinance Revolution:
Lesson from Indonesia. The World Bank. Washington
DC.
Sakai, Minako dan Kacung Marijan. (2008). Mendayagunakan
Pembiayaan Mikro Islami. Australia Indonesia
Governance Research Partnership Crawford School of
Economics and Government ANU College of Asia and
the Pacific. The Australian National University.
Salam, Abdul. (2008). Sustainabilitas Lembaga Keuangan
Mikro Koperasi Simpan Pinjam, Sekolah Pascasarjana
UGM. Yogyakarta.
Sekaran, Uma. (2006). Metodologi Penelitian Bisnis. Buku 2.
edisi 4. Terj. Kwn Men Yon, Salemba Empat. Jakarta.
Staschen, Stefan. (1994). Regulation and Supervision of
Microfinance Institutions: state of Knowledge. GTZ.
Eschborn.
Steinwand, Dirk. (2001). The Alchemy of Microfinance: The
Evolution of the Indonesian People’s Credit Banks
(BPR) from 1895 to 1999 and a Contemporary Analysis.
VWF. Berlin.
Sugiyono. (2009). Statistika Untuk Penelitian. Alfabeta.
Bandung.
The Asia Fondation. (2003). Microfinance Service in Indonesia:
Survey of Institutions in 6 Provinces. The Asia
Foundation. Jakarta.
DOI: http://dx.doi.org/10.21043/iqtishadia.v9i2.1728
Copyright (c) 2016 IQTISHADIA Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam
Iqtishadia Journal Indexed by :
Iqtishadia : Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.