Model Pluralisme Agama Berbasis Kearifan Lokal “Desa Pancasila” di Lamongan

Imroatul Azizah, Nur Kholis, Nurul Huda

Abstract


This article aims to reveal the role of local wisdom in realizing religious tolerance in Balun, Lamongan. Interviews were conducted with village leaders, leaders and youths of three religions and community representatives, totaling 10 informants selected purposively. All interviews were recorded and then transcripts of the interview results were afforded. Data analysis employed four stages: transcription, inventory, classification, and description. This study found that the Balun community succeeded in maintaining and strengthening religious tolerance. This strength is based on several local wisdoms, for example nyadran and prayer to the deceased, which are carried out together regardless of people religious background. This inclusive activity strengthens a sense of solidarity, cohesiveness and tolerance at Balun. Local wisdom in Balun is portrayed as an interfaith meeting, conflict resolution, and fostering communal solidarity. This research contributes to the scarcity of studies that reveal the role of local wisdom in society. Similar research worth doing in order to unravel other forms of local wisdom.

Keywords


Local wisdom, pluralism, religious tolerance

Full Text:

PDF

References


Abdullah, I., & Dkk (Ed.). (2008). Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ardiansyah. (2013). Kerukunan Umat Beragama Antara Masyarakat Islam dan Kristen di Kelurahan Paccinongang Kecamatan Somba Opu Kabupaten Gowa (Skripsi). Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, Makassar.

Attabik, A. (2008). Pluralisme Agama: Studi Tentang Kearifan Lokal Di Desa Karangbenda Kecamatan Adipala Kabupaten Cilacap. Jurnal Penelitian Agama IAIN Purwokerto, 9(2), 271–291.

Ayatrohaedi (Ed.). (1986). Kepribadian Budaya Bangsa ( Local Genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

Barker, C. (2005). Cultural Studies Teori dan Praktek. Yogyakarta: Bentang.

Barton, G. (1999). Gagasan Islam Liberal di Indonesia: Pemikiran Neo-Modernisme Nurcholish Madjid, Djohan Effendi, Ahmad Wahib, dan Abdurrahman Wahid (N. Tahqiq, Penerj.). Jakarta: Pustaka Paramadina.

Basinger, D. (2018). Religious Diversity (Pluralism). In E. N. Zalta (Ed.), The Stanford Encyclopedia of Philosophy (Spring). Metaphysics Research Lab, Stanford University.

Bernard, H. R. (2018). Research methods in anthropology: qualitative and quantitative approaches (Sixth edit). Lanham Boulder New York London: Rowman & Littlefield.

Bukhori, B. (2012). Toleransi Terhadap Umat Kristiani Ditinjau dari Fundamentalis Agama dan Kontrol Diri (Studi Pada Jamaah Majelis Taklim di Kota Semarang. IAIN Walisongo Semarang.

Cahya, N. R. (2017). Desa Pancasila Sebagai Identitas (Studi Fenomenologi pada Masyarakat Desa Balun Kecamatan Turi Kabupaten Lamongan Sebagai Identitas Desa Pancasila) (Undergraduate). Universitas Brawijaya, Malang.

Damami M. (2002). Makna Agama dalam Masyarakat. Jawa, Yogyakarta: LESFI.

Fajarini, U. (2014). Peranan kearifan lokal dalam pendidikan karakter. SOSIO-DIDAKTIKA: Social Science Education Journal, 1(2), 123–130.

Fidiyani, R. (2013). Kerukunan Umat Beragama di Indonesia (Belajar Keharmonisan dan Toleransi Umat Beragama di Desa Cikakak, Kec. Wangon, Kab. Banyumas). Jurnal Dinamika Hukum, 13(3).

Gallagher, S. (2012). What Is Phenomenology? In Phenomenology (hal. 718). London, England, UK: Palgrave Macmillan.

Haba, J. (2008). Revitalisasi Kearifan Lokal: Studi Resolusi Konflik di Kalimantan Barat, Maluku dan Poso. In I. Abdullah (Ed.), Agama dan Kearifan Lokal dalam Tantangan Global. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Hasbiansyah, O. (2008). Pendekatan fenomenologi: Pengantar praktik penelitian dalam Ilmu Sosial dan Komunikasi. Mediator: Jurnal Komunikasi, 9(1), 163–180.

Helmanita, K. (2003). Pluralisme Dan Inklusivisme Islam Di Indonesia: ke Arah Dialog Lintas Agama. Jakarta: Pusat Bahasa dan Budaya, UIN Syarif Hidayatullah [dan] Konrad Adenauer Stiftung.

Hutapea, R. H., & Iswanto, I. (2020). Potret Pluralisme Agama Dalam Masyarakat di Kota Kupang. Dialog, 43(1), 99–108. https://doi.org/10.47655/dialog.v43i1.363

Ismail, A. (2010). Refleksi Pola Kerukunan Umat Beragama. Jurnal Analisa, XVII(2).

Johnson, T. P. (2014). Snowball Sampling: Introduction. In N. Balakrishnan (Ed.), Wiley StatsRef: Statistics Reference Online. Erscheinungsort nicht ermittelbar: Wiley.

Kawulich, B. B. (2005). Participant Observation as a Data Collection Method. Forum: Qualitative Social Research, 6(2).

Koenjaraningrat. (1986a). Peranan Local Genius dalam Akulturasi (A). In Ayatrohaedi (Ed.), Kepribadian Budaya Bangsa (Local genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

Koenjaraningrat. (1986b). Peranan Local Genius dalam Akulturasi (B). In Ayatrohaedi (Ed.), Kepribadian Budaya Bangsa (Local genius). Jakarta: Pustaka Jaya.

Kristiyanto, E. N. (2017). Kedudukan Kearifan Lokal dan Peranan Masyarakat dalam Penataan Ruang di Daerah. Rechts Vinding, 6(2), 151–169.

Leap, B., & Thompson, D. (2018). Social Solidarity, Collective Identity, Resilient Communities: Two Case Studies from the Rural U.S. and Uruguay. Soc. Sci., 7(12), 250. https://doi.org/10.3390/socsci7120250

Marfai, M. A., Rahayu, E., & Triyanti, A. (2015). Peran kearifan lokal dan modal sosial dalam pengurangan risiko bencana dan pembangunan pesisir: integrasi kajian lingkungan, kebencanaan, dan sosial budaya (Cetakan pe). Bulaksumur, Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Masduki, H. (2016). Pluralisme Dan Multikulturalisme Dalam Perspektif Kerukunan Antar Umat Beragama (Telaah Dan Urgensinya Dalam Sistem Berbangsa Dan Bernegara). DIMENSI-Journal of Sociology, 9(1).

Muhdina, D. (2015). Kerukunan Umat Beragama Berbasis Kearifan Lokal di Kota Makassar. Jurnal Diskursus Islam, 3(1).

Mujahidin, A. (2017). Peranan Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam Pengembangan Ekonomi dan Perbankan Syariah di Indonesia. JURIS (Jurnal Ilmiah Syariah), 15(2), 153–168.

Nazmudin. (2017). Kerukunan dan Toleransi Antar Umat Beragama dalam Membangun Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Journal of Government and Civil Society, 1(1).

Njatrijani, R. (2018). Kearifan Lokal Dalam Perspektif Budaya Kota Semarang. Gema Keadilan, 5(1), 16–31.

Noer, A. (2019). Pluralisme Agama Dalam Konteks Keislaman Di Indonesia. RELIGI JURNAL STUDI AGAMA-AGAMA, 15(1), 51. https://doi.org/10.14421/rejusta.2019.1501-04

Nugroho, W. A. (2016). Perilaku Bisnis Islami Tao Zhu Gong: Sebuah Pembelajaran. Falah, 1(1).

Rachman, B. M. (2004). Islam Pluralis: Wacana Kesetaraan Kaum Beriman. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Ridhwan. (2017). Development of Tasawuf in South Sulawesi. Qudus International Journal of Islamic Studiess, 5(2). https://doi.org/https://doi.org/10.21043/qijs.v5i2.2412

Ridwan, N. A. (2007). Landasan Keilmuan Kearifan Lokal, dalam Jurnal Ibda (Vol. 5).

Ritzer, G., & Stepnisky, J. (2018). Sociological theory (10 ed.). Los Angeles: SAGE.

Rosyidi, A. W. (2012). Doa dalam Tradisi Islam Jawa, Jurnal el Harakah Vol.14 No.1 tahun.

Ruhana, A. S. (2010). Peran dan Hubungan LSM dengan Pemerintah dalam Pemeliharaan Kerukunan Umat Beragama di Indonesia (H. A. Ahmad, Ed.). Jakarta: Badan Litbang dan Diklat Kementrian Agama.

Saihu, S. (2019). Pendidikan Pluralisme Agama: Kajian tentang Integrasi Budaya dan Agama dalam Menyelesaikan Konflik Sosial Kontemporer. Jurnal Indo-Islamika, 9(1), 67–90.

Saleh, S. (2013). Kerukunan Umat Beragama di Denpasar Bali. Al-Fikr, 17(1).

Shihab, A. (1998). Islam Inklusif, menuju Sikap Terbuka dalam Beragama. Bandung: Mizan.

Smith, B. G. (2007). Attitudes towards Religious Pluralism: Measurements and Consequences. Social Compass, 54(2), 333–353. https://doi.org/10.1177/0037768607077055

Soekanto, S., & Sulistyowati, B. (2015). Sosiologi suatu pengantar. Jakarta Rajawali Pers.

Stange P. (1998). Politik Perhatian: Rasa dalam Kebudayaan Jawa (terj. Yogyakarta: LKIS.

Sudjarwo, E. (2019, April). Desa Pancasila di Lamongan Diresmikan Jadi Destinasi Wisata Religi.

Sumbulah, U. (2012). Islam Jawa dan Akulturasi Budaya: Karakteristik, Variasi dan Ketaatan Ekspresif. el Harakah, 14(1), 51–68.

Surūsh, A. al-K., Mobasser, N., & Jahanbakhsh, F. (2009). The expansion of prophetic experience: essays on historicity, contingency and plurality in religion. Leiden; Boston: Brill.

Syam N. (2005). Islam Pesisir. Yogyakarta: LkiS.

Tahir, T. (1998). Menuju Ummatan Wasathan: Kerukunan Beragama di Indonesia. Jakarta: PPIM-IAIN.

Tim. (2018). Kecamatan Turi dalam Angka 2018. Lamongan: BPS.

Wagiran. (2012a). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-nilai Karakter Berbasis Budaya)(A). Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3).

Wagiran. (2012b). Pengembangan Karakter Berbasis Kearifan Lokal Hamemayu Hayuning Bawana (Identifikasi Nilai-nilai Karakter Berbasis Budaya)(B). Jurnal Pendidikan Karakter, 2(3).

Wallace, R. A., & Wolf, A. (2005). Contemporary sociological theory: expanding the classical tradition (6th ed). Upper Saddle River, N.J: Prentice Hall.

Widyanti, T. (2015). Penerapan Nilai-nilai Kearifan Lokal dalam Budaya Masyarakat Kampung Adat Cireundeu sebagai Sumber Pembelajaran IPS. Jurnal Pendidikan Ilmu Sosial, 24(2), 157–162.

Yunus, F. M. (2014). Agama dan Pluralisme. Jurnal Ilmiah Islam Futura, 13(2), 213. https://doi.org/10.22373/jiif.v13i2.72




DOI: http://dx.doi.org/10.21043/fikrah.v8i2.7881

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 FIKRAH





Fikrah: Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan is published by

Prodi Aqidah dan Filsafat Islam IAIN Kudus incorporate with

Asosiasi Aqidah dan Filsafat Islam.

Jl. Conge Ngembalrejo Bae Kudus Po Box. 51
Phone: +6282331050629
Website: http://journal.stainkudus.ac.id/index.php/fikrah
Email: fikrah@stainkudus.ac.id

ISSN: 2354-6174 | EISSN: 2476-9649

Creative Commons License
Fikrah Jurnal Ilmu Aqidah dan Studi Keagamaan by Prodi Aqidah dan Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin IAIN Kudus is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.